TIGA

91 13 0
                                    

Please, vote and comment
Happy reading!

"Joohyun-ah, menurutmu cantikan mana? Rambut digerai atau diikat?"

Wajah ceria dengan senyuman manis menyambut Joohyun ketika baru saja keluar dari bilik ruang ganti usai mengenakan seragam pramugari dengan rapi. Joohyun mematut Tiffany yang sedang sibuk menata rambutnya. Sahabatnya itu baru saja menyelesaikan jadwal penerbangannya dan telah mengganti pakaiannya dengan gaun cantik selutut bewarna pink cerah.

"Digerai saja, beri napas rambutmu setelah sekian jam disanggul." ucap Joohyun bergabung untuk memperbaiki riasannya sebelum bersiap naik ke kabin pesawat.

"Baiklah, aku akan menambahkan jepitan pita." Tiffany menerima saran Joohyun.

"Kayaknya mau kencan nih.." tebak Joohyun yang sudah sangat mengenal Tiffany.

"Benar sekali. Aku akan berkencan dengan Minho. Dia bahkan sudah menungguku di depan bandara!" seru Tiffany antusias.

Joohyun memasukkan peralatan riasnya, "Kamu nggak lelah habis penerbangan langsung kencan?"

"Begitu melihat wajahnya hatiku akan langsung berdebar dan semangat. Mana kencan terakhir sudah lusa kemarin!"

Joohyun dan Tiffany keluar dari ruang ganti dengan tujuan berbeda. Suasana hati Joohyun ikut ceria begitu menyaksikan Tiffany yang berlari menghampiri sang kekasih yang datang menjemputnya. Segera setelah perpisahannya dengan Tiffany, Joohyun bergegas pergi menuju kabin pesawat, tempat dirinya akan bertugas melayani penumpang.

"Joohyun-ah! Seo Joohyun!"

Seruan nama Joohyun terdengar samar ditengah keramaian bandara. Joohyun terus berjalan mengingat waktu persiapan akan segera dimulai. Beberapa langkah di belakang Joohyun ada seorang perempuan yang juga mengenakan seragam pramugari. Langkahnya terhenti ketika menyadari ada yang memanggil nama Joohyun.

"Ada apa Kyungpyo-ya?" Sosok dengan name-tag Stella Kim tersebut menatap seorang laki-laki berseragam administrasi yang berlari dengan tergesa menghampirinya.

"Aku ada jadwal yang sama dengan Joohyun. Apakah ada hal yang ingin kusampaikan untuknya?" Gadis itu kembali bertanya ketika menatap wajah kebingungan Kyungpyo.

"Ah.. aku hanya mau memberikan pepero ini untuk Joohyun." Kyungpyo mengulurkan sebuah kotak pepero yang diikat pita cantik.

Stella menerima pepero tersebut dengan penuh senyuman. Diperhatikannya pepero tersebut dengan cermat, "Tidak ada surat cintanya nih?"

Kedua netra Kyungpyo membola, terkejut dengan pertanyaan Stella, "Tolong berikan ke Joohyun ya Stella noona. Aku harus segera kembali bekerja!"

Stella tersenyum geli melihat Kyungpyo yang salah tingkah, "Lucu juga melihat kisah cinta malu-malu orang dewasa."

***

Jadwal penerbangan yang dilakukan Joohyun kini tak memerlukan waktu lama karena rute yang dekat. Jadwal penerbangan dari Korea ke Jepang hanya berkisar 2 jam setengah sehingga Joohyun dapat menikmati waktu santai lebih awal. Di tengah jeda waktu istirahat lay over kali ini, Joohyun hanya ingin menghabiskan waktunya dengan bersantai di hotel. Sejak karirnya sebagai hamba udara dirinya sudah sangat sering berkunjung ke Jepang dan tidak memiliki tempat tujuan khusus yang ingin dikunjungi saat ini.

Joohyun menikmati waktunya di hotel dengan menikmati layanan servis. Gadis itu makan seorang diri sambil menyaksikan liputan berita di ponselnya. Dalam layar ponselnya tampak Kyuhyun sedang diwawancarai oleh reporter yang menanyakan kelanjutan kasus penyelidikan kasus suap yang tengah memanas di dunia politik. Joohyun memperhatikan layar dengan tatapan bangga ketika lelaki itu menjawab singkat pertanyaan secara tegas.

Our Love is Like ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang