Bab 11

62 12 0
                                    

「 14 Maret, White Day

Kaeya mendongak menatap langit sore, tanpa sadar dia menuju taman ini. Taman di mana dia dan Diluc pernah datangi bersama. Dia menghela nafas dan melangkahkan kakinya menarik kopernya, menyusuri taman yang cukup sepi pada sore itu.

"Kau tahu, aku menyukai taman ini, aku sering kemari," ucap Kaeya. "Kenapa?" Diluc bertanya tanpa menoleh. "Rasanya menenangkan," jawab Kaeya. "Hm," sahut Diluc.

"Cuek sekali," bisik Kaeya kesal. "Tapi aku harus setuju denganmu," ucap Diluc tiba-tiba. "Terkadang aku kemari saat butuh waktu sendirian."

"Benarkah?" tanya Kaeya tidak percaya. "Tentu saja, dan juga tempat ini bisa membuatmu diam," ucap Diluc sinis. "Ah kau ini kejam sekali padaku," rengek Kaeya. "Tidak peduli," Diluc memutar bola matanya.

Kaeya duduk di kursi panjang yang berada beberapa meter dari danau di mana angsa dan ikan-ikan berenang. Dia tahu seharusnya dia pulang ke apartemennya setelah perjalanan panjang dari Sumeru. Satu bulan dia berada di tempat yang dipenuhi hutan itu.

Masa tugasnya di sana sudah selesai dan mau tidak mau dia harus kembali. Yang artinya dia harus mulai mencari cara menghindari Diluc. Akan tetapi itu bukanlah hal yang sulit, dia hanya perlu berhenti pergi ke Angel's Share dan masalah selesai.

Dia sangat bersyukur Jean membiarkan dia mengambil tugas di tempat lain selama satu bulan. Selama di Sumeru, dia mengenal orang-orang baru, dan dapat mengalihkan pikirannya dari Diluc. Walau sering kali sebelum dia tidur, bayangan wajah Diluc mendatanginya. Bahkan terkadang masuk ke dalam mimpi Kaeya tanpa permisi.

Kaeya membayangkan Diluc dan Donna yang kemungkinan sudah bersama sekarang. Donna adalah perempuan yang baik, besar kemungkinan Diluc juga tertarik padanya. Kaeya kembali mengutuk dirinya sendiri, dia kesal pada dirinya sendiri. Dia yang menjodohkan mereka berdua, dan dia sendiri juga yang kesal.

Mungkin karena sampai saat ini dia tidak dapat mengakui perasaannya pada Diluc. Dia malah melarikan diri, tidak memberitahu pemilik Angel's Share tavern itu bahwa dia akan pergi ke Sumeru. Dia hanya mengirimkan sebatang coklat dan sepucuk surat pada saat hari valentine sebelum kabur ke Sumeru.

"Bukan salahku aku tidak memberitahu dirinya, toh dia sudah sibuk dengan Donna," batin Kaeya sambil cemberut.

Tidak bisa dipungkiri dia senang saat berada di Sumeru, tapi terkadang merasakan iri melihat rekan-rekan kerjanya. Melihat Cyno yang bertugas di gurun pasir dan juga Tighnari yang bertugas di hutan. Walaupun jarak antara mereka cukup jauh, Cyno tidak pernah lupa untuk mengunjungi kekasihnya, entah ketika Tighnari di hutan atau pergi ke kota Sumeru untuk seminar, karena ditugaskan di hutan membuat Tighnari menjadi seorang ahli jika berhubungan dengan hutan.

Belum lagi Alhaitham dan juga Kaveh si arsitek, sifat keduanya begitu bertolak belakang. Alhaitham yang begitu tenang dan teratur, di sisi lain Kaveh yang tidak bisa diam dan selalu menyebabkan huru-hara di manapun dia berada. Tapi keduanya peduli pada satu sama lain. Kaeya terkadang teringat sifatnya dan juga sifat Diluc ketika melihat pasangan itu.

"Kae?"

Tubuh Kaeya menegang saat mendengar panggilan itu, suara familiar itu. Dia menoleh dan melihat Diluc yang nampak terkejut menemukan dirinya di situ.

♡ 

Liebe Am ValentinstagWhere stories live. Discover now