Tertangkap

44 2 0
                                    

"Sial, tu bocah ternyata dia masih hidup ca" Rasyid telah mendapatkan kabar dari mata-matanya bahwa Sean sekarang sudah mulai berangsur pulih.

"Kenapa sih tu cowok kuat banget harus nya dia sekarang udah mati" Bianca juga ikut kesal mendengar kabar tentang mantan pacarnya itu.

Mereka berdua sekarang ada di sebuah markas yang mereka jadikan untuk tempat bertemu. Di markas tersebut Rasyid dan Bianca juga sempat melakukan hubungan terlarang karena waktu itu mereka merayakan celakanya Sean dengan cara mabuk-mabukan hingga tidak bisa mengontrol diri.

Orang tua Rasyid maupun orang tua Bianca tidak mengetahui bagaimana kelakuannya anak mereka selama ini.

"Pak, kami telah mengetahui tersangka dari kasus ini."

polisi kini telah mengetahui bahwa Rasyid dan Bianca yang menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan ini.

"Baik kalau begitu segera penjarakan mereka" ujar kafi dengan nafas memburu, dan polisi itu langsung bergegas menjalankan misinya.

Rasyid dan Bianca masih berada di markasnya untuk membuat sebuah rencana baru. Mereka tak sadar bahwa sebentar lagi mereka akan di bawa oleh pihak kepolisian.

"Kira-kira apa ya rencana kita selanjutnya biar tu cowok bisa benar-benar mati" belum usai membuat rencana baru, polisi telah mengerebek markas mereka.

"Angkat tangan, kalian kami tangkap."

nafas Rasyid dan Bianca seketika memburu dengan cepat karena tak menyangka bahwa mereka akan di tangkap oleh pihak kepolisian.

Polisi mengabarkan kepada Kafi bahwa para tersangka kini telah di bawa menuju ke kantor polisi untuk diamankan. Setelah itu kafi pergi menuju ndalem guna untuk memberitahukan Sean siapa orang yang telah mencelakai nya.

Kafi duduk di sebelah kasur tempat Sean berbaring.

"Sen pelaku yang telah mencelakai Lo udah ke tangkap sama pihak kepolisian, sekarang mereka lagi di mintai keterangan dan lu diharap untuk bisa datang kesana juga." Sean mengangguk setuju.

Keyzia membantu Sean untuk bersiap-siap dan setelah itu mereka semua pergi menuju kantor polisi termasuk Gibran dan Fatimah.

"Jadi apa alasan anda mencelakai saudara Sean?" Tanya polisi tersebut dengan tatapan mengintimidasi.

"Kekasih saya tak mau menerima lamaran saya dan lebih menerima lamaran lelaki bodoh itu pak"

"Hanya itu?," tanya polisi itu, dan Rasyid menggangguk.

Bianca yang mendengar jawaban dari Rasyid pun membulatkan matanya.

"Bodoh banget sih lu, kenapa lu malah jujur-jujur aja" Gumam Bianca.

Beberapa saat kemudian Rasyid tersadar akan apa yang telah di bicarakan olehnya "Sial bodoh banget sih gua, kenapa gua jujur-jujur aja sih"

Dan setelah proses pemberian keterangan tersebut telah terbukti bahwa Bianca dan Rasyid menjadi tersangka dalam kasus ini.

"Pak, apakah anda pernah ada masalah dengan dua orang ini" ujar polisi tersebut sambil menunjukkan foto dari Rasyid dan Bianca.

"Kalau yang pria ini saya tidak kenal pak, tapi kalau perempuan ini adalah mantan saya dulu" jawab Sean.

"Mereka berdua adalah tersangka dari kasus bapak dan alasan mereka mencelakai bapak adalah karena masalah sepele yaitu permasalahan cinta."

Semua orang yang ada di sana tercengang mendengar penjelasan dari polisi tersebut yang menerangkan alasan Bianca dan Rasyid yang mencelakai Sean.

Setelah itu Rasyid dan Bianca di panggil untuk menghadap ke Sean. Saat Rasyid datang.

"Astaghfirullah ternyata kamu adalah tersangka dari kasus ini ya Rasyid" ujar keyzia kepada lelaki itu.

"Abi kamu pasti akan kecewa melihat sikap mu ini" ujar Gibran pula kepada laki-laki itu.

Rasyid yang sedari tadi menahan emosinya karena melihat Sean yang sedang bersama keyzia pun membuka suaranya.

"Saya bersikap seperti ini karena lelaki ini" ujar nya sambil menendang perut Sean dengan sangat kencang hingga Sean terjatuh dari kursinya.

Sean yang belum sepenuhnya pulih itu terjatuh ke lantai. Akibat tendangan keras yang mengenai perutnya, ia merasakan luka yang ada pada perut nya tersebut menjadi terasa sakit yang luar biasa, hingga membuat dia mengerang kesakitan.

Semua orang yang ada di situ seketika panik terlebih lagi keyzia. Gibran,Arthur, dan Kafi langsung membangunkan Sean dan mendudukkannya kembali di sebuah kursi.

"Kurang ajar" ucap Arthur sambil melemparkan sebuah tendangan pula ke arah Rasyid. Para polisi menenangkan Arthur supaya tidak main hakim sendiri dalam kasus ini.

Sedangkan Rasyid langsung di masukkan ke sel penjara oleh para polisi tersebut.

"Dan kamu Bianca, dari dulu kamu selalu menyakiti anak saya, saya tidak akan tinggal diam saya akan mencabut saham saya yang ada di kantor ayah mu"

Bianca panik mendengar ancaman dari Arthur, karena Arthur merupakan investor terbesar di perusahaan milik ayahnya Bianca.

Gibran sedang menghubungi Rais guna untuk menyampaikan bahwa anaknya Rasyid kini sedang berada di kantor polisi.

"Assalamualaikum is" lalu sang pemilik nama pun menjawab.

"Wa Alaikum salam, iya Gibran tumben antum nelpon ana, ada yang bisa di bantu?"

"Jadi gini ana ingin memberitahu bahwa anak antum terjerat kasus penganiayaan" Rais yang mendengar penjelasan Gibran pun terkejut setengah mati.

"Siapa yang dianiaya oleh Rasyid, ran?" Gibran pun menjawab.

"Menantu ana, katanya dia melakukan ini semua untuk balas dendam."

Rasa kecewa langsung menjalar di hati Rais karena ia tak menyangka anak yang telah di didiknya dengan agama itu kini telah berubah sembilan puluh derajat.

Setelah pembicaraan itu berakhir Rais langsung menuju ke kantor polisi.

Syukron Ya Habibati Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt