meng ngeong

394 45 2
                                    

"Sedang apa kak?" Tanya seseorang, remaja lelaki itupun mengintip dari belakang kakaknya itu.

Buku yang disinari lampu redup, dan sebuah.. tulisan?

"Kau mengagetkanku! Jangan intip kerjaanku." Omel Halilintar kalang kabut.

Tawa menyusul sebagai reaksi dari pemilik manik safir, "apa ini, kak Hali tiba-tiba ingin menjadi seorang penulis? Oho, aku harus memberitahu Gempa sekarang juga." Ujar Taufan.

Belum sempat ia berlari, sebuah tangan mencengkeram nya dengan kuat , "jangan." Ucapnya, suaranya begitu menyeramkan.

Taufan tertegun, "ah- ok ok aku tidak jadi" ucapnya sambil memberi gestur bahwa ia menyerah.

Halilintar menghela nafas panjang, "ini tugas pelajaran bahasa, aku diminta membuat cerpen."

"Waah! Aku suka tugas seperti itu." Ucap Taufan sambil dengan santainya duduk di kasur Halilintar.

"Tch, aku lebih suka hitung-hitungan dibanding hal seperti ini". Keluh Halilintar.

"Tapi cerita kakak sudah bagus tuh.. eh tapi apa ini? Nama tokoh utamanya.. 'dia'?" Tanya Taufan tak percaya.

"Jangan intip bukuku!" Halilintar dengan sigap menutup bukunya dan mendorong kepala Taufan untuk menjauh. Dia kesal karena Taufan berhasil membaca tulisannya.

Tawa lepas terdengar dari Taufan, "kak Hali...ckckck"

"Aku lupa kalau kak Hali itu payah banget dalam hal membuat nama." Ucap Taufan sambil menepuk pundak sang kakak, bertingkah seakan ia merasa simpati.

Tentu saja ia menerima jitakan di kepalanya.

"Oww.. hmm, tapi memberi nama untuk karakter cerpen itu mudah loh."

"Andy, Anton, Annabelle--" ucapan Taufan terhenti karena tendangan dari kakaknya.

"Guruku killer, kau mau aku dihukum karena menggunakan nama asal-asalan seperti itu?"

"Tapi nama itu bagus loh.." ucap Taufan sambil mengelus kaki nya yang tertendang.

"Azure bagus loh kak." Ucap Taufan.

"Atau Terra, atau Aakash" , lanjutnya lagi.

"Keith, Anila, Sherwin.. yah walau ketiga nama ini artinya berhubungan dengan angin sih heheheh" ucapnya.

"Idih, mauan." Komentar Halilintar kesal.

Taufan tertawa, "yah kapan lagi orang dengan nama yang memiliki arti yang sama dengan milikku menjadi protagonis iyakan?"

"Hmm.. apalagi ya.. Shamal, Aure.."

"Ada juga loh yang artinya bersangkutan dengan nama kakak.. Satria, Indra, Atta--" kepalanya kini menerima pukulan bantal dari sang sulung.

Taufan tertawa, "iyakan youtuber terkenal itu namanya A--"

"Diam, pergilah shoo. Nama bagus nya sudah kau sebutkan semua akukan jadi tidak mau pakai."

"Ehh… kenapaa??" Rengek Taufan, berlagak sakit hati.

"Karena kau yang menyebutkan, itu membuatku kesal." Jawab Halilintar ketus, namun tentu saja Taufan tidak memasukkannya kedalam hati.

.
.
.

"Azure, Aakash, makan dulu." Ucap sang pemilik manik ruby itu sambil menaruh makanan di wadah.

Ia mengusap kepala kucing-kucingnya itu sambil tersenyum lembut, namun pantulan kesedihan dapat terlihat dibalik mata yang tegar itu.

"Kak Hali.." panggil seseorang.

Boboiboy oneshots (mostly Taufan Angst) - IDNWhere stories live. Discover now