(66) Gandengan Baru

88 4 0
                                    

Tepat setelah Flo kabur dari Gea and the genk, langsung ada satu pesan masuk. Dari Izza.

Pak Fahri
Nanti pulang sama saya.

Udah gitu doang, dan tolong garis bawahi ya, di tebalkan sekalian kata 'saya' itu. Flo agak kaget juga, tiba-tiba aja Izza balik pake pronomina saya nya. Padahal itu jelas juga bukan nyangkut kerjaan.

Flo tau dan merasa bersalah juga soal menyembunyikan hubungan mereka itu. Tapi karena pronomina Izza itu, dia merasa tersinggung juga dan berakhir dia tidak merespon chat Izza.

Dan setelah Flo cek aplikasi chat nya itu, dia baru menyadari kalo adik iparnya juga chat dia.

Avin
Mbak pulang kerja gue jemput ya. Kita siapin buat acara besok.

Flo tau betul acara apa yang dimaksud Avin. Besok Izza ulang tahun. Dan tradisi keluarga Izza, mereka bakal kumpul bersama satu keluarga. Jujur aja, Flo merasa masih sungkan sama keluarga Izza. Dia merasa masih belum sedekat itu juga sama keluarga Izza. Bayangin aja, dia ketemu bokapnya Izza baru tiga kali doang, termasuk pas lamarannya. Kalo nyokap sama adeknya masih mending sih, dah beberapa kali ketemu. Dan untung aja, adeknya yang cuma beda satu tahun dari dia cukup nyambung sama Flo, masih satu frekuensi lah. Dan kalo abangnya Izza jangan ditanya lagi, semua orang juga tau kalo keramahan abangnya tu minus, tapi untungnya istrinya sangat ramah. Emang bener kan kata orang, jodoh saling melengkapi.

Flo Azura
Oke Vin. Kabarin aja klo dah sampe

Tak lama dari itu dia dapat balasan dari Avin. Satu lagi yang buat Flo klop sama Avin, fast respon.

Avin
Sipp

Waktu Flo nungguin lift, dari pintu lift yang bisa buat berkaca tu dia melihat Izza yang berjalan sendirian menuju lift juga. Flo menyadari kalo Izza nyusul dia. Merasa hal itu menjadi peringatan buat dia, langsung aja Flo berbalik menuju toilet yang ada di sebelah lift dan masuk ke salah satu bilik yang kosong. Ya, dia berniat menghindari Izza.

"Iya anjir! Lo nggak denger tadi Mbak Di ngomong apa di kantin? Bang Izzal dah tunangan." Flo denger salah satu karyawan yang lagi ngobrol di toilet.

"Iya denger. Tapi lo perhatiin lagi nggak, si Flo tu nggak pake cincin apapun." Timpal karyawan yang lain.

"Kan dah dibilang kalo udah putus. Lagian, disini kan nggak boleh suami istri jadi satu. Kalo sampe iya ya, siap-siap aja salah satunya kena mutasi, atau keluar."

"Ih, tapi sayang banget sih kalo Bang Izzal yang keluar."

"Iya weh. Siapa lagi ntar yang bisa jadi konsultan gue."

"Semoga aja calonnya emang bukan pegawai disini sih." Gumam salah satu karyawan itu.

Setelahnya, Flo baru berani buat keluar dan tanpa merasa canggung dan seakan-akan nggak denger obrolan 2 karyawan tadi. Dia bersikap biasa aja sama 2 karyawan yang lain, seakan nggak denger apa-apa.

"Eh Flo!" Salah satu karyawan itu menyadari keberadaan Flo.

Flo yang lagi cuci tangan langsung aja menoleh. "Ya?"

"Lo beneran dah putus sama bang Izzal?"

Flo terdiam sejenak sebelum akhirnya tersenyum lebar. "Dah nggak pacaran lagi." Setelah Flo selesai dengan urusannya, dia langsung aja cabut. Takut ditanya-tanyain lagi. "Duluan ya." Flo langsung aja cabut tanpa menunggu balasan 2 karyawan itu.

Untung aja pas Flo keluar, Izza udah nggak ada. Jadi dia bisa merasa sedikit lega.

Tapi itu hanya bertahan sampai situ aja. Karena saat di lift untuk pulang, sialnya Izza yang juga satu lift sama mereka menahan ujung baju Flo saat dia mau keluar di lobi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 21 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

There's My FutureWhere stories live. Discover now