23

857 72 126
                                    



















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




















Kagemane : no jutsu!

Shikadai berlari kuat seraya mencoba untuk mengunci pergerakan Daemon menggunakan jutsu bayangannya. Mitsuki juga memberi serangan dari arah lain, sementara Inojin dan Sai berusaha memancing fokus Daemon menggunakan dua raksasa hasil karya lukisan mereka.

Boruto yang tidak ingin kehilangan kesempatan segera melesakkan kunainya pada Daemon, namun si target malah berhasil menghindar dengan cara menghilang entah kemana.

Nafas Boruto naik turun tidak menentu, pandangannya bermain ke berbagai arah sambil merasakan kehadiran chakra targetnya. Safir biru itu seketika memandang tajam kearah sebuah batu besar, ia mengumpat kasar lalu melemparkan kieru rasengannya hingga membuat batu tersebut hancur berkeping-keping.

Daemon memaki jengkel, dia benar-benar tidak suka dengan Boruto karena pria itu mudah sekali menerka tempat persembunyian seseorang.

Shadourokku!



Shikadai hampir saja berhasil mengikat bayangan Daemon. Padahal tinggal sedikit lagi, tapi targetnya malah melompat ke sungai begitu cepatnya.

Sai yang sudah tidak tahan lagi pun langsung menyelam, dia mencari keberadaan Daemon disana sementara yang lain bersiap diatas.

Pergerakan adik dari Eida itu benar-benar licin, bahkan Boruto pun tidak dapat menangkapnya dengan mudah. Daemon selalu berusaha menghindarinya. Mungkin dia sudah tahu seperti apa taktik yang akan dia gunakan. Menancapkan sebuah kunai sebagai tanda untuk Hiraishin-nya.


Katon: Kamma!!


Boruto menyemburkan gelombang api dahsyat dari mulutnya untuk melindungi ratusan panah kristal yang tertuju pada teman-temannya.

"Terus awasi Paman Sai!" tukas si pria Uzumaki lantas melompat menuju sebuah tebing curam.

Tatapannya sedemikian tajam, matanya terus bermain ke berbagai arah. Mencari keberadaan Daemon yang entah dimana. Tapi Boruto yakin, dia masih disini.

Tangan kanannya tampak mengeluarkan percikan petir ungu, dia berjalan tenang beberapa langkah. Kemudian membelah tanah yang sedang dia pijak ini menggunakan pedang yang sudah di aliri chakra kehitaman.

Raiton : Gamma!

BUM!!!!

BEHIND THE WAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang