Gender ; Girlboss

24.2K 1K 10
                                    

~Apakah kilauanku membakar matamu?~

BRAK!

"Awss Kak sakit!" Selly terodorong dengan punggung menabrak kulkas kantin yang ada di belakangnya.

"Lo ngenganggu anjing, mulut lo bisa diem?" desis Kendrix lalu memajukan langkahnya.

Selly ketakutan, ia perlahan mundur ke samping kulkas yang ada di Kantin. Kendrix membuka perlahan pintu kulkas lalu membantingnya kuat ke arah samping kulkas.

BRAK!

"AWS SAKIT KAKK!" teriak Selly yang merasakan sakit di ditubuh bagian depan karena bantingan dari pintu kulkas yang mengenai dirinya.

"Woi, woi, woi Kendrix ngamuk cuy,"

"Tumben banget, biasanya gak ngengubris."

"Si Selly udah buat Kendrix risih itu!"

"Kasar banget cok,"

"Ya makanya jangan caper,"

"Si Selly yang cakep aja ditolak anjir, gimana gue? Dilempar kali ya?"

Kejadian itu dilihat oleh seluruh siswa-siswi Manggala yang ada di Kantin, ujaran penuh penekanan untuk Kendrix terus terdengar, tak ada yang berani mendekati, toh salah sendiri mengapa menganggu Kendrix.

Kendrix lalu menjauh ia segera berlalu dari sana. Berjalan keluar kantin dengan membawa aura yang mengerikan.

Teman temannya pun segera melanjutkan aktivitasnya, mereka tau sekarang Kendrix tak bisa diganggu, mereka memberika Kendrix waktu untuk sendiri, toh nanti Kendrix akan balik lagi setelah ia baik-baik saja.

Kendrix berjalan menelusuri koridor, tangannya ia masukkan kesaku celana, wajahnya ia tekuk dengan tatapan yang menajam, ia mendengus kesal, mengingat perempuan tadi benar-benar sangat menganggu. Yang ia butuh sekarang hanya Gianna, seseorang yang mengerti Kendrix.

"Ck! Susah banget ketemu dia lagi," sergah Kendrix tampak frustasi.

Sedangkan di balik jendela kelas yang baru saja Kendrix lewati, ada seorang perempuan sedang mengintip perjalanan Kendrix.

"Lo lagi liatin apa, Gi?" tanya Ava lalu mengikuti Gianna untuk mengintip apa yang dilihat oleh Gianna.

Ava bisa melihat di sana ada Kendrix yang sedang berjalan sendiri. "Oh itu dia! Si Kendrix."

Gianna menganggukkan kepalanya. "Dia Anak kelas mana tadi lo bilang?" tanya Gianna.

"Kendrix kelas Mipa 1, Gi. Kelas anak-anak elit yang punya jaringan besar di Sekolah." Jawab Ava.

Ava kembali melihat Kendrix yang sudah berjalan sangat jauh. "Kendrix itu ganteng banget Gi! Dia cool, cowo yang punya beribu pesona, kita bisa tau kondisi mood dia dari tatapannya aja. Dia itu, banyak rumitnya, gak semua bisa srek sama dia, makanya dia dikit kenal orang tapi orang, banyak yang kenal dia," ujar Ava dengan senyumannya. Ayolah, siapa yang tak mengangumi seorang keturanan Pradeepa di Manggala, tapi layaknya debu di area yang bersih, Ava hanya mengagumi sebatas pesona, tak pernaah berekspek untuk bersanding.

Gianna tersenyum, ia lalu tertawa singkat. Apakah seorang Kendrix sangat dikagumi di sini? Bagaimana jika fans laki-laki itu melihat wajah Kendrix yang panik saat di kejar preman malam itu? Itu adalah ekspresi yang mungkin tak Kednrix tunjukkan pada siapapun hanya untuk mempertahankan image kerennya, bukan begitu?

Mengenalnya memang bukan tujuan hidup, tapi kenal dia, banyak memberi pengaruh terhadap kehidupan.

***

Beautiful Tattoo (COMPLETED) + (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang