[5]

673 78 14
                                    

Jangan lupa untuk vote!

...

"Berapa kali lagi aku mengatakan agar tidak mengikuti ku?" Fang berbalik dengan jengah saat Boboiboy selalu mengikutinya kemana saja.

Boboiboy menghela nafas "ayolah! Masa tidak kangen padaku? Ini sudah lebih dari seminggu kamu marah padaku!"

"Itu sih urusan kamu!" Balas Fang dengan nada cuek.

Ingin melanjutkan langkah kakinya namun Boboiboy menahan "apapun itu akan aku lakukan asal kamu tidak marah. Jadi apa yang harus aku lakukan?"

Fang nampak berpikir kemudian menjawab dengan penuh semangat dan juga mata berbinar "aku ingin donat lobak merah!"

"Baiklah aku akan beli dua bungkus!"

Boboiboy bukannya pelit tapi ia juga mementingkan kesehatan Fang. Jika Fang memakan banyak donat lobak merah hanya akan berdampak buruk bagi kesehatan Fang.

Fang mendengus "Dasar pelit! Masa hanya beli dua?!"

"Makan makanan manis itu nggak baik Fang!"

Fang melipat kedua tangannya di depan dada kemudian menatap Boboiboy dengan cemberut. "Oke kalau begitu jangan ajak aku bicara!"

"Hei mana boleh begitu!" Balas Boboiboy.

"Boleh"

"Tidak"

"Bo—

Ucapan Fang terpotong saat seseorang dengan tinggi yang hampir sama dengan Boboiboy mendorongnya dengan sengaja. Untung Boboiboy dengan sigap menahan Fang agar tidak terjatuh.

"Apa masalahmu?!" Tanya Fang dengan nada membentak pada orang yang juga memakai seragam sekolah yang sama dengannya.

Orang itu memandang rendah pada Fang "Alien seperti dirimu adalah masalahnya!"

"Kau!!" Fang hendak memberi pukulan namun ditahan oleh Boboiboy.

"Kenapa kau menahan ku?" Tanya Fang marah pada Boboiboy.

Boboiboy menghela nafas "Hentikan itu Fang! Kita tidak boleh membalas perbuatannya! Lebih baik kita pergi dari sini!"

"Hei Boboiboy! Kau bertahan berteman dengan alien itu? Dia memiliki temperamen yang sangat buruk!"

Boboiboy melirik pemuda itu dengan tajam "pergilah dari sini sebelum aku menghajar mu!"

"Dasar kau! Dia bukanlah alien yang baik! Aku hanya mengatakan bahwa dia bisa saja menjadi musuhmu di masa depan! Lihat saja sikapnya yang selalu kasar padamu!"

Pemuda itu melirik sinis pada Fang lalu pergi. Boboiboy hanya menggelengkan kepalanya dengan tingkah pemuda tadi.

"Kamu tidak perlu mendengarkan ucapannya! Dia hanya iri padamu" ucap Boboiboy menghibur.

Fang mengepalkan tangannya dengan kuat dengan kepala yang menunduk "aku akan pulang sendiri"

"Apa ucapan orang itu benar-benar menyinggung mu?" Tanya Boboiboy.

About YouWhere stories live. Discover now