"Apa benar begitu?"
"Iya, masih gak percaya? Kan gua udah bilang, sekali lo masuk gak bisa keluar, Nevano!"
.
.
.
Kehidupan Nevano yang monoton dan membosankan tiba tiba saja berubah genre sejak ia mendapatkan teman sebangku untuk pertama kalinya da...
"Lo tabrakan sama bison ya sampai kayak gitu?" Tanya gua dan disikut sama Sena. Bangsat ni orang, ganggu amat orang penasaran.
"Yang bener aja lo,"
Jovanka meringis kecil, "gak apa-apa, Sena. Waktu itu aku habis dari mini market agak malam, karena gak hati-hati makanya bisa diserempet mobil. Tapi waktu itu ada yang nolongin dan untungnya gak begitu kenceng jadi gak begitu parah," jelas Jovanka.
"Syukurlah kalau gitu. Lain kali hati-hati kalau mau nyebrang,"
Dengan gelengannya, Nevano bikin Sena bertanya kenapa dia gak setuju dengan kalimatnya.
"Percuma kalau yang hati-hati cuma kita sendiri dan orang lain gak hati-hati dengan alasan gak sengaja atau memang cari masalah," kata Nevano yang sibuk dengan bakso yang dia pesan. "Iya kan, Vanka?" Jovanka yang dari tadi nundukin kepalanya sedikit kaget karena namanya dipanggil Nevano. Cewek yang penuh lebam itu mengangguk cepat dan matanya kelihatan berkaca-kaca.
Kocak, gua mau ketawa aja kalau inget kejadian di kantin.
Masih ada setengah jam sebelum bel pulang sekolah bunyi, tapi kepala gua udah pusing gak kuat buat nahan rasa pengin nyebat. Dan ya, gua berakhir di toilet siswi buat sebatbut. Ada banyak hal janggal di hari ini dan gua harus pastiin sekali lagi tentang semua ini nanti.
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Tiba-tiba aja gua hilang selera buat nyebat, akhirnya gua injak rokok yang baru gua nikmatin seperempat batang itu dan gua buang ke kloset. Sayang sih tapi gua udah gak tertarik lagi. Setelah urusan sebat selesai, gua cuci tangan di wastafel dan ngaca ngelihat muka gua sendiri.
"Anjay, cakep juga muka gua."
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Disaat gua lagi asik-asiknya bergaya di depan kaca, tiba-tiba aja ada orang masuk ke toilet ini. Sedari awal memang cuma ada gua karena udah gua pastiin sebelumnya, tapi karena memang orang ini tiba-tiba datang gua kaget dikit hampir maki-maki. Dari pantulan cermin gua tau kalau itu Kiran.
Tumben-tumbenan cewek ini keluar dari kelas pas masih pelajaran? Kebelet berak kali ya? Biasanya gak pernah kelihatan keluar kelas kecuali istirahat.
Gua berusaha buat gak memperdulikan keberadaan Kiran dan fokus dengan urusan gua sendiri. Oh iya, sekedar informasi aja orang orang kayak Lin, Sena, Nevano, dan Kiran yang tau soal identitas beberapa sayo kayak gua dan Saka udah sepakat untuk gak ngebawa-bawa masalah ini ke masalah pribadi ataupun publik. Seperti yang udah gua jelasin sebelumnya, identitas sayo harusnya gak ada yang boleh tau. Tapi karena kemarin kondisi darurat jadinya kami gak bisa apa-apa dan jadi resiko kami kalau terjadi sesuatu kedepannya. Bukan berarti gua sama Saka mau dan setuju identitas kami dibongkar, karena itu tetap bahaya.
