4. Bertemu Kembali

312 24 1
                                    

Aku menaruh curiga pada Alvin dan Aulia, sedangkan aku saja menjalin komunikasi lagi dengan Rony, apakah aku salah? Tapi, aku dan Rony hanya menjalin komunikasi saja, bukan menjalin hubungan seperti yang aku curigakan terhadap Alvin dan Aulia. Apakah aku harus mencari tahu? Sedangkan dengan mencari tahu semuanya, pada akhirnya hanya akan mendapatkan sakit yang mungkin diluar dugaan.

Setelah pulang dari kafe, Alvin pamit untuk pergi ke rumah sakit, katanya ada kerjaan yang belum selesai. Aku izinkan saja karena itu masalah kerjaan. Tapi, yang sebenarnya terjadi adalah, Alvin tidak pergi ke rumah sakit, melainkan pergi untuk bertemu kembali dengan Aulia di sebuah Hotel.

Dengan terburu-buru, Alvin langsung masuk ke hotel dan menuju restoran nya. Ya, Alvin dan Aulia bertemu di restoran hotel tempat Aulia menginap.

Alvin: ngapain kamu bilang ke salsa kalo kamu mantanku hah?

Aulia: haha sorry vin, aku hanya ingin bermain.

Alvin: bermain? Bagaimana kalau salsa curiga? Kamu gak mikir sampe sana hah?

Aulia: tenang aja alvin, semuanya akan aman kalau kamu tetap bersama denganku.

Alvin: sebenarnya kamu mau apa lia?

Aulia: aku mau kamu vin, mamah kamu juga setujunya sama aku bukan sama salsa!

Alvin: ya tapi aku nikahnya sama salsa, aku juga cintanya sama salsa, lia!

Aulia: terus kenapa kamu jalin hubungan sama aku? Jadiin aku simpanan kamu hah?

Alvin: ya karena kamu nya maksa!

Aulia: oh jadi gitu? Kamu mau semuanya aku bongkar ke salsa sama mamah kamu?

Alvin: AULIA! KENAPA KAMU TERUS NGANCAM AKU SIH? KEJADIAN WAKTU ITU AKU BENAR-BENAR DIBAWAH PENGARUH ALKOHOL!

Aulia: alah basi, tapi kamu tetap menikmatinya!

Alvin: terserah gimana kamu, yang jelas aku minta tolong, jangan sampai kamu ganggu Salsa! Aku akan ikutin semua mau kamu, asal jangan ganggu Salsa dan Alshad!

Alvin pergi meninggalkan Aulia sendirian. Aulia sengaja datang ke jakarta dan menginap di hotel dekat dengan rumah sakit tempat Alvin kerja. Aulia sangat kecewa dengan sikap Alvin barusan.

"Awas ya vin, aku bakal balas semuanya. Yang harusnya jadi istri kamu itu aku, bukan salsa! Kamu udah renggut semuanya dari aku, ada saatnya aku bongkar semuanya" Bathin Aulia.

Setelah dari hotel, Alvin mampir di toko bunga. Dia membelikan bunga mawar putih kesukaan aku. Dia merasa bersalah karena telah membohongiku. Sesampainya di rumah, alvin langsung menemuiku dengan menenteng bunga di balik punggungnya.

"Hai sayan, aku ada hadiah nih" Kata Alvin sambil menunjukan bunga mawar putihnya padaku.

"Wah mas, ada apa ini? Terimakasih bunganya ya, aku suka." Kata aku sambil menerima bunganya.

"Gak ada apa-apa sayang, hanya ingin memberikan bunga untuk istriku yang cantik" Kata Alvin.

"Wah gombal nih. Tapi makasih ya" Ucapku sambil tersenyum.

"Iya sama-sama" Jawab Alvin.

"Oh iya mas, aku harus ke Bandung selama 3 hari, ada pelatihan disana. Boleh tidak?" Aku meminta izin Alvin untuk pergi ke Bandung.

"Boleh sayang, naik apa kesana? Mas gak bisa antar karena mas juga kerja" Jawab Alvin bingung.

"Gak apa-apa mas, aku naik kereta saja. Lagian Jakarta-Bandung kan dekat" Jawabku meyakinkan Alvin.

"Oke kalo gitu, berangkat kapan? Udah pesan tiket?" Tanya Alvin.

"Besok mas, udah mas. Aku udah pesan tiketnya" Jawab aku yakin.

"Baiklah, kalau begitu hari ini kita main bersama Alshad dulu ya?" Tanya Alvin lagi.

"Iya mas" Jawabku.

Setelah bermain dengan Alshad dan Alvin, aku memasak untuk mereka. Sangat menyenangkan melihat Alshad dan Alvin bahagia. Aku berharap tidak akan ada yang mengusik kebahagiaan keluarga kecilku ini.

Saat tengah malam, Alvin sudah tertidur dengan memeluk Alshad. Sedangkan aku baru selesai membuat laporan untuk rumah sakit. Aku tidak bisa tidur. Saat aku membuka handphone, ternyata ada notif di arsip whatsappku. Itu dari Rony. Aku sengaja mengarsipkan pesannya supaya tidak terlihat jika dia tiba-tiba menghubungiku lewat chat.

Rony: ca, udah tidur?

Aku: belum, kenapa?

Rony: aku gak bisa tidur.

Aku: kenapa?

Rony: kefikiran kamu.

Aku: dih gombal. Hubungi tuh istrimu, bukan aku.

Rony: udah, dia udah tidur.

Aku: oh.

Rony: gak enak banget di bandung sendirian ca. Coba ada kamu.

Aku: heh!

Rony: haha becanda ca.

Aku: tapi aku mau ke bandung?

Rony: serius? Kapan?

Aku sengaja tidak membalasnya lagi. Haruskah aku memberitahu Rony, kalau aku akan ke bandung? Apakah kita akan bertemu jika aku bilang aku akan ke bandung? Tapi, aku juga ingin menyelesaikan semuanya yang belum pernah selesai. Apakah salah jika aku mengajak Rony bertemu untuk menyelesaikan semuanya?

Tak Lekang Oleh WaktuWhere stories live. Discover now