13 : Kemarahan Asoka

92 41 12
                                    

***


"Sa-saya temennya Om."

Finalnya. Karna tak mungkin dia bilang kalau dia adalah pacarnya Anjani, kan?

"Oke, mulai sekarang, kamu jauhin anak saya! Karna saya nggak mau anak saya temenan sama orang seperti kamu!"

Asoka langsung melotot. Cowo itu tak bisa menerima itu. Karna Anjani telah membawa kebahagiaan ke dalam hidupnya.

"Tapi Om, saya benar-benar nggak sengaja, Itu semua kecelakaan!"

Bela Asoka untuk dirinya sendiri. Tapi tak lama keningnya menggernyit, saat papanya Anjani mengeluarkan sebuah handphone dari saku celana.

"Saya sudah lihat kelakuan kamu! Sudah jelas kalau kamu adalah anak brandal dan sering sekali berkelahi! Dan untuk itu, jauhin anak saya kalau kamu nggak mau kena masalah! Satu lagi, jika kamu tetap nekat, Anjani yang bakal tanggung akibatnya!" ancamnya, meski ancaman terakhir cuman dibuat-buat agar Asoka tak menemui Anjani lagi.

Papanya Anjani memberikan handphone itu kepada Asoka dengan kasar. Dengan rasa penasaran, Asoka kemudian menekan tombol 'Putar' pada rekaman yang ada didalam situ.
Hingga Asoka melebarkan pupil matanya, tak percaya pada apa yang dilihatnya.

'I-ini? Bukannya ini kejadian waktu di taman?'

Video Asoka yang menghantam Mahen habis-habisan hingga dia tak sengaja melukai Anjani terekam jelas di situ. Asoka mengepalkan tangannya. Dia jadi tahu siapa pelakunya saat melihat Mahen yang menatapnya dengan tatapan meremehkan.

"Om, Om sepertinya salah paham kar-"

"Satpam!"

Asoka mendadak panik. Dia ingin meluruskan semuanya, dia telah dijebak.

"Om, saya dijebak Om!"

"Satpam! Satpam!"

Dua orang satpam rumah sakit datang ke asal suara.

"Ada apa pak?" tanya salah satu satpam dengan nada bicara yang panik. Takutnya ada sesuatu yang membuat kekacauan di sini.

"Bawa dia pak! Dia sudah bikin keributan dan ingin mengganggu anak saya yang sedang dirawat."

Kedua satpam itu itu langsung menyergapnya dan menggeretnya untuk keluar dari rumah sakit.

"Om! Dengerin dulu penjelasan saya Om!"

Papanya Anjani tak memperdulikan teriakan Asoka. Pria itu malah membuang muka dan duduk untuk menunggu dokter keluar dari ruangan Anjani.

"Pergi dari sini kalau nggak mau dilaporkan ke polisi!"

Tubuh Asoka didorong hingga membuatnya hampir terjungkal jika Asoka tidak menahan tubuhnya. Mendengar ucapan satpam itu, Asoka mendadak lemas, dia sampai tak bisa berkata-kata.

"Mahen brengsek!" teriak cowo itu dengan melampiaskan kemarahannya.

***

Tubuhnya lemas. Asoka merasa lelah dengan apa yang terjadi hari ini. Keadaan yang acak-acakan membuatnya terlihat kacau. Bunyi deru motor terdengar. Ternyata itu adalah bunyi motor milik Alan. Cowo yang tadinya bersama Asoka itu dengan cepat menurunkan standard motornya.

Alan melepaskan helmnya, dan berlari kecil kemudian menarik lengan Asoka, untuk menghentikan langkah temannya itu.

"Ka! Lo kemana aja sih? Gue cari-cari lo di taman tapi kok lo nggak ada?"

DAFFODILS: Valery Asoka (CAST: Member XODIAC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang