Chapter 2

29.6K 2.1K 246
                                    

Pagi ini para cewek terlihat kegirangan, gue pikir mereka kesurupan masal eh setelah gue gak sengaja denger, katanya cowok yang bernama Rezel udah putus sama Kiko (nama si ceweknya).

Gue mendesah lesu saat tahu kebenarannya. Betapa gatelnya tuk cewek cewek denger gituan aja heboh. Seganteng apa sih si Rezel itu? Palingan juga gantengan gue.

"Eh eh, itu si Rezel udah putus sama si kiko es kenyoi itu..... iiiii bahagianyaaa~~gue mo deketin Rezel aah" ucap seseorang yang gue gak tahu ini anak kelaminnya apa, kalo cewek tapi dadanya rata tapi kalo cowok kok dia cantik.

Sambil pegang hapenya tiba tiba dia duduk di bangku samping gue sambil nyrocos gitu aja. Dan Plak.....dia mukul kepala gue.

"Ngapain benggong, lu denger gue gak?"

Gue menggeleng dan masih menerka nerka ni manusia laki apa perempuan?

"Lo cewek apa cowok sih?" Tanya gue penasaran.

Dia malah benggong dan menangkup wajah gue, dipalingin kekiri terus kenanan, dipelototin lalu dia tiba tiba menyentuh dadanya sendiri. "Ohmaigut ohmaigut ohmaigut, lo siapa ganteng banget, sejak kapan lo sekolah disini" ucapnya yang buat gue binggung, perasaan kemaren gue gak lihat ni anak dikelas gue.

"Sejak kemarin" jawab gue enteng.

Dia kemudian meluk lengan gue dan menyandarkan kepalanya dipundak gue.

"Aaaaa akhirnya ada juga cowok yang mau duduk disebelah gue" sambil menghentak hentak kecil dia terlihat begitu bahagia sampai gue mau ngejauhin kepala ni bocah gak tega. "Oh ya nama gue Tomy biasa dipanggil Mimi, nama lo siapa?"

Gue yang sekarang gantian kaget, gue baru sadar kalau dia bencong, gue langsung melihatnya dari ujung kaki sampai kepala. Dia pakai celana sama seperti gue dan itu berarti dia bener bener bencong. Pantes gak ada yang mau sebangku sama dia.

"Gak mau kenalan ya.....atau mau pindah dari sini, silahkan" ucapnya dengan raut wajah kecewa dan dia berdiri biar gue bisa lewat.

Disekolah gue solidaritas tinggi gak ada yang namanya mengasingkan temen. Mengingat itu gue jadi kasian sama ni bocah. Ya udahlah toh dia bukan penjahat kenapa harus gue hindarin.

"Gue Dany. Pindahan dari STM" ucap gue, terus ni anak seketika tersenyum dan langsung meluk gue lagi. Dia semakin heboh dan menarik perhatian. Sepertinya gue nyesel sama keputusan terburu buru gue.

"Jadi ini selera kamu?" Ucap seseorang yang kemarin gue tolongin buat rekam ceweknya.

"Aaaaa REZEEL!" Teriak Mimi.

Oh jadi dia yang namanya Rezel, gue lihat dia dari ujung kaki sampai kepala gak ada tuh yang menarik dari ni cowok. Cuma tinggi dan lumayan manis kek cowok cowok China, Korea, kenapa gue bisa bilang begitu? Itu karena gue gak bisa bidain ras mereka.

"Maksud lo apaan! mau ngehina dia bencong gitu? Asal lo tahu ya badak, dia terlahir dari rahim seorang ibu sama kayak lo, dia makan juga gak minta sama lo, terus kenapa kalo selera gue Mimi, masalah buat lo, ganggu hidup lo, ngerugiin lo gitu. Najis" ucap gue lalu narik lengan Mimi yang kebinggungan.

"Dany tunggu" serunya. Tapi gue bodo amat, gue paling benci lihat manusia ngrendahin manusia lain"

Rezel ngejar gue dan berhenti didepan gue.
"Maaf aku gak bermaksud ngomong gitu" Rezel lalu menatap Mimi "Mi sorry ya"

"Iya gak apa apa kok Zel" jawab Mimi dengan malu malu dan gue sedikit kecewa dengan respon Mimi. Harusnya dia marah. Tapi gue lupa kalau dia bencong.

"Kamu denger sendirikan Mimi udah maafin aku. Aku cuma mau temenan kok sama kamu dan aku udah ngelurusin masalah yang kemaren, sebagai gantinya aku traktir makan dikantin sebulan, gimana? ucapnya yang bikin gue menelan ludah gue sendiri. Di SMA ini makanannya enak enak beda sama STM gue dulu, cuma gorengan, nasi rames, soto, indomi dan jasjus udah minuman paling mewah.

"Deal" jawab gue.

"Alah soksokan traktir sebulan, keluarga lo itu udah bangkrut Zel" ucap sipenjahat kelamin kemarin, gue langsung nenggok dia yang ada dibelakang gue tapi setelah dia ngeliat wajah gue, dia langsung berpaling dan pergi gitu aja bersama antek anteknya.

"Udah gak usah dengerin dia, ayo aku traktir"

.

Dikantin Rezel cerita kalo keluarganya memang lagi dalam diposisi kesulitan tapi aset keluarganya masih banyak dia gak akan kelaparan dan masih bisa melanjutkan pendidikannya setelah ini.

Mendengar itu gue merasa paling miskin disekolah ini. Rezel yang keluarganya bangkrut aja masih terbilang kaya nah gue apa dong? Orang tua gue cuma jualan sayur dipasar. Gue jadi penasaran, berapa sih biaya bulanan disekolah ini, kalau iya. isinya orang kaya semua, kenapa orang tua gue milihin ni sekolah. Buang buang duit aja padahal gue gak pinter pinter amat.

"Mi, biaya spp berapa sih disini?" Tanya gue sama Mimi.

"2.5 juta perbulan setahu gue, terus uang kemahsyalatan atau uang gedung 30 jutaan kalo gak salah"

Gue tiba tiba langsung gak enak makan, orang tua gue jangan jangan salah informasi, dikira 250ribu kali ya sama 3 juta kali ya. Gue harus ngelurusin masalah ini nanti sama orang tua gue sebelum terlambat.

"Kamu kenapa Dan?" Tanya Rezel.

"Yakin biaya sekolah disini semahal itu?"tanya gue sekali lagi.

"Apa lu kesulitan biaya Dan, itu gak mahal loh" jawab Mimi.

"Gak mahal kepala lu, orang tua gue gak sekaya orang tua kalian, mereka cuma jualan sayur dipasar, kemarin bayar SPP 400 ribu aja mereka udah uring uringan apalagi 2 setengah juta bisa jantungan nyokap gue".

"Gak apa apa kalo gitu biar gue aja yang bayarin sekolah lo" ucap Mimi yang sekali lagi bikin gue kaget.

"Mi, lo punya duit sebanyak itu?" Tanya gue.
Mimi kemudian mengambil dompetnya dan memperlihatkan beberapa kartu ATM dan uang cash  yang berwarna biru dan merah. Warna hijau, orange dan abu abunya aja gak ada.

"Mi. Lo anak orang kaya ya?" Tanya gue.

Mimi menggeleng. "Rezel, Afkar, Kiko, sisca, Alfa dan Reyhan itu baru bisa dibilang kaya. Kalo gue orang biasa aja. Emang uang saku lo berapa sih Dan?" Tanya Mimi.

[Rezel Tsanjana Sadewa itu murid ganteng + kaya, anak seorang pemilik hotel dan jualan mobil mewah]

[Afkar Darius sipenjahat kelamin, dia anak dari pemilik usaha club malam dan importir minuman minuman mahal]

[kiko shaquille , mantan Rezel anak dari importir tas tas mewah, ibu Rezel dan ibu Kiko sahabatan]

[sisca shaquille adiknya Kiko]

[alfa dan Reyhan juga anak orang kaya antek antek si Afkar]. Kira kira begitulah penjelasan Mimi.

Gue mengambil uang dari dalam saku gue dan nunjukkin uang 25 ribu pada Mimi dan Rezel.

Mereka hanya ngangguk ngangguk doang dan gak bahas perihal uang saku gue yang minim itu.

"Pulang sekolah aku main kerumah kamu ya"tanya Rezel.

"Ngapain, mau ngehina gue?" jawab gue.

"Enggak kok,  orang tuaku aja lagi bangkrut gini, yang ada kamu yang gak mau temenan sama aku, iyakan Mi" ucap Rezel dengan menatap Mimi seolah memohon.

Mimi ngelihatin gue juga Rezel secara bergantian "i iya Dan, gue juga seneng ada cowok yang mau temenan sama gue, yang ada lo yang ngehina gue. Ya gak Re?" Jawab Mimi yang langsung diangguki Rezel.

Bener juga sih, ya udahlah masa bodo, gue iyain aja, lagian mau mereka ngehina gue yang miskin juga gue gak peduli.

Akhirnya Gue memilih makan burger yang gue inget udah beberapa tahun gue gak makan nih makanan. Tiba tiba tangan Rezel berada disudut bibir gue sampe gue menghentikan kunyahan gue dan apa apaan ini Rezel ngemut jari bekas saus dari mulut gue dan gak cuma sekali tapi dia ulang ulang sampai belepotan gue bersih.

Mimipun sama benggong kayak gue dia cuma ngelihatin Rezel.

"Udah bersih sekarang" ucapnya begitu enteng tapi tidak dengan hati gue anjing.

Kiw kiw jadi mau diposisi Dany.

Udah kenal sama semua tokohnya ya.

Dear Dany!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang