44. Last part + Epilog

271 22 2
                                    

Setelah Hengga coba kenali.... Eumm... Rupanya mereka yang menghadang jalannya dengan Kanara adalah salah satu kelompok yang juga bermusuhan dengan Delvaros.

"Revlas."

Kanara langsung bisa mengenali siapa mereka yang Hengga panggil dengan sebutan 'Revlas'.

"Revlas? Bukannya mereka musuh kamu yang katanya selalu kamu acuhin itu, 'kan?"

Hengga mengangguk membenarkan. "Males banget soalnya Yang aku ladenin mereka. Kebanyakan bocil ff anggotanya."

"Terus, kamu mau apain mereka sekarang? Ladenin apa kasih permen aja?"

"Wahh. Hahahaha!" Geli hati Hengga mendengar ucapan Kanara. "Bisa bat dah ahh cewek aing ngeledeknya." Katanya, mencubit gemas pipi Kanara, Kanara hanya terkekeh ikut tertawa.

"Bang Hengga." Salah satu dari anggota Revlas mendekati Hengga dan Kanara. Panggil aja Bima, tapi gak sakti, gak pake X juga.

"Mau apa sih kalian? Ceritanya mau keroyok gue disini?"

Bima menggeleng. Tanpa ucapan apa-apa, dia menjatuhkan senjata yang dia bawa dihadapan Hengga, lalu,... Bima membungkuk hormat?

"Ng?“

Dan hal yang Bima lakukan itu, juga dilakukan oleh anggota Revlas yang lainnya? Wahh.

Kanara dan Hengga saling menatap satu sama lain, seolah mereka bertanya-tanya, ada apa ya sebenarnya? Apa maksud dari situasi ini? Kenapa mereka membungkuk hormat untuk Hengga?

"Atas apa yang terjadi di masalalu, Revlas emang gak pantes buat lakuin hal ini ke Delvaros. Tapi... Revlas mau minta bantuan dari Delvaros. Revlas lagi berada di titik dimana kita bakal jadi sampah kalo aja kita kalah dari Levator malam ini."

"Wait." Hengga berdecih lucu. "Jadi karena kalian hampir dikalahin sama Levator, musuh lama kalian, kalian mau minta bantuan ke Delvaros karena percaya Delvaros bakal bawa kalian meraih kemenangan dari Levator. Gitu?"

"Iya, Bang. Revlas buntu banget sekarang... Kita udah gak ada rekan buat diminta bantuan. Rekan kita sebelumnya udah lari semua ke Levator... Mereka berkhianat dari kita, Bang."

Hengga terdiam. Mendengar kata berkhianat, Hengga jadi,..... Membuka hati untuk Revlas?

"Apa yang bakal gue dapet kalo gue dan anggota Delvaros lainnya bisa bantu kalian buat menang dari Levator?"

Bima mendongak menatap Hengga. "Kalian bisa milikin Revlas. Karena cuma itu yang kita punya. Kalo duit kan gak mungkin kalian butuh. Kalo soal wilayah kekuasaan,... Itu juga udah berhasil direbut sama Levator... Karena kita bener-bener lagi ada diambang kehancuran, Bang."

"Eummm.... Okey...." Hengga manggut-manggut mengerti. "Jadi imbalannya adalah,... Kalian bakalan jadi Sekutu buat Delvaros?"

"Iya, Bang... Kita (Revlas) bakal lakuin apapun yang kalian (Delvaros) minta. Apapun itu, yang penting kita bisa resmi jadi Sekutu Delvaros,... Sekaligus buat ngebayar apa aja yang udah kita lakuin ke kalian dulu... Kita bakal bertekuk lutut minta maaf kalo emang itu yang kalian mau."

"Loh? Gue pikir kalian gak mau jatuh ke genggamannya Levator karena kalian gak mau di jadiin budak sama mereka. Tapi rupanya kalian mau jadi budaknya Delvaros? Yakin nih?"

"Kita lebih baik jadi budak Delvaros daripada harus jadi budaknya Levator yang ngincer kematian kita. Karena kita percaya,... Delvaros masih punya hati meski kecil kemungkinan."

"Haha." Hengga tertawa karir, lalu dia manggut-manggut mengerti. "Oke."

"Hah?!" Bima, beserta anggota Revlas lainnya terkejut mendengar jawaban Hengga.

LOVE ME LIKE THAT  ||  HEERINA✓Where stories live. Discover now