bab 17

153 12 2
                                    

"udah gue tanyain ke Bu Tina, tapi nomer mama Chani ga ada" kata Marko saat baru sampai di taman belakang kost dan sudah ada semua anak kost kecuali Chani,

"Trus gimana cara kita ngabarinnya kalau gini" kata Jovita, lalu semuanya hanya menunduk diam, sambil berusaha memikirkan apa yang harus dilakukan agar dapat mengabari orang tua chani

"Apa salah satu kita ke Bali buat jemput mamanya Chani" kata baskara karena hanya ini cara satu-satunya

"Ya ga mungkinlah, gila ya Lo, dari bandung ke Bali itu lama" kata allysa tidak setuju dengan perkataan baskara

"Mungkin aja sa, emang Lo ada ide lain" kata junior menyetujui perkataan baskara, karena Memeng hanya itu cara satu-satunya

"sumpah Lo berdua se bego itu atau gimana sih" kata yura kepada baskara dan junior "Lo pikir kalo kita ke Bali, kita langsung nyampe gitu ke rumahnya Chani, daerahnya aja kita gatau" sambung Yura dengan nada jengkel kepada mereka berdua

"Makanya kalo mau ngomong tuh di pikir dulu, jangan asal ngomong, di kira gampang kali nyari alamat" kata allysa "terus biaya ke Bali juga gimana, Lo pikir gratis apa" kata allysa lagi, membuat baskara dan junior menunduk karena merasa saran mereka memang salah

"Kan cuman sar- udah diem" belum sempat junior menyelesaikan kata-katanya Jovita sudah lebih dulu memotong perkataannya

"Terus ini gimana, apa kita langsung aja bawah Chani ke orang pinter tanpa ngasih tau orang tuanya dulu" tanya Jovita memastikan yang lain, karena sudah tidak ada cara lain

"Emang kamu ada saran lain jov" tanya Mina, lalu di jawab gelengan oleh Jovita

"Yaudah berarti cara satu-satunya itu" kata Yugi yang sedari tadi hanya diam

"Tapi kalo ada apa-apa sama Chani gimana, kita semua yang harus tanggung jawab, apalagi ini mamanya Chani ga tau apa-apa sama sekali" kata mika kepada mereka semua, membuat mereka berpikir 2x sebelum mengambil keputusan

"Trus gimana dong, mau kita diemin aja sih chaninya" tanya Dika

"gue cuman takut Chani bakalan ngelakuin hal aneh lagi, apalagi sama diri dia sendiri, mungkin dia bisa nyakitin salah satu dari kita, Yura aja udah pernah jadi korbannya" kata cia membuat semua orang yang ada disana semakin bingung apa yang harus mereka lakukan

"Pikir besok aja, jadi pusing gue" kata Jonathan karena bingung harus berbuat apa, karena posisi mereka jadi serba salah

"Kalo besok terus, kapan ini bisa selesai, emang Lo ga cape apa sama kelakuan Chani, mau nunggu apa lagi yang bakal terjadi kalo kita diemin dia terus, dia aja udah ga waras dengan makan kucing" kata Jovita emosi sambil mengingat kelakuan gila Chani semalam, karena sudah tidak kuat dengan kelakuan Chani tapi di satu sisi dia juga bingung harus apa

"Ck Lo bisanya marah-marah Mulu jov" kata Jonathan kesal kepada Jovita "gue tanya, emang Lo tau kita harus apa sekarang selain diemin kelakuan Chani" kata Jonathan dengan nada sedikit tinggi kepada Jovita, sementara yang lain hanya menarik nafas, karena pasti akan ada adu mulut lagi

"Ya setidaknya gue ga Nunda hal-hal yang ga harus di tunda kaya sekarang, setidaknya gue juga mikir ya" kata Jovita emosi kepada Jonathan

"Eh anjing Lo pikir dari tadi gue ga mikir soal Chani apa" kata Jonathan dengan nada emosi dan mulai mendekat ke arah Jovita, dan langsung di tahan oleh Maryo dan Yugi, sementara Jovita sudah terlihat sangat emosi kepada Jonathan

"Udah-udah ga usah berantem, kapan bisa selesai kalo pake emosi" kata Mina sebelum Jovita membuka suara "pilihannya cuman 2, kita tetep diemin Chani, atau bawah dia ke orang pinter" sambung Mina lagi, membuat suasana disana kembali hening lagi karena semua kembali memikirkan pilihan tersebut

Liburan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang