SENTA 5

34 11 10
                                    

"Salah satunya si zoya" Ucap aila dengan pelan. Namun mereka bertiga tidak menyadari bahwa zoya di belakang mereka dan mendengar pembicaraan mereka.

"HAH?"

Aila, aluna, dan zarra pun membulatkan matanya saat mendengar suara itu. "Jangan bilang itu si zoya" Bisik aila pada aluna.

"Kita liat kebelakang dalam hitungan ke tiga oke?" Ucap aluna. Aila dan zarra hanya mengangguk saja.

"Satuu.. Duaa.. Tiga.. " Dan dalam hitungan ke tiga, mereka melihat ke belakang dan mereka melihat zoya yang sudah bersedekap dada berdiri di belakang mereka.

"Eh si cantik, putri kecilnya papah derandra" Ujar zarra dengan cengengesan. Zoya memutar bola malasnya. Ia mulai berjalan dan duduk berhadapan dengan ketiga temannya.

"Maksud lo tadi apa ai?" Tanya zoya dengan tampang menyelidik.

"Emm.. Anu, itu apa sih apa tadi si ra?" Jawab aila dengan belibet.

"Jawab yang bener!" Ucap dengan tegas. Aila yang mendengar itu pun mentalnya menjadi ciut.

"Lo gak bisa jawab ai? Biar gue yang jawab" Sahut zarra.

"Jadi gini ya. Tuan putrinya bapak derandra yang terhormat. Lo tau kan? Di sekolah bentar lagi akan ada acara apa?" Tanya zarra. Zoya hanya mengangguk. "Nah, good Girl. Bentar lagi kan di sekolah ada acara duta sekolah di setiap tahunnya kan? Nah, rumor yang beredar, bahwasanya calon duta perempuan yang biasanya di wakili oleh anak donatur sekolah udah kagak jadi. You know? Karena si anak donatur sekolah udah pindah sekolah. Jadinya yang akan jadi pengganti nya itu ada beberapa siswa yang emang udah di calonkan untuk menjadi duta sekolah yang akan collab sama si most wanted" Jelas zarra.

"Most wanted?" Ucap zoya. "Iye marpuah, jangan bilang lo kagak tau sama most wanted SMA MERDEKA" Tebak zarra.

"Sama anak kelas 12 mipa 1?" Ucap zoya.
"Iya neng"

"Ah lo pada ngibul kali" Ucap zoya. Zarra, aila, dan aluna pun terkejut mendengar penuturan zoya.

"Anjir, lo kira gue ngibul hah?. Beritanya udah beredar sampe di website sekolah anj" Ucap aluna dengan kesal.

"Ya kali gue"

"Iya buseddah, anaknya om derandra"

"Kapan lagi lo bisa collab sama kak rayyan" Ucap zarra sambil memakan cemilan yang tersedia.

Entah kenapa, pikiran zoya sudah mulai memikirkan penjelasan dari zarra. Ah masa iya. Cukup mustahil.

"Heh lo pada, lo bakar apaan sih anjir" Teriak aluna.

"Bakar kenangan" Jawab arga

"Samperin yuk" Ajak aluna. Aluna dan aila beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju tempat arga, rama, dan aksa.

"Lo mikir apaan?" Tanya zarra saat melihat sahabatnya ini terdiam seperti memikirkan sesuatu.

"Kagak usah di pikirin omongan gue tadi. Tapi omongan gue tadi bener. Rill no fek fek. Beritanya udah kesebar. Mungkin bokap lo juga tahu. And satu lagi yang perlu lo tau zoy. Kalau pun lo yang akan kepilih jadi duta pengganti si anak donatur, lo kudu nyiapin mental. Karena bakal banyak yang nggak suka sama lo. Lo tau kan? Kalau si rayyan itu banyak incaran para adek kelas dan seangkatannya" Jelas zarra.

Atensi zoya teralihkan saat mendengar penuturan zarra. "Kenapa harus gue sih, lo kan juga bisa. Kalau gak yang lain, orang di sekolah juga pada cakep semua" Ucap zoya dengan nada malas.

"JADI GINI YA NENG BRUNELA ZOYA DERANDRA, LO ITU TERMASUK DALAM DERETAN SISWI SMA MERDEKA YANG BERPRESTASI DAN TIDAK LUPA BANYAK PENGGEMAR" Ucap zarra dengan ngegas.

Senja Cinta Yang Terlupakan (On Going) Where stories live. Discover now