~ Chapter 21

170 29 1
                                    

"Demi cinta harus nekat."1994

Sefano sudah menceritakan semua yang terjadi pada sang mami

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sefano sudah menceritakan semua yang terjadi pada sang mami. Yuna paham betul dengan perasaan putra bungsunya. Sefano bersyukur maminya bisa menerima hubungannya dengan Kirana dan mau membantu rencana yang ia buat.

Dengan bantuan sang mami, Sefano akhirnya bisa duduk bersama dengan kedua orang tua Susan. Makan malam kedua keluarga yang seolah dibuat oleh nyonya Nadimsyah, nyatanya adalah rencana Sefano.

Makan malam mewah di salah satu restoran Jakarta Pusat berjalan dengan baik. Sefano yang duduk berdampingan dengan Susan memberi kode jika ia akan memulai membuka pembicaraan. Sebelum makan malam keduanya sudah merencanakan apa saja yang akan diucapkan pada kedua orang tua mereka.

"Pi, Om. Maaf sebelumnya jika aku memotong pembicaraan. Aku ingin bicara mengenai hubunganku dengan Susan." ucapan Sefano justru disambut baik oleh ayah Susan.

"Iya nak Sefan, silahkan."

Mendapati putranya menarik napas berat, Yuna memberi anggukan memberi sinyal dukungan. "Sefano dan Susan sebenarnya sudah kenal sebelum pertemuan sebulan lalu. Selama kita kenal dan setelah tau tentang perjodohan hubungan kita tidak pernah lebih dari teman. Aku dan Susan sama-sama tidak bisa lebih dari teman, karena kita sudah memiliki pasangan masing-masing."

"Sefan–"

Papi Sefano menatap sang putra agar berhenti. Namun Sefano tidak gentar ia sudah bertekad akan mengakhiri perjodohan itu malam ini. "Pi maaf, Sefan tau papi akan kecewa tapi tolong kali ini beri aku kesempatan untuk cari bahagiaku sendiri. Sejak kecil aku sudah mengikuti semua keinginan papi, meski aku tidak suka. Tapi untuk pasangan Sefano benar-benar tidak bisa, Pi."

Setelah berbicara menatap sang papi, pandangan Sefano berpindah ke ayah Susan yang menatap sendu. "Om Dimas jangan marah pada Susan, marah saja sama aku. Putri om gadis yang baik, yang selalu ingin membuat orang tuanya bahagia. Bahkan saat merencanakan ini, Susan terus berkata 'takut membuat ayahnya kecewa, takut ayahnya jatuh sakit' Om harus tau kalo Susan sesayang itu sama Om."

Setelah acara makan malam yang bisa dibilang gagal, meskipun berakhir baik. Sefano berada di situasi awkward, duduk di jok penumpang mobil yang dikendarai papinya. Perjalanan terasa sangat lamban.

Sefano akhirnya bernapas lega saat gerbang rumahnya sudah terlihat. Begitu sampai Sefano buru-buru turun dari mobil.

"Sefano!" Langkah Sefano terhenti mendengar suara sang papi yang memanggilnya. Ada jeda beberapa detik saat Surya sudah menatap putra bungsunya itu.

"Bawa pacaramu kerumah bertemu Papi dan Mami." titah Surya. Sebuah tepukan di pundak ia berikan pada sang putra sebelum masuk rumah.

Sefano masih mematung tidak percaya. Yuna yang melihat itu tersenyum gemas. "Weekend nanti ajak Kirana kerumah. Harus! mami kangen belanja sama si cantik." Yuna menepuk pelan pipi sang putra agar sadar.

THE 1994Where stories live. Discover now