Part 09

4.7K 327 3
                                    

☞KEIZARO☜




Plakkk!!

Keizaro yang baru saja tiba di rumahnya, langsung saja mendapatkan tamparan dari sang ibu, setelah masuk ke rumah.

"Kamu, yah... Udah berapa kali di bilangin, buat nggak bikin kasus di sekolah, tapi masih aja ngulangin terus hal yang sama!"  Omel Liza.

Tadi dia mendapatkan telepon dari guru BK SMK PERMATA, bahwa putra tengahnya itu membuat kasus di sekolah, hingga di skorsing dari sekolah selama satu minggu.

"Tapi bukan Aku yang mulai, Ma..."  Keizaro mencoba untuk membela dirinya, tapi...

"Iya, memang bukan kamu yang mulai, tapi kamu yang pertama mukul. Kamu yang mancing Bagas buat bikin keributan di kantin tadi!" Ujar Kevan, sambil memanas-manasi.

"Udah untung kamu, masih di kasih izin buat tinggal di sini, tapi masih saja banyak ulah. Liat tuh kakak kamu, dia selama ini tidak pernah seperti kamu. Seumur hidup, Papa dan Mama tidak pernah mendapatkan keluhan dari guru-guru mengenai kakak kamu..." Ujar Liza, membuat mata Keizaro berkaca-kaca.

"Kalo Mama lupa, aku udah coba pergi dari sini. Bukan hanya sekali, tapi sudah berkali-kali. Tapi apa? Dengan alasan demi nama baik keluarga kalian agar tidak tercoreng, kalian selalu bisa menemukan cara untuk menahan ku berada di sini. Dan jangan lupa, kalau kalian sudah memutuskan hubungan dengan ku. Maaf jika kalian selalu menerima keluhan dari guru-guru di sekolah, tentang ku. Mulai sekarang, kalian tidak akan lagi menerima semua itu, karena aku akan mengatakan pada guru-guru di sekolah untuk tidak menghubungi kalian lagi karena kalian bukanlah orang tuaku..."

Keizaro pergi, setelah mengatakan hal itu.

"Lihat, Ma? Dia semakin lama semakin kurang ajar! Dia semakin lama, menjadi pembangkang. Ini tidak bisa di biarkan," ujar Kevan.

"Tentu saja sayang, setelah Papa mu pulang nanti, anak itu akan mendapatkan pelajaran atas kesalahannya."

Mendengar penuturan sang ibu, membuat Kevan tersenyum puas.








♛KEIZARO♛








BRAAAKKKK!!!

Keizaro yang terduduk di pinggiran kasurnya seketika terlonjak kaget, saat pintu kamarnya di dobrak dengan sangat keras.

Dapat dia lihat, Papa nya saat ini tengah memandang nya dengan tatapan yang amat tajam dari depan pintu.

"Kenapa?" Tanya Keizaro dengan nada yang di buat setenang mungkin, walaupun sebenarnya hatinya kini sedang tidak tenang.

Plakkk!

'Lagi?' batin Keizaro, saat dia mendapatkan tamparan untuk yang kedua kalinya hari ini.

"Kenapa? Kamu tanya kenapa? Setelah apa yang sudah kamu lakukan ke, kamu masih bertanya?! DIMANA AKAL MU, KEIZARO?!"  Bentak Theo dengan kemarahannya.

Keizaro menatap datar ke arah Theo, tanpa ada niat untuk menjelaskan sama sekali. Lagi pula untuk apa juga dia menjelaskan? Mereka tidak akan mengerti dengan dirinya.

"Kenapa, hm? Tidak ada pembelaan?" Tanya Theo dengan nada tenangnya, namun terdengar menakutkan.

"Tidak, lagipula kalian juga tidak akan mengerti," jawab Keizaro seadanya, sambil duduk kembali di pinggir kasurnya.

"Kamu semakin lama, semakin melunjak, yah!" Geram Theo, sambil menyeret Keizaro keluar dari dalam kamar anak itu.

"Kamu harus membayar apa yang sudah kamu lakukan!"

☞ KEIZARO ☜ (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang