PART 20

14 7 0
                                    

إذا سئلت إلى متى تحبينه؟ إجابتي لله نفسه ليقرر هل أستمر أم أتوقف.

"jika ditanya sampai kapan kamu mencintainya? jawaban ku sampai allah sendiri yang menentukan apakah berlanjut atau harus berhenti"

.
.
.
.
.
.

~#~#~#~#~#~#~#~#

Hari Minggu ini Lenita sedang di sibukkan dengan buku-buku yang harus dia pelajari karena sebentar lagi ujian akan tiba ya meskipun dia sangat malas sekali kalo hari liburnya harus di pakai untuk belajar tapi ya mau bagaimana lagi

Berbeda dengan Lenita yang sedang sibuk belajar justru Aryan sedang merasa bosan sekali, mau lanjut tidur tapi dia tidak terbiasa untuk tidur pagi

Aryan pikir dia harus mengajak adik-adiknya keluar supaya dia juga tidak merasa kesepian dan bosen seperti ini, dengan segera dia bangun dari tempat tidurnya dan langsung pergi ke kamar Lenita terlebih dahulu

TOK...TOK TOK

"P....permisii..... Assalamualaikum......" Teriak Aryan yang masih mengetok pintu

"APASIH BANG....." Sahut Lenita dari dalam

"Bukain dong pintunya Abang mu yang tampan ini mau masuk nih" ujar Aryan dengan menarik turun kan gagang pintu

"Hadeuh dada beban" celetuk Lenita dan langsung berdiri dari kursinya dengan segera membuka pintu kamarnya. Setelah pintu kamarnya terbuka terlihat lah sosok abangnya itu dengan wajah full senyumnya itu

"Neng keluar yuk, jajan atau kemana gitu, bosen nih Abang" ujar Aryan yang sudah masuk begitu saja dan duduk diatas kasurnya Lenita

"Ga mau ah ga punya duit aku bang" tolak Lenita

"Yaelah yaudah Abang bayarin deh, terserah dah mau beli apa aja nanti" ujar Aryan yang kini mulai merebahkan badannya di kasur adeknya itu

"Abang ga liat nih neng Masih sibuk kaya gini tuh" ucap Lenita dengan menunjukkan beberapa buku yang ada di mejanya itu 

"Ya sebentar aja gitu neng beli seblak kek" ucap Aryan dengan memainkan boneka yang ada di kasur Lenita

"Yaudah iya bentar tapi neng mau nanya dulu nih sama Abang" ujar Lenita yang kemudian berdiri dari duduknya menghampiri abangnya itu dan dia duduk di tepi kasurnya

"Nanya apaan emang" ujar Aryan dengan muka seriusnya dan tak lupa dengan menaikkan salah satu alisnya

"Kalau Muhrim dengan Mahram itu sama atau berbeda sih" tanya Lenita

"Ya bedalah neng sini Abang jelasin" ujar Aryan dengan segera dia bangun dari dunia rebahannya itu kemudian duduk menyelendeh di kepala kasur

"Jadi neng orang-orang itu banyak yang mengira bahwa mahram dan muhrim itu dua kata yang memiliki kesamaan arti. Padahal tidak memiliki arti yang sama sekali neng, keduanya punya arti yang berbeda meski Mahram dan muhrim dalam tulisan bahasa Arab punya huruf yang sama, hanya harakat yang berbeda.

Jadi untuk Muhrim sendiri adalah ber asal dari kata ahrama-yuhrimu-ihraman artinya 'mengerjakan ibadah ihram'. Muhrim adalah adalah orang yang sedang mengerjakan ibadah ihram, baik haji maupun umrah.

Ketika jamaah haji dan umrah telah memasuki daerah miqat (batas dimulai dan berhentinya perintah ihram), kemudian seseorang mengenakan pakaian ihramnya, serta menghindari semua larangan ihram, maka orang itu adalah disebut muhrim" jelas Aryan

"Oh begitu ya bang kalo Mahram sendiri apa itu bang" tanya Lenita

"Kalo Mahram itu asal katanya adalah haram, yaitu lawan kata halal. Maksudnya adalah sesuatu yang terlarang dan tidak boleh dilakukan.

Kamus Al-Mu'jam Al-Wasith menjelaskan bahwa al-mahram adalah dzul-hurmah yaitu wanita yang haram dinikahi.

Kemudian menurut Imam Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim menerangkan hakikat wanita yang termasuk mahram:

'Hakikat wanita yang termasuk mahram dimana boleh seorang laki-laki boleh melihat, khalwat (berduaan), bepergian dengannya, adalah wanita yang haram dinikahi selamanya karena sebab yang mubah, karena statusnya yang haram.'

Hal itu pula sudah ada dalam firman Allah dalam surah An-nisa ayat 23"

"WAWWW TERNYATA Abang ku ini pinter juga yaa..." Ucap Lenita dengan memeluk Aryan tak berapa lama Lenita lupa bahwa dia juga ingin menanyakan sesuatu sama abangnya ini

"Oh iya kalo boleh tau Abang tuh lebih suka cewek yang kayak gimana sih, yang menurut Abang cocok buat jadi pendamping hidup abang" tanya Lenita penasaran

"KEPO KAMU NENG" celetuk Aryan dan langsung menoyor kepala adiknya satu ini

"Kamu sendiri suka sama yang kayak gimana?" Tanya Aryan tiba-tiba

" Ya untuk saat ini sih tipe neng tuh yang kayak Gus Rais gitu beuh sangat berdamage"

"Heleh kayak sering ketemu aja kamu neng" ujar Aryan dengan melemparkan bantal guling ke arah Lenita

"Loh ya sering dong Abang mah ga tau ya tiap hari neng tuh ketemu tapi sayang banget pertemuan kita terhalang layar kaca handphone" jawab Lenita dengan lesuh dan hal itu mampu membuat Aryan tertawa

HA HAHAHA

"Mau sampai kapan kamu suka sama yang ga pasti gitu neng mending yang udah pasti aja, yuk turunin lagi ngehalunya"

"Neng bakal terus suka sama Gus Rais sampai nanti Allah sendiri yang nentuin apakah rasa ini harus berlanjut atau harus berhenti"

~#~#~#~#~#~#~#~#

"Assalamualaikum umi...." Ucap Zela saat melihat uminya sedang sibuk di dapur dengan segera dia ikut membantu ibunya memasak

"Umi ini wortelnya Zella potong buat di sop kan mi" tanya Zella dengan memperlihatkan hasil potongannya

"Iya sayang pinter, oh iya Zella nanti kamu mau ya melanjutkan sekolahnya di Jawa Tengah" ucap Umi tiba-tiba hal itu membuat Zella tercengang pasalnya dari awal orang tuanya itu sudah menyetujui keputusan Zella untuk melanjutkannya di jogja

"Loh kenapa harus di Jawa Tengah si Bun" rengek Zella

"Karena kakek kamu itu pengen sekali kamu tinggal di sana sayang"

"Jadi nanti Zella masuk ke pesantrennya Abah gitu mi?" Tanya Zella

"Iya sayang ga papakan?" Dan Zella hanya menganggukinya saja ya mau gimana lagi kan

~#~#~#~#~#~#~#~#

HAI-HAI KAWAN GIMANA NIH KABARNYA HARI INI? SEMOGA BAIK YA

SAMPAI SINI DULU YA HARI INI KAWAN

OKE KAWAN SEPERTI BIASA JANGAN LUPA VOTE ⭐ AND COMENT 📝 YA KAWAN KALO ADA MASUKAN BOLEH LANGSUNG COMENT DIBAWAH INI 👇AJA YA👍

TERIMA KASIH ATAS WAKTUNYA YANG SUDAH MENYEMPATKAN DIRI UNTUK MEMBACA DAN MEMBERIKAN VOTENYA😊🙏

Mengagumimu siap MengikhlaskanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang