[1]

1.3K 115 32
                                    

Jangan lupa untuk vote!

...

[Warning = Boboiboy yang akan menjadi sebagai sudut pandang dalam cerita ini]

Pada awal bagaimana Boboiboy jatuh hati pada Fang bukanlah hal yang sulit. Tapi mendapatkan hati Fang jauh lebih sulit dibanding saat Boboiboy harus menjadi seorang pahlawan galaxy.

Semuanya terlalu sulit dan rumit.

Saat itu Boboiboy berumur 16 tahun dimana pada masa remaja merupakan tempat kisah cinta pertama terjadi. Boboiboy tidak pernah berpikir untuk mencintai seseorang melebihi cintanya pada keluarga dan teman-temannya.

Keluarga dan teman-teman sudah cukup menjadi sebagai tempatnya berpulang dan dicintainya.

Walau begitu sebuah getaran yang seharusnya tidak Boboiboy rasakan muncul secara tiba-tiba tanpa aba-aba. Seharusnya ia tidak boleh menyukai sahabatnya sendiri.

Mengapa ia harus menyukai Fang?

Fang adalah sahabatnya walau pemuda dengan kulit putih halus itu selalu menjadikan dirinya sebagai pesaing merebut siapa yang paling populer. Boboiboy tidak pernah menganggap itu menjadi masalah besar karena dengan hal itu ia semakin akrab dengan Fang.

Fang itu mudah marah dan sulit percaya pada orang lain. Boboiboy tau itu tapi dari sisi manapun Boboiboy tidak bisa membenci Fang.

Nyatanya setiap hari cintanya semakin bertambah untuk Fang.

Hal yang paling sulit bagi Boboiboy adalah kenyataan bahwa Fang lebih tinggi dari dirinya. Tapi walaupun begitu Boboiboy mulai mencari segala cara untuk membuat dirinya lebih tinggi dan berotot dari pada Fang.

Boboiboy harus menunjukkan sisi dominannya pada Fang.

Sampai pada dimana ia dan sahabat-sahabatnya menginjak umur 18 tahun. Semua jelas terkejut dengan perubahan Boboiboy dimana tinggi Boboiboy mencapai 185 cm.

Mulai dari sinilah Boboiboy harus bercerita bagaimana ia akan membuat Fang jatuh cinta padanya.

Pada saat itu Boboiboy dan teman sekelasnya di suruh untuk kumpul di lapangan sekolah. Karena jam olahraga adalah kegemaran Boboiboy jadi ia harus melakukan yang terbaik dan membuat Fang kagum padanya.

Papa Zola selaku guru olahraga menyuruh mereka untuk berlari mengelilingi lapangan. Semuanya tidak boleh berhenti sampai Papa Zola yang menyuruh mereka untuk berhenti.

"Kamu tidak apa-apa? Jika lelah katakan padaku" Ujar Boboiboy menoleh pada Fang yang tampaknya kelelahan.

Fang menggelengkan kepalanya "aku tidak selemah itu"

Boboiboy dengan sengaja melambat langkahnya untuk mengikuti Fang yang kian lama semakin melambat. Semua orang sudah jauh di depan mereka tapi Boboiboy tidak perduli ia hanya berpikir tentang Fang.

"Apa kamu sakit? Jangan memaksakan dirimu Fang" lagi-lagi Boboiboy bersuara karena khawatir dengan Fang.

"Aku tidak apa-apa" balas Fang masih fokus untuk berlari.

"Apa kamu begadang semalaman?" Tanya Boboiboy lagi. Ia selalu tau bahwa Fang suka sekali begadang dan terkadang hanya tidur 3 jam dalam sehari.

"Aku hanya ingin belajar agar nilai matematika ku tidak buruk" jawab Fang.

Boboiboy menghela nafas "kamu memang anak yang pintar Fang tapi hal itu nggak cukup sama sekali. Kesehatan mu jauh lebih penting"

"Iya. Aku paham" jawab Fang dengan nada kesal.

Langkah Boboiboy terhenti saat Fang berhenti dengan nafas yang memburu. Boboiboy khawatir akan hal itu ia sampai memegang kedua bahu Fang dan bertanya apa Fang baik baik saja.

"Aku baik-baik saja hanya saja kepalaku sedikit pusing" balas Fang.

"Tidak. Kamu tidak baik baik saja"

Tubuh Fang merosot kebawah karena ia sendiri tidak bisa menahannya. Boboiboy segera menahan tubuh Fang kemudian menggendongnya membuat teman sekelasnya heboh.

"Ada apa dengan Fang?" Tanya Papa Zola.

"Pak, Fang sedang sakit saya akan membawanya ke UKS" Boboiboy menjawab.

"Jagalah Fang dan dia adalah tanggung jawabmu hari ini" pinta Papa Zola.

Boboiboy mengangguk senang kemudian membawa Fang ke ruang UKS. Sampai di sana ia membawa Fang pada kasur yang sudah di sediakan kemudian ia memeriksa suhu tubuh Fang.

"Badanmu tidak panas tapi tetap saja kamu sedang sakit. Kamu tidak boleh begadang lagi Fang. Mengerti?"

Fang sedikit tertawa walau badannya sedikit lemas. "Aku paham"

Boboiboy mendengus kesal "Kamu berhentilah membuat ku khawatir"

"Aku minta maaf. Aku janji tidak akan begadang lagi"

"Baiklah. Kamu berjanji dan jangan melupakan janji mu itu" kata Boboiboy dengan serius.

Fang mengangguk "iya Boboiboy. Kamu lucu sekali kalau sudah seperti ini"

"Kamu lebih baik tidur dan aku akan menjagamu sampai kamu bangun nanti"

"Sebaiknya kamu kembali ke ruang kelas. Setelah jam olahraga ada pelajaran bahasa Inggris asal kamu tau" ucap Fang pada Boboiboy.

"Iya. Selepas ini kita pulang bersama. Kamu paham?"

"Iya. Terimakasih untuk peduli padaku" Fang tersenyum lebar pada Boboiboy.

Taukah Fang bahwa senyum itu dapat melemahkan jiwa dan raga Boboiboy?

"Jangan lakukan itu pada orang lain"

"Huh?"

"Jangan terlalu banyak senyum pada orang lain selain aku Fang" ucap Boboiboy memperbaiki agar Fang paham.

"Iya-iya. Apapun itu aku bakal lakukan asal kamu senang" balas Fang.

Cup

Boboiboy mengecup singkat bibir Fang lalu tersenyum hingga kedua matanya ikut tersenyum. "Aku akan datang nanti ke sini. Kamu istirahat yang banyak ya"

"Iya"

Boboiboy dan Fang bersikap seakan-akan mereka adalah sepasang kekasih. Tapi Boboiboy takut Fang hanya mengganggap hal itu mengganggu walau kenyataannya mereka selalu melakukan sesuatu layaknya seorang kekasih.

Berpelukan, tidur bersama, berciuman, dan kencan. Mereka sudah melakukan itu walau kenyataannya Boboiboy yang selalu memulai.

...

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang