44.CINTA/TIDAK?

48 4 0
                                    

BIJAK DALAM MEMBACA
°°°









"Gue rasa gue beneran cinta sama dia"













Ihsya berjalan dengan raut wajah puasnya, setelah berhasil membuat Nillea tidak dapat berkutik sedikitpun.
Senyuman sinis terbit dari bibirnya.

Nillea masih menatap ke arah Ihsya dan secara tidak sadar Nillea melangkah dengan cepat ke arah Nillea. Tangan Nillea terulur ingin menggapai Ihsya ketika dirinya telah berada dibelakang Ihsya namun tarikan kuat pada salah satu tangannya menghentikannya.

Nillea menatap Okfin yang menghentikan dirinya dengan tatapan tajamnya lalu melepaskan dengan paksa tangannya dari tangan Okfin

Melihat Okfin yang berada dihadapannya Nillea menjadi teringat jika malam itu Okfin lah yang telah membuat dirinya menjadi tidak sadarkan diri.

Nillea melangkah mendekati Okfin dan mencengkram dengan erat kerah seragam Okfin.

"Apa yang sebenarnya terjadi!. Lo ngejebak gue?!" Nillea menatap Okfin dengan tatapan menuntun penjelasan.

Murid-murid yang berada disekitar mereka menatap ke arah keduanya dengan tatapan yang berbeda-beda, tatapan dari banyak gadis yang merupakan fans Okfin menatap Nillea dengan tatapan tajam serta permusuhan.

Okfin menatap Nillea dengan tatapan datarnya dan tidak berniat mengucapkan satu kata apapun.

"Okfin Jawab pertanyaan gue!, jangan diam aja!" Nillea berucap dengan sangat keras dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca, berharap Okfin segera menjawab pertanyaannya.

"Okfin please, jawab pertanyaan gue" ucap Nillea yang sudah menitikkan air matanya, tidak sanggup menahannya lagi.

Okfin masih menatap Nillea dengan tatapan yang sulit diartikan lalu menghembuskan nafas dengan pelan.

"Kita putus, gue nggak Sudi punya pacar yang udah disentuh cowok lain!" Ucap Okfin dan melepaskan cengkraman Nillea pada kerah seragamnya dengan kasar dan berjalan melalui Nillea begitu saja.

Nillea menatap ke arah depan dengan tatapan kosong serta kedua matanya yang berkaca-kaca.

Nillea mengepalkan dengan erat kedua tangannya lalu berbalik, menatap ke arah Okfin yang kini sudah berdiri disebelah Ihsya yang sadari tadi juga memandang ke arah dirinya.

Ihsya menatap ke arah tangan Okfin yang merangkul dirinya dengan tatapan datarnya lalu menatap ke arah Nillea yang menatap ke arah mereka dengan senyuman kecil yang terbit di bibirnya.

Ihsya berbalik dengan Okfin yang masih merangkul dirinya dan pergi dari sana bersama Okfin.

Litdya yang ingin melangkah mengikuti Ihsya menjadi urung karena Adyin yang menahannya, Litdya menatap Adyin yang kini menatap ke arah punggung Ihsya dan Okfin dengan tatapan yang sulit diartikan.

Nillea menatap punggung keduanya dengan tatapan terluka.

"Sialan" umpat Nillea dengan suara lirihnya dan melangkah dengan cepat ke arah keduanya.

Nillea meraih salah satu lengan Ihsya dengan kuat hingga tubuh Ihsya kembali berbalik ke arahnya.

Plak

Ihsya terkejut dan menatap Nillea dengan tatapan tajamnya, karena Nillea telah berani menampar dirinya.

"Lo-" Ihsya berkata sambil menunjuk Nillea dengan amarah yang menguasai dirinya namun perkataannya menjadi urung karena Nillea yang kembali menampar pipi sebelahnya.

Plak.

"Ini semua rencana Lo kan!, sebesar apa salah gue shya!, sampai-sampai Lo ngerencanain kehancuran hidup gue!" Nillea berucap dengan suara nyaring setelah menampar kedua pipi ihsya yang kini sudah memerah.

Okfin menatap Nillea dengan tatapan terkejut dan hendak melangkah maju mendekati Nillea untuk memberikannya pelajaran namun Ihsya menghentikan Okfin.

Ihsya menatap Nillea dengan tatapan yang sulit diartikan dan menggelengkan kepalanya dengan heran sambil menatap ke arah Nillea.

"Kesalahan Lo ke gue itu seluas lautan, mau gue bilang satu-satu pun itu nggak akan ada habisnya!" Ucap Ihsya penuh penekanan lalu menampar pipi Nillea dengan sangat kuat sehingga meninggalkan bekas tangannya di pipi Nillea

Plak

Kepala Nillea tertoleh ke arah samping karena tamparan Ihsya barusan.

"Siapapun yang temanan sama dia, itu berarti kalian siap angkat kaki dari sekolah ini!" Ucap Ihsya dengan tatapan angkuhnya.

"Dan siapapun yang bisa buat dia menderita dihadapan gue, bakalan dapat hadiah spesial dari gue" ucap Ihsya sambil menatap Nillea yang menatap kearahnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Mendengar perkataan Ihsya barusan para gadis yang berada disekitar mereka mulai berbisik-bisik, mempertimbangkan perkataan Ihsya barusan.

Ihsya melangkah mundur, menjauhi Nillea dan para gadis yang sadari tadi menyaksikan mereka melangkah mendekati Nillea dan mulai memukuli Nillea yang terkejut atas tindakan yang baru saja mereka lakukan terhadapnya.

Nillea berusaha sebisanya menghindari pukulan yang bertubi-tubi datang pada dirinya namun tetap saja, usaha Nillea menjadi sia-sia karena jumlah mereka yang memukuli begitu banyak.

Adyin menatap ke arah Ihsya yang kini sedang menatap Nillea dengan tatapan senangnya, sedangkan Litdya yang berada disebelahnya sudah meringis melihat Nillea.

Adyin lalu menatap sekelilingnya lagi dan bertemu tatapan dengan Tama yang menatap ke arahnya dengan tatapan yang sulit diartikan, Adyin mengerakkan kepalanya mengisyaratkan Tama untuk pergi.

Tama yang mendapati isyarat dari Adyin langsung melangkah pergi dari sana, meskipun terasa sangat berat karena dirinya tidak dapat menolong Nillea.

Okfin menatap ke arah Ihsya yang  tersenyum sinis dengan masih terus menatap Nillea dengan tatapan yang sulit diartikan, Okfin lalu juga menatap ke arah Nillea yang terus dipukuli oleh gadis-gadis tanpa henti dengan tatapan ngeri, Okfin menghembuskan nafas berat dan melangkah mendekati Ihsya.

"Berhenti, kalau Lo nggak hentiin mereka Nillea bisa mati!" ucap Okfin yang sudah berdiri dihadapan Ihsya.

Ihsya menatap Okfin dengan tatapan yang sulit diartikan dan berucap.

"Lo pikir gue peduli?, justru kalau dia mati, itu lebih baik" ucap Ihsya tidak berperasaan.

"Shya please-" ucapan Okfin langsung terpotong oleh perkataan Ihsya yang membuat dirinya terdiam dan tidak dapat mengatakan apapun lagi.

"Lo cinta sama dia?"















TBC

Vote dan comment ya sebagai bentuk penyemangat.

PLAGIAT PERGI PLEASE!!

Pendapat kalian buat part ini???

Sampai jumpa di part selanjutnya....

HIDESWhere stories live. Discover now