15. Pertengkaran Kecil

65 25 23
                                    

Sebelum membaca jangan lupa follow terlebih dahulu yah.

Happy Reading

🦋🦋🦋

Pagi ini Airel berangkat ke sekolah seperti biasnya, yaitu bersama Seano yang selalu setia menjemputnya. Bahkan pagi-pagi sekali cowok itu sudah sampai di rumahnya.

"Pagi, kak Seano," sapa Airel ketika memasuki mobil Seano, ia hanya menghargai Seano tidak lebih dari itu.

"Pagi, sayang," balas Seano mengusap rambut Airel lembut, lalu cowok itu mulai melajukan mobilnya menuju sekolah.

"Besok jangan lupa dukung gue," ucap Seano mengingatkan lagi, ia masih sedikit cemas Airel akan berpihak pada Alaska yang ia anggap saingannya itu.

"Iya, kak," balas Airel, ia heran kenapa cowok itu sengat cerewet dengan mengatakan hal yang sama.

Airel tiba-tiba teringat akan suatu hal, yaitu ucapan Bianca kemarin tentang cewek itu yang menonton Gama latihan basket dan memberikan semangat kepada pacarnya itu, membuat Airel teringat akan Seano yang tidak di temani oleh dirinya melainkan para penggemar cowok itu yang tergila-gila dengannya padahal sudah tau Seano memiliki Airel.

Sibuk dengan pikirannya tanpa sadar mobil Seano sudah terparkir di parkiran sekolah, bahkan cewek itu tak menyadari Seano yang telah membukakan pintu untuknya.

"Hei, ayo turun," ucap Seano menyadarkan Airel dari lamunannya.

"Udah sampai?" heran Airel, turun dari mobil.

"Udah," jawab Seano. "Kenapa? Ada masalah?"

"Oh, enggak ada, kak," jawab Airel tersenyum, meyakinkan Seano bahwa ia baik-baik saja.

Sepanjang perjalanan menuju kelas bahkan ketika di kelas pun Airel masih memikirkan perkataan Bianca yang membuatnya merasa sedikit bersalah pada Seano. Walaupun ia hanya partner cowok itu seharusnya ia tetap ada untuk mendukung dan memberi semangat untuknya. Tapi, dilain sisi ia tidak mau Seano menyalah artikan kenaikkannya itu.

Hari ini terakhir Seano latihan sebelum tanding besok, membuat Airel bingung ingin menonton apa tidak, memikirkan hal sesimpel itu saja ia masih sulit apalagi memikirkan ucapan Vakenzo malam itu. Dua laki-laki itu memang membuatnya pusing saja.

Bel istirahat berbunyi kali ini entah kenapa dan bagaimana Seano tak menjemput Airel ke kelas jadilah ia ke kantin bersama Bianca, sesampainya di kantin ia kira Bianca akan menemui Gama dan makan berdua ternyata cewek itu masih tetap bersamanya.

"Lo gak ke kak Gama?" tanya Airel.

"Enggak, dia mendadak kumpul sama tim basket yang lain," jawab Bianca. "Kak Seano gak ngasih tau ke lo?" kali ini Bianca yang balik bertanya.

Airel menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan Bianca itu.

"Sebenarnya hubungan kalian tuh gimana sih?!" heran Bianca tak habis pikir dengan pasangan yang aneh seperti Airel dan Seano.

"Gue juga gak tau," ucap Airel, memilih untuk fokus pada makanannya dengan pikiran yang berkecamuk, otaknya sekarang sedang runyam dan blank. Ia bingung, ikut menonton Seano latihan atau tidak.

EUFORIA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang