03. Kebiasaan yang sama

689 31 0
                                    

Jodoh adalah cerminan diri sendiri

Razaena

Happy Reading orang-orang baik🐣

~~~~
"Assalamu'alaikum mas raygan" Bi Mia masuk ke ruangan raygan

Raygan menatap bi Mia sangat khawatir melihat salah satu anak panti sakit.

"Silahkan duduk bu Mia"

Bi Mia duduk tepat didepan meja raygan.

"Mas raygan, saya minta maaf tidak memberitahu soal Anak-anak panti yang seharusnya dirawat di rumah sakit karena mengalami gejala sakit, saya pikir hanya demam biasa" Mia nangis didalam ruangannya raygan

"Tidak apa bu, InsyaAllah saya usahakaan menanganinya langsung sampai sembuh"

"Terimakasih banyak mas raygan, sudah baik pada Anak-anak panti"

Mia keluar dari ruangan dokter yang melihat zana tertidur diruang tunggu.
Duduk disamping zana dan zana terbangun.

"Bi, gimana?" Tanya zana

"Dokter akan menangani Siska sampai sembuh za" Mia menatap zana dengan yang wajahnya sedikit pucat.

"Za, kamu baik-baik saja?" Mia mengecek kening zana. "Baik-baik saja bi" Tersenyum membuat hati Mia tenang.

Pukul 23.00

Didalam kamar rawat Mia tertidur di sofa. Siska yang masih terbaring dan belum sadarkan diri.

"Abah sudah makan belum ya" Lirih zana dengan menatap ponselnya

Tiba-tiba zana merasa khawatir dengan abahnya.

Pukul 03.00

Zana terbangun dari tidurnya yang sangat tidak nyaman bahkan tidak bisa tidur semalam.

Di mushola Arrasyid terlihat seorang pria sedang menunaikan sholat tahajjud.

Zana mengambil wudhu dan kemudian menunaikan sholat tahajjud.

Setelah selesai sholat terdengar suara pria sedang melantunan ayat-ayat Al-Quran.

MasyaAllah, gumamnya didalam hati

Zana berdiam diri didalam mushola sampai menunggu adzan subuh.

Adzan subuh terdengar di dalam mushola tanpa menggunakan pengeras suara.

Di dalam mushola hanya terdapat raygan dan seorang bapak-bapak bahkan hanya zana dibagian shaf perempuan.

"Silahkan mas yang imam" Tunjuk bapak itu pada raygan.

"Tapi pak" Raygan menghadap shaf belakang.

"Sudah tidak apa mas saja yang imam" Raygan merasa tidak pantas untuk menjadi imam sedangkan ada yang lebih tua darinya.

Sekilas raygan menatap perempuan yang berada di shaf paling belakang.

"Dia?" Gumamnya didalam hati.

Zana telah selesai menunaikan sholat subuh dan masih berdiam diri di depan mushola sampai pukul 05.00.

"Kenapa perasaan ku tidak enak ya" Lirih zana melihat ponselnya yang kehabisan baterai.

"Assalamu'alaikum"

Zana menoleh dan terkejut dengan seorang pria duduk disamping zana.

"Wa'alaikumussalam"

Zana memberi jarak "Kamu yang tadi malam bersama bu mia?" Ujar raygan.

Dibalas dengan anggukan "iya"

RAZAENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang