Tujuh

14 4 0
                                    

Joshua memasuki ruangan Ken sambil membawa beberapa map di tangannya "ini tuan berkas yang harus di tanda tangani dari Wijaya Property, sudah saya cek."

Ken mengangkat wajahnya yang sedari tadi tenggelam dalam dokumen di atas mejanya "Oke, tolong bawa kesini" kemudian menutup dokumen tersebut dan beralih menanda tangani berkas yang Joshua bawa.

"Bagaimana hasilnya? lo belum kasih info lanjutan kemarin"

"Umm- kemarin Gelya mengunjungi Psikiater untuk kontrol." jawab Jo

Jawaban Jo membuat Ken mematung dan menghentikan pekerjaanya "Lo yakin? bukan dokter kandungan?"

Jo mengerutkan keningnya "yakin, dia ke Rumah Sakit Wijaya jadi ga mungkin salah."

Ken melempar pulpennya di meja "kenapa dia ke psikiater? terus obat apa yang dia gunakan? setelah itu dia kemana?"

"Gue kehilangan jejaknya kemarin, mungkin saat dia mau ke apotek atau tempat selanjutnya karena tiba-tiba mobil itu melesat saat sadar di ikuti sama gue."

Ken memandangi Jo "Bodoh, kenapa bisa ketauan?"

"gue emang terlalu rapat ngikutin mereka, dan abis itu gue di telepon anak gue yang lagi sakit-" Jo menjawab sambil mengusap kepala pelontosnya.

Ken hanya mendecak "terus info pribadinya dia?"

"gue udah cek ke bagian personalia, karena dia baru di pindahkan minggu ini jadi dokumennya juga baru di pindahkan. paling lambat hari ini, gue bisa dapetinnya."

Ken mengangguk-angguk paham.

"boleh gue tanya sesuatu?"

"Apa?" jawab Ken sambil melanjutkan kembali pekerjaanya.

"kenapa lo mikir dia ke dokter kandungan? apa yang mengharuskan dia kesana?'

"Umm- ya begitulah-" Ken menjawab setelah berpikir sebentar

"Apa lo sama dia-"

"Menurut lo gimana?" Ken menantang pikiran Jo

"Man, apa lo sama dia udah tidur bareng?"

Ken hanya mengangguk dan mengangkat kedua pundaknya.

"apa lo ga pake pengaman sampe lo pikir dia- hamil? maksud gue mungkin aja dia hamil?"

"Iya."

"jadi maksud lo sesuatu yang dia bawa itu anak lo?"

Ken mengangguk yakin

"Man, Come On!" Joshua menggeleng-geleng melihat Ken "rencana lo apa kalo dia benar-benar hamil?"

"Apalagi? gue bakal tanggung jawab"

"T-tapi lo dan dia bahkan ga menjalin hubungan apa-apa, gue aja bahkan ga kenal dia siapa!"

Ken hanya tersenyum miring "setidaknya gue bisa menjawab tantangan bokap gue" sambil terus menandatangani dokumen pekerjaanya.

"Bokap lo nyuruh lo married dan punya keturunan bro, bukan kayak gini!"

"apa bedanya?"

"ya beda bro, bokap lo pengen lo punya keluarga! keluarga!"

Ken terdiam

"Lo ga bisa sembarangan asal ngehamilin cewek, terus lo nikahi cuma karena anak!"

"Ssstt! bacot, lama-lama lo kayak Pak Jimmy!"

"Urungin niat lo, cari calon istri terus lo married dan berkeluarga! Lupain Gelya, yang mungkin hanya One Night Stand buat lo! dan cuma seneng-seneng aja!"

My Freak LoveOù les histoires vivent. Découvrez maintenant