Bab 18

144 15 4
                                    

"hati-hati ya, kalian hari ini juga harus pulang" kata mika kepada teman-temannya yang akan kembali ke villa lagi, dan kepada baskara dan Marko yang akan pergi ke Cianjur

"Iya mika" kata cia sambil tersenyum ke arah mika, dan mika hanya menanggapinya dengan mengangguk, lalu mereka pergi tapi tidak satu mobil dengan baskara dan Marko.

"Min, Lo udah bilang kan ke yang jaga villa kalo kita mau balikin barang sebentar ke villa itu" tanya junior saat mereka sudah masuk ke mobil Mina

"Udah" kata Mina menjawab pertanyaan junior "katanya nanti dia bakalan nunggu di depan villa" sambung Mina lalu semuanya mengangguk paham.

Saat sampai di villa, sudah hampir jam 12 siang, tapi yang punya villa itu sama sekali tidak ada orang

"Kok ga ada orang min, katanya yang jaga villanya nunggu di depan" tanya Maryo saat melihat villa sepi tidak ada orang sama sekali

"Gatau Yo, katanya sih dia bakalan nunggu kita disini" jawab Mina sambil melihat dari luar ke arah dalam villa melalu kaca transparan "kita tunggu aja, siapa tau bapaknya telat" kata Mina lalu semuanya menunggu di depan teras villa yang sangat sepi

Tapi sudah hampir satu jam pun tidak ada sama sekali yang datang

"Bapaknya lama banget, coba telfon atau chat bapaknya, takut kesorean nanti kita pulangnya" kata Jihan karena sudah lelah menunggu

"kan disini ga ada jaringan ji" kata Jeffry kepada Jihan, membuat Jihan membuang nafas panjang

"Kita coba buka aja pintunya, siapa tau ga di kunci kan" kata cia kepada mereka semua "gue gamau stay disini sampe malem ya" sambung cia, lalu junior, Jeffry dan juga Maryo mencoba untuk membuka pintu dan jendela yang ada, tapi tetap tidak bisa dibuka

"Gimana Jeff, semua pintu sama jendelanya di kunci" kata Maryo

"Kita check coba ke samping sama belakang" kata Jeffry, lalu mereka bertiga berlari kecil ke arah samping villa dan belakang, sementara Jihan Mina dan cia hanya duduk saja, sambil melihat ke 3 cowo itu pergi.

"Ini mah sama aja Jeff, sama-sama gabisa dibuka" kata Maryo

"Balik aja yok kedepan, lu berdua ga takut apa" kata junior kepada Jeffry dan Maryo sambil melihat ke arah pohon-pohon yang berada di belakang villa di tambah suasananya yang sepi

"monyet, gitu aja takut Lo" kata Maryo, dan langsung mendapat tatapan sini dari junior, lalu mereka bertiga Balik lagi kedepan

"Gimana" tanya Mina saat ketiga cowo itu sudah sampai di depan villa

"Kekunci semua pintu sama jendelanya, udah kita check semua" kata Jeffry menjawab pertanyaan Mina, lalu Mina, Jihan dan cia memasang muka memelas

"Yaaaaa, trus gimana dong kalo gitu" tanya Jihan

"Ya kita harus nunggu yang jaga villa ini biar bisa masuk" kata Maryo kepada Jihan "cuman ya gatau harus nunggu sampai kapan" sambung Maryo lagi, membuat wajah Jihan semakin memelas

"Kita tunggu aja, kalo sampe sejam yang punya villa ga Dateng, kita balik dulu ke kost gimana" kata cia kepada mereka semua

"Balik lagi, gamau gue, terus kita kesini sia-sia dong kalo misalnya sampe sejam lagi bapaknya ga Dateng" kata junior menolak tawaran cia

"Yah terus gimana, Lo mau dobrak pintunya" kata cia sambil menatap junior emosi

"Boleh tuh, kita dobrak aja pintunya" kata junior, padahal cia bilang begitu hanya bercanda

"ga usah aneh-aneh deh ju, kalo pintunya rusak gimana" kali ini Mina yang berbicara karena ide dari junior itu sangat tidak masuk akal

"Gue setuju sama junior" kata Jihan membuat semua orang menatapnya tidak percaya, kecuali junior

Liburan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang