09. Pasar Malam + Pengumuman!

179 24 17
                                    

“Taehyung ayo naik itu!” Seokjin dengan antusias menarik tangan Taehyung dan menunjuk salah satu wahana permainan.

Jika ada yang bertanya apa Seokjin baru pertama kali mengunjungi pasar malam, maka jawabannya adalah benar. Di tempat tinggal Seokjin tidak pernah ada hal seperti ini dikarenakan tingginya resiko terkena heat jika terlalu banyak terkena feromon para alpha. Suasana akan sangat tidak kondusif jika ada yang heat maupun rut.

Maka dari itu, Seokjin dengan semangat menaiki satu persatu wahana dan ditemani oleh Taehyung. 

“Taehyung itu namanya apa? Aku boleh naik enggak?” tunjuk Seokjin.

Pandangan Taehyung tertuju pada wahana yang ditunjuk Seokjin yang ternyata adalah komedi putar. Banyak anak-anak yang menaikinya ternyata, wajar saja jika Seokjin bertanya demikian.

“Itu namanya komedi putar, boleh naik kok, mau?” tawar Taehyung. 

“MAU! Taehyung mau ikut naik?” tanya Seokjin antusias.

Taehyung tersenyum dan mengacak lembut rambut Seokjin dan menjawab, “Enggak deh, aku nonton aja di sini, ya. Berani sendiri enggak?”

Selayaknya anak kecil yang mencoba bersikap dewasa, Seokjin mengangguk dengan berani. Ia segera melambaikan tangan pada Taehyung dan membeli tiket, lalu ikut mengantri dengan orang-orang yang akan menaiki komedi putar.

Taehyung mulai mendokumentasikan mulai dari Seokjin yang sedang antri dan melambaikan tangan padanya, hingga raut bahagia Seokjin saat menaiki wahana itu terlihat dengan jelas. 

Sungguh mengagumkan. Taehyung tidak pernah menyangka sebelumnya jika debar bahagia ikut ia rasakan hanya dengan melihat Seokjin bahagia. Rasa lelah yang biasa ia alami setelah pulang kerja kini menguap entah kemana. Padahal jelas-jelas ia terus berjalan dan menemani Seokjin berbagai wahana.

“Capek enggak? Mau istirahat dulu?” tanya Taehyung setelah Seokjin turun dari wahana.

“Mau! Ayo beli minum, aku haus. Seru banget udah naik banyak wahana!” jawab Seokjin.

“Nanti mau lanjut coba semua wahana enggak? Masih ada yang belum di coba tuh,” tanya Taehyung.

Seokjin tampak ragu-ragu menjawab. Matanya jelas tampak berbinar hanya saja ia seperti mencemaskan sesuatu di penglihatan Taehyung. 

“Mmm…, nanti lagi aja, Taehyung. Besok kan hari pertama aku kerja, enggak boleh kecapekan,” jawab Seokjin.

Taehyung mengangguk paham. Bagaimanapun keadaan Seokjin lebih penting baginya. Ia hanya tidak ingin Seokjin kelelahan nantinya. 

Taehyung pun lalu membawa Seokjin ke tempat penjual makanan dan minuman. Memesan banyak macam untuk Seokjin dan dirinya lalu mencari tempat duduk yang terdekat.

Seokjin mencoba semua makanan yang Taehyung belikan untuknya. Banyak makanan yang belum pernah ia coba sebelumnya dan hanya ada di sini.

Tidak banyak percakapan, hanya Taehyung yang menonton Seokjin yang mengunyah dengan antusias. Sama seperti sedang menonton konten mukbang.

“Taehyung coba makan ini! Rasanya pedes, enak!”

Seokjin menyodorkan tteokbokki dan meminta Taehyung membuka mulut. Seokjin menyuapinya menggunakan sumpit yang juga digunakan Seokjin.

Apakah ini yang namanya ciuman tidak langsung? Dalam sekejap pipi Taehyung memerah dan panas. Pikirannya sungguh tidak bisa dikendalikan hanya karena sumpit.

“Pedes banget ya, Taehyung? Kok diem?” tanya Seokjin khawatir.

“A-ahh, enggak kok. Pedesnya enak. Mau aku beliin lagi?” tawar Taehyung.

DESTINY °TAEJIN°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang