Part. 2

5.9K 462 20
                                    

"Zethis" ucap fred

"Zethis? Cuma zethis yang bisa buka? Kenapa?" Tanyaku penasaran. Karna aku kan zethis? Tapi kenapa aku tetep gak bisa buka buku itu?

"Ya. Hanya zethis. Karna berdasarkan pada mantra itu" ucap fred, aku mengernyit

"Aku gak ngerti deh" ucapku

"Setetes darah keabadian.. kekuatan luhur.. pemilik keabadian dan kekuatan. Itu berarti, untuk membuka buku itu, dibutuhkan setetes darah dari sang pemilik keabadian dan kekuatan" ucap fred

"Setetes darah? Trus siapa pemilik keabadian dan kekuatan itu?" Tanyaku

"Zethis, tentu saja" ucap fred.

"Jadi cuma setetes darah aja?" Tanyaku

"Kau berbicara seakan akan mendapatkan setetes darah zethis itu sangat mudah" ucap fred menyelidik

"B-bukan, maksudnya, aku cuma mau tau semua cara untuk buka buku ini" elakku

"Ya, setetes darah seorang zethis, yang diteteskan tepat pada kristal biru dibuku itu. Lalu mengucapkan mantra yang ada dibelakang buku itu, kristalnya akan berubah jadi merah, lalu terbuka" ucap freddy

"Oh yaampun.." gumamku

"Ya, aku tau itu sangat sulit, sudahlah, kembalikan saja buku itu ketempatnya. Kita tidak akan pernah bisa melihat isinya" ucap fred. Tidak, justru itu lebih mudah dari yang aku bayangkan.

"Um.. by the way, darimana kau bisa tau tentang semua itu?" Tanyaku. Jujur, rasanya fred mengetahui semua hal

"Kau pasti mendengar dari orang lain kalau aku aneh kan? Ya, sebenarnya, aku berfikir, buku buku ini adalah pintu pintu menuju hal yang menakjubkan dan misterius. Aku lebih memilih buku buku ini daripada memperbincangkan hal tidak penting dengan manusia yang sama sama tidak mengetahui apapun" ucap fred.

"Oh.. itu luar biasa. Kau sangat keren" ucapku takjub.

"Kau adalah orang pertama yang mengagumi kegiatanku ini, yang orang lain bahkan menganggapnya aneh" ucap fred mengernyit menatapku.

"Kenapa? Itu memang keren. Kurasa orang orang berkata begitu karna tidak tau kehebatanmu itu" ucapku

"Ya kau benar, dan kurasa kau berbeda" ucapnya

"B-berbeda gimana?" Ucapku khwatir

"Ya, kau bukan half vampir ataupun penyihir, apa kau sebenarnya?" Ucap fred membuatku mematung.

"A-aku.. aku half vampir" elakku

"Kau mungkin bisa membohongi orang lain, tapi kau harus hati hati untuk berbohong padaku" ucap fred. Aku tersentak saat fred tiba tiba menggoreskan pisau kecil ketanganku. Tapi tanganku sama sekali tidak berdarah. Tiba tiba pisau ditangan fred terlepas dari genggamannya. Dia menatapku kaget

"K-kau.. zethis" gumam fred

"Kumohon.. jangan beritahu siapapun" bisikku pelan. Oh astaga, fred benar benar sangat pintar, dia cepat sekali mengetahui jati diriku.

"T-tapi, untuk apa kau kesini?" Tanya fred

"Memangnya tidak boleh?" Ucapku sebal

"Kau sudah kuat, lalu apa gunanya disini" ucap fred

"Tentu saja untuk mengetahui hal hal yang belum aku ketahui. Sudahlah, kau mau kan berjanji padaku tidak akan membongkar rahasia ini?" Ucapku memelas

"Tentu saja, mana mungkin aku berani mencari masalah dengan seorang zethis" ucap fred menatapku aneh

"Oh ayolah, jangan menatapku seolah olah aku adalah pencabut nyawamu. Terima kasih atas infonya ya, sampai jumpa" ucapku lalu berjalan meninggalkan fred

Twins ZethisWhere stories live. Discover now