ENTANGLED OF FATE

Five - The Meeting

"Selamat bergabung menjadi bagian dari keluarga kami, Sakura."

Wanita muda yang namanya disebut itu sontak terperanjat. Matanya dengan cepat berpaling dari kucing putih di atas pangkuan lelaki di depannya. Sakura menahan napas, ragu-ragu, dan berharap bahwa kalimat itu bukanlah sekedar ejekan seperti yang pernah Sasuke lontarkan padanya sebelumnya. Namun, setelah melihat wajah lembut lelaki itu, Sakura meyakini bahwa itu dikatakan dengan tulus.

"Terimakasih, Yang Mulia Raja."

Duduk di ruang tamu istana berhadapan dengan sang Raja membuat Sakura merasakan kegugupan. Senyum ramah dari pria di hadapannya bahkan tidak bisa sedikitpun menghilangkan suasana asing yang ia rasakan. Keberadaan Sasuke di sampingnya hanya menambah kekacauan dalam dirinya. Dengan tatapan gelapnya yang tajam, Sasuke menciptakan kegugupan yang menggelitik di dalam diri Sakura, membuatnya tak dapat mengendalikan hati dan pikirannya.

"Aku minta maaf atas situasi yang telah terjadi, pasti berat bagimu," ungkap Itachi dengan suara yang menyiratkan sebuah simpati.

Sakura mengangkat kepalanya dan melihat langsung ke mata Itachi yang penuh perhatian. Dalam ekspresi wajahnya, Sakura menemukan sedikit kelegaan dan harapan. Mungkin, di tengah kekacauan dan kebingungan hatinya, ada seseorang yang benar-benar peduli dan mengerti.

Setidaknya sampai Sasuke kembali mengeluarkan kata-kata ketusnya.

"Mengapa kau harus meminta maaf, Itachi? Keluarganya lah yang berencana menjatuhkanmu," sindir lelaki bermata tajam itu yang berhasil membuat Sakura kembali pada kepahitannya.

"Tapi gadis ini tidak tahu apa-apa, Sasuke. Setidaknya perlakukanlah istrimu dengan baik," tegur Itachi dengan tegas, mengingatkan adiknya bahwa Sakura bukanlah seseorang yang harus menanggung semua kesalahan yang ada.

Sasuke berdecak kesal dan memalingkan wajahnya, tidak senang dengan perlakuan Itachi yang terlihat membela Sakura. Dibesarkan tanpa etika istana membuatnya berbeda dengan saudara-saudaranya. Sakura bisa melihat perbedaan itu dari sikap lelaki itu yang jauh dari norma-norma seorang bangsawan elit. Sikap Sasuke cenderung kasar dan sensitif. Ia bahkan tak segan memangku kaki dan melipat tangannya di depan Itachi. Walaupun Itachi adalah kakaknya, tetap saja ia adalah Raja. Hal ini sedikit mengganggu Sakura yang selalu berperilaku sebagai gadis bangsawan terhormat sepanjang hidupnya.

Sakura diam-diam memperhatikan Itachi saat lelaki itu tengah berdebat dengan saudaranya. Meskipun mereka memiliki kemiripan, Sakura bisa melihat perbedaan yang mencolok. Garis wajah Itachi jauh lebih lembut dan tatapannya teduh. Ia benar-benar menampilkan sosok Raja yang pengasih dan tidak akan menyakiti siapapun. Namun, terkadang hati yang terlalu lembut bisa membawa kesialan.

Sebagian besar rakyat Konohagakure menganggap Itachi sebagai Raja yang lemah. Hal ini terutama disebabkan oleh kondisi tubuhnya yang rapuh dan keterbatasan kemampuan bertarungnya. Selama hidupnya, Itachi hanya terlibat dalam satu perang. Sisanya, Sasuke yang pergi ke dalam medan pertempuran. Itachi menggunakan kecerdasan dan kebijaksanaannya, sedangkan Sasuke mengandalkan kekuatan fisiknya. Begitulah kerja sama yang terjalin antara kedua bersaudara itu.

Namun tetap saja ada banyak orang yang tidak puas dengan kekuasaan Itachi dan mungkin juga Itachi adalah tipe orang yang akan memberikan takhtanya secara cuma-cuma. Sakura berpikir, mungkin hal inilah yang membuat Sasuke begitu posesif terhadap kakaknya, karena ia menganggap Itachi akan kesulitan melindungi dirinya dan apapun yang ia miliki. Sakura sedikit memahami hal itu. Tapi tetap saja, cara Sasuke sungguh menyakitkan bagi dirinya.

Itachi adalah putra pertama Raja Fugaku bersama Ratu Mikoto. Usianya lebih muda dari Shisui yang lahir lebih awal satu tahun darinya. Walaupun Shisui anak tertua, namun secara hukum Itachi yang harus naik takhta karena ia adalah anak dari seorang Ratu. Sementara Shisui hanyalah anak dari seorang selir. Cukup masuk akal mengapa Ibu Suri Mei begitu berambisi menjadikan anaknya sebagai pengganti sang raja.