[2]Hari-hari biasa.

11 9 0
                                    

Hujan deras yang membungkus kota bogor semalam menyisakan hawa dingin dan berkabut pada pagi hari ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hujan deras yang membungkus kota bogor semalam menyisakan hawa dingin dan berkabut pada pagi hari ini.
Setelah mandi dan bersiap, Olin bergegas untuk berangkat ke tempat kerja. Sudah hampir seminggu jadwal masuk kerja Olin selalu di shift pagi. Padahal peraturan jadwal shift di minimarket tempat Olin bekerja adalah satu hari shift pagi, lalu besok nya shift malam,begitu lah perputaran biasanya.

Namun sejak pergantian kepala toko, jadwal mereka benar-benar berubah drastis dari biasanya. Bahkan libur yang seharusnya dia dapatkan setelah setiap 5 hari kerja, berubah menjadi 7 hari sekali. Tidak ada yang berani memprotes hal tersebut di karenakan kepala toko Olin yang sekarang rumornya adalah anak emas dari manager area yang memegang toko dimana Olin bekerja dan beberapa toko sekitarnya.

Angkot yang Olin naiki berhenti persis di depan gapura sebuah kawasan di mana toko tempat Olin bekerja berada. Kawasan itu bernama Surya Kencana. Surya kencana merupakan kawasan dimana banyak sekali masyarakat ras Tionghoa tinggal sejak masa penjajahan kolonial Belanda sampai sekarang.
Letak gapura nya berada persis di depan salah satu pintu masuk menuju Kebun Raya Bogor.

Dari gapura tersebut, Olin hanya memerlukan waktu 3 menit berjalan kaki untuk sampai ke toko nya. Hari ini, teman satu shift Olin adalah salah satu karyawan tetap di toko nya, yaitu seorang asisten kepala toko bernama Didi. Olin biasa memanggil Didi dengam sebutan "Pak" karena memang seperti itu aturan di toko nya jika memanggil seseorang yang memiliki jabatan lebih tinggi.

Dari kejauhan Olin melihat Didi sedang membuka rolling door. Olin berlari kecil agar bisa membantu Didi membuka rolling door tersebut.

"Selamat pagi,Pak." Sapa Olin.

Didi menoleh sambil tersenyum.

"Eh, Olin udah datang. Tolong buka pintu di dalem,Lin." Ujar Didi lalu mengeluarkan  sebuah kunci dari saku jaketnya lalu memberikan kunci itu kepada Olin. Dia kemudian melanjutkan menarik rolling door yang nampak sudah sedikit seret saat di tarik.

Olin membuka pintu kaca toko, lalu berjalan masuk dan menghidupkan dua komputer di meja kasir. Didi kemudian menyusul Olin sambil membawa beberapa gembok dan menaruhnya di bawah meja.

"Initial(*) duluan aja Lin, abis itu jangan lupa foto ya bukti initial nya. Saya mau buka gudang dulu."

Olin mengangguk pelan sambil menaruh tas dan jaketnya di bawah meja. Kemudian dia mulai melakukan initial agar bisa mengakses POS kasir dan memfoto bukti initial nya yang keluar dari printer struk. Tidak lama kemudian,Didi kembali dan melakukan initial di komputer satu nya.

"Udah di foto,Lin?"

"Udah,Pak. Udah saya kirim juga ke grup."

PLOT TWISTWhere stories live. Discover now