[3] Seseorang dari Masa lalu

12 10 1
                                    

Olin menatap Dita yang wajah nya sedang di poles oleh seorang Make-up Artis handal cukup ternama yang sudah sering muncul di layar kaca bahwa dia beberapa kali menangani riasan publik figur ataupun orang-orang terkenal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Olin menatap Dita yang wajah nya sedang di poles oleh seorang Make-up Artis handal cukup ternama yang sudah sering muncul di layar kaca bahwa dia beberapa kali menangani riasan publik figur ataupun orang-orang terkenal. 
Dan memang tidak di ragukan lagi, semua orang yang melihat Dita malam ini mungkin akan jatuh hati karena wajahnya terlihat lebih cantik dari biasa nya.

Dita menawari Olin untuk turut di rias, tapi Olin menolak. Malam ini dia hanya ingin Dita yang menjadi satu-satu nya pusat perhatian. Gadis itu pun sebenarnya tidak memelurkan riasan banyak di wajahnya, karena dia sudah memiliki wajah yang cantik natural. Mata nya berwarna coklat terang, dengan bulu mata yang begitu lentik seperti di poles oleh maskara setiap saat.

Olin berjalan keluar dari kamar Dita, dan melangkah menuju halaman rumah Dita yang sudah di sulap sedemikian rupa agar terlihat mewah dan indah dengan tema warna biru dan merah muda.
Saat ini pun Olin memakai dress berwarna biru selutut yang di belikan oleh Dita beberapa hari lalu sebelum ulang tahun nya. Dita merupakan sahabat yang begitu pengertian.

Semua orang terlihat menikmati segala hidangan yang sudah di sediakan. Dan ketika waktu sudah menunjukan pukul 19.00 , seorang MC  yang di sewa oleh Dita itu memulai acara.

Suara tepuk tangan saling bersahutan ketika Dita memasuki panggung yang tidak terlalu besar dan tinggi, yang sudah di hias oleh bunga mawar merah muda dan balon-balon berwarna biru serta lampu-lampu cantik di sekitar nya. Tidak lupa ada  sebuah kue yang warna nya senada dengan tema acara malam ini.
Olin yang berdiri di sisi kiri panggung menatap Dita dengan penuh rasa kagum. Dia turut bahagia melihat Dita yang sejak tadi tidak berhenti tersenyum.

MC mengajak semua orang untuk menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Dita. Lalu setelah itu, Dita meniup lilin yang berada di atas kue tart milik nya dan memotong kue itu.
Kedua orang tua Dita naik ke atas panggung, lalu Dita memberikan potongan kue pertama untuk mereka. Dita kemudian menoleh ke arah Olin, dan mengajak nya untuk naik.

Dengan ragu-ragu, Olin naik ke atas panggung,dan mengambil potongan kue kedua yang Dita berikan kepada nya.

"Selamat ulang tahun,Dit." Ucap Olin sambil memeluk Dita.

"Makasih banyak,Lin."

Setelah acara peniupan dan pemotongan kue, Olin menemani Dita untuk menyapa teman-temannya yang hadir. Ada beberapa yang Olin kenal karena saat SMA mereka berada di satu sekolah yang sama. Teman-teman lama Olin terlihat begitu mengagumkan dan seolah memiliki karir yang bagus. Dan itu membuat Olin sedikit merasa minder untuk berbicara dengan mereka.

Olin pernah bertemu beberapa orang dari mereka, tapi dia selalu berpura-pura tidak melihat agar bisa menghindar. Namun malam ini, Olin harus mendengar beberapa pertanyaan yang sangat dia hindari.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 21 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PLOT TWISTWhere stories live. Discover now