🔴 : BAB 03

922 113 10
                                    

Sebelum lanjut membaca jangan lupa vote dan comment yaa~

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Sebelum lanjut membaca jangan lupa vote dan comment yaa~

***




















"Fujita Beomgyu?"

Kelas hening, sang guru kembali buka suara. "Fujita Beomgyu?" Panggilnya lagi.

Meja paling depan kosong pertanda jika anak teladan favoritnya tidak hadir

"Ada yang tau kemana Beomgyu?" Guru bertanya heran, tidak biasanya Beomgyu tidak hadir kelas.

"Beomgyu mungkin sakit, Pak. Kemarin saya lihat dia terlihat sangat lesu."

Kening sang guru mengkerut bingung. "Tidak ada wali yang mengabari jika dia sakit, jika seperti itu maka akan tetap di tulis alfa di buku absen." Ucap sang Guru.

Kelas kembali hening hanya ada suara guru yang menjelaskan.

Di luar sekolah tepatnya di depan gerbang ada Beomgyu yang berdiri lengkap dengan seragam dan tas ranselnya.

Bel sekolah berbunyi dengan nyaring dan Beomgyu mendengarnya dengan jelas namun dia memilih melewati gerbang sekolahnya dan beranjak pergi dari sana.

Hari ini Beomgyu ingin berkeliling untuk mencari sesuatu, tentang racauan Ayahnya tadi malam entah kenapa Beomgyu penasaran.

Untuk pertama kalinya Beomgyu si anak rajin bolos sekolah, Beomgyu yakin seratus persen jika Ayah tau maka Beomgyu akan di pukul habis-habisan dan di lempar ke kandang anjing di dekat sana.

Melangkah pelan sampai di halte bus, duduk di kursi dengan pikiran berkecamuk.

Dia sudah meninggalkan mu selama 11 tahun. Beomgyu bertanya-tanya, apakah yang dimaksud sang Ayah itu Ibunya?

Ucapan Ayahnya bagaikan kaset yang terus berputar di otaknya bahkan saat tertidur.

Yang di maksud Ayah pasti Ibunya, kan?

Jika begitu berarti Beomgyu sudah berumur 5 tahun lebih namun kenapa tidak ada secuil memori apapun tentang sang Ibu? Bahkan Beomgyu tidak
ingat wajah dan nama sang Ibu. Anak macam apa dia ini?

Bertanya pada Ayah sama saja mencari gara-gara karena Ayah begitu tidak suka saat membahas masalah itu, padahal Beomgyu begitu penasaran.

Untuk kali ini Beomgyu ingin egois dan mencarinya sendiri tanpa ketahuan sang Ayah. Beomgyu sudah besar namun entah kenapa dirinya seperti melupakan banyak hal, Beomgyu seperti remaja yang tersesat dan terus mengekori sang Ayah tanpa tau tujuan.

Beomgyu itu penakut, bahkan dia belum sampai tempat tujuannya namun sudah lebih dulu merinding memikirkan yang tidak-tidak. Takut ketahuan Ayah.

"Kalau Ayah tau mungkin aku akan di kurung di gudang penuh tikus sampai 3 hari bahkan lebih."

Red CircleHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin