Delapan belas.

1.3K 150 17
                                    

Entah darimana Haechan menyiapkan berbagai macam benda untuk mendukung persentasi dadakannya. Sebuah papan dengan lembaran kertas yang bisa diganti layaknya papan tulis yang sekarang ini belum ada. Beberapa kuas lengkap dengan tintanya.

Haechan tersenyum lebar sebelum memulai persentasi bisnis. Layaknya pengusaha yang sedang mempromosikan produk nya kepada salah satu sponsor. Tentu dalam hal ini, Lee minhyung lah sponsor yang Haechan targetkan.

Selain minhyung seorang putra mahkota, Haechan dapat melihat bahwa pria mesum itu memiliki pengaruh sangat besar. Itulah mengapa, Lee Donghyuck atau diri Haechan saat ini masih bisa berlagak seenaknya dimana saja.

Jadi, misi mendapatkan minhyung sebagai sponsor tentu akan menjadi hal menguntungkan baginya.

Minhyung sendiri sudah duduk di tempat yang sudah Haechan siapkan dengan spesial. Tempat duduk dengan bantalan empuk, juga dua bantal persegi panjang untuk menyandarkan lengan. Tak lupa meja dengan jamuan sederhana yang lezat. Tatapan putra mahkota itu tampak menantikan apapun itu yang hendak Haechan lakukan dengan tidak sabar.

"Baiklah, mari kita mulai bisnis yang saya tawarkan," ucap Haechan memulai. Lee minhyung memajukan tubuhnya condong ke depan, tampak tertarik.

"Sebagai putra mahkota tentu anda memiliki banyak pekerjaan dan tanggung jawab. Bukan hanya masalah kemiskinan rakyat saja, tapi juga kesejahteraan rakyat, kekuatan militer hingga para politikus yang korup."

Minhyung menyilangkan tangan di depan dada. Mengangguk kecil menyetujui ucapan Haechan bahwa ia memiliki banyak tugas. Namun, minhyung tidak dapat menahan senyum nya begitu menyadari bahwa Haechan tiba tiba menggunakan bahasa formal alih-alih informal yang selalu ia gunakan.

"Untuk itu! Anda memerlukan orang terpercaya untuk membantu!" Lanjut Haechan dengan menggebu gebu. Lalu, Haechan berbalik memunggungi minhyung guna mulai mencoret coret kertas berupa papan tulis.

"Pekerjaan anda akan lebih cepat selesai. Anda juga bisa menemukan teman berdiskusi untuk memecahkan persoalan-persoalan kerajaan. Semua masalah anda akan selesai dengan adanya seseorang yang disebut asisten pribadi."

Minhyung masih bersidekap tangan. Belum mau menginterupsi apapun yang Haechan jelaskan. Entah yang mulia putra mahkota ini mengerti atau tidak maksud Haechan. Haechan berdeham dua kali sebelum melanjutkan. Terus terang saja, air wajah minhyung lebih sulit ditebak daripada para dayang, pelayan, juga selir yang Haechan sudah temui.

"Jadi, saya akan menjadi asisten pribadi Anda dan menjamin! Semua permasalahan anda akan cepat selesai, haha," ucap Haechan mengakhiri persentasi serupa tahu bulat digoreng dadakan. Tidak lupa menekankan kata menjamin supaya minhyung semakin masuk ke dalam umpan nya.

Rencana Haechan sederhana saja. Ia sebagai pasangan sah putra mahkota, walaupun bergelar pangeran sama sekali tidak punya kuasa. Walau makan dan minum tiga kali sehari atau bahkan lima kali sehari terpenuhi, Haechan tetap perlu uang untuk bisa bersenang-senang seperti kemarin menghabiskan tiga kantung Lee Jeno.

Mau tidak mau, ia harus bekerja. Untuk bekerja dengan jenis pekerjaan ringan bergaji tinggi sekarang ini menjadi salah satu orang Lee minhyung. Haechan pastikan akan memoroti koin demi koin emas yang minhyung punya.

"Maksud mu daritadi adalah, kau ingin menjadi asisten pribadi untuk membantu ku?"

Haechan mengangguk antusias. Sebentar lagi tertangkap, batin nya senang.

"Apa balasan yang kau mau?"

Nah, ini. Jenis orang yang Haechan suka. To the point begitu mengerti maksudnya.

"Sederhana saja. Walau aku pangeran sekarang ini, tapi aku tidak punya penghasilan sama sekali. Kau harus memberi ku uang setelah aku selesai membantu setiap pekerjaan mu."

évierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang