04

368 38 0
                                    

Di kantin Chika mendapat intimidasi dari ketiga temanya, ia mencoba untuk mencairkan suasana tapi berkali-kali gagal karena mereka memang sedang tidak bercanda, ia tau ia salah karena berbohong tapi apakah harus sampai segini nya.

"Ayolah jangan gini met, canggung bet gue liatnya, gue gapapa kok asli dah!" Ungkap Chika mencoba meredam amarah mereka.

"Kak, gue tau ini bukan cuma soal lo, tapi seenggaknya inget perjanjian awal kita. siapapun yang kesusahan apapun keadaanya kita harus bantu. gue gak maki maki lo bukan berarti gue gak marah sama lo" Nasehat Ashel membuat Chika terdiam.

Jessi meneguk minumanya yang sisa setengah, kemudian menyentakkan gelas di atas meja dengan keras hingga menimbulkan suara nyaring, jelas saja mereka kaget.

"Sebelum hp lo mati, kenapa lo gak langsung hubungin kita?! atau pinjem charger anak kelas lain yang masih ada kelas. se gak butuh itu lo sama kita ya?!"

"Jess gak gituuu"

Chika sibuk menangis di kamar mandi waktu itu, bagaimana mungkin Chika tega mengganggu kegiatan teman teman nya di saat ia menolak ajakan mereka sebelumnya. Chika tidak enak jika harus merepoti mereka.

Tiba-tiba Olla menyodorkan hp di atas meja dengan kasar "Cowok lo bukan?"

Tiba-tiba Olla menyodorkan hp di atas meja dengan kasar "Cowok lo bukan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Llo dapet foto itu dari mana?"

"Lo lupa gue pernah satu club car collector sama dia?, gue masuk cf nya btw. selama ini gue diem karena dia juga temen gue, tapi pas tau kelakuanya kayak setan, sorry banget kayak nya gue harus bertindak."

Olla langsung berdiri dari tempat duduknya namun Chika cepat meraih lengan mungil itu, sambil memasang wajah melas

"La jangan pliss, pliss jangan ya... gue takut lo kenapa napa.."

Di susul Jessi yang juga ikut bangkit dari kursi.


"Jess??"

Olla menyentakkan lenganya kemudian pergi di ekori Jessi dari belakang, entah ada rencana apa yang mereka lakukan untuk Elvan

Chika berganti melirik Ashel, Sudah di tebak cewe pundungan itu pasti ikut kesal karena merasa di bohongi "Shel lo gausah ikutan ya.."

"Menurut lo aja kak?" Ashel beranjak dari kursi meninggalkan Chika yang terus memohon untuk jangan melakukan tindakan gegabah, tapi semua percuma. Ashel pun juga ikut pergi

"Harusnya hari itu gue langsung pulang aja tanpa nangis dulu, monyet banget nih air mata,"

Selang beberapa menit handphone Chika berdering menampakkan nomor bang Sean tertera di layar kotak tersebut, karena tidak mau durhaka ia langsung mendial panel hijau

"Halo kenapa bang?"

"Halo halo? sorry banget ini, gue gatau ini siapa tapi cuma kontak ini yang di sematkan. Anu bang Sean kecelakaan balap, aduh gue temenya lagi otw rs—

Chika's Other Side [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang