17

666 74 1
                                    




.


.


.



"Kau membawa persediaan kantong darah untuk perjalananmu?"

"Saya lupa, tuan."

"Bodoh."

Mark seketika bungkam kala Jeno mengumpatinya. Vampir itu juga baru menyadari jika ia tidak membawa persediaan apa-apa. Memang ceroboh mengingat perjalanan ini cukup jauh untuk dapat sampai ke pulau terluar dari negara Neo itu.

Langit sudah berubah warna menjadi oranye kemerahan tanda sebentar lagi malam akan datang. Namun sebelum Jeno sempat mengumpati vampir Jung itu untuk yang kedua kalinya, ia bernafas lega kala di depannya terdapat beberapa titik cahaya yang menandakan tak lama lagi ia akan sampai di perbatasan.

Beberapa penjaga keamanan yang sedang berpatroli di sekitar basecamp hampir membuat keributan karena terkejut dengan kedatangan Mark yang tiba-tiba.

Barulah Mark menyingkap tudung jubahnya, para penjaga itu merasa lega karena bukan ancaman yang datang. Mereka mempersilahkan Mark untuk beristirahat di dalam basecamp, namun vampir Jung itu hanya meminta sekantung darah untuknya minum agar mengembalikan staminanya yang sempat terkikis banyak saat diperjalanan barusan.

"Apa tuan juga ingin minum?"

"Eh? Tidak, saya manusia."

Mark seketika menggeleng membuat si penjaga menggaruk belakang kepalanya canggung. Vampir Jung itu tidak bertanya pada si penjaga, namun pada Jeno yang masih bersembunyi di balik bayangannya.

"Tidak perlu, teruskan saja perjalananmu." sahut Jeno dengan berbisik agar si penjaga yang berada di dekat pintu basecamp tidak mendengarnya.

Mark mengangguk. Setelah menghabiskan sekantung penuh berisi darah hewan segar, ia bertanya pada penjaga dermaga pelabuhan bagaimana cara untuk menyeberang ke pulau itu tanpa membuat kebisingan dengan suara mesin kapal.

Namun si penjaga itu mengatakan bahwa hanya dengan menggunakan kapal bertenaga mesin saja yang dapat mengantarkan Mark ke seberang pulau.

"Tidakkah kau ingin memamerkan kemampuan istimewa keluargamu, Jung?" Suara Jeno terdengar berbisik tepat di telinganya. Mark bimbang, haruskah ia menggunakan kekuatannya itu?

"Jika tuan menginginkan sampan, akan saya perintahkan anak buah saya untuk mencarikan. Anda hanya perlu menunggu disini-"

"Tidak perlu." Mark menyela, "Tapi bisakah aku mendapatkan dua kantung darah dan satu batang kembang api?"

Walaupun bingung dengan permintaan sang asisten Jung, si penjaga dermaga itu tetap mencarikan kembang api dan membawakan dua kantung darah.

Mark menerimanya dengan terimakasih. "Jika kau mendengar atau melihat kembang api di langit, segera perintahkan anak buahmu untuk menyeberang pulau."

Setelah mendapat anggukan dari si penjaga dermaga, Mark menarik nafasnya dan langsung berlari ke laut.

Si penjaga dermaga beberapa kali menggelengkan kepalanya dan melebarkan matanya guna memastikan penglihatannya yang tidak salah menangkap jika sang asisten Jung tengah berlari di atas air.

Inilah kemampuan tersembunyi keluarga vampir Jung, dapat berlari di atas air. Namun kekuatan ini juga memiliki resiko kelelahan jika jarak tempuhnya jauh. Makanya Mark memerlukan dua kantung darah untuk mengembalikan staminanya kala sudah sampai di pulau itu.

"Tuan Jeno, anda aman?"

Mark merasa khawatir karena laut yang dipijaknya beberapa kali menghasilkan gelombang sehingga bayangannya tidak stabil di atas permukaan air.

Don't Leave Me, Master! [JiChen]✓Where stories live. Discover now