ARSELLA|| 17

44 17 2
                                    

Malam ini samudera telah siap dengan pakaian casualnya menggunakan kaos polos berwarna hitam dipadukan dengan celana kain berwarna coklat susu membuat lelaki itu semakin tampan, Samudera telah siap untuk memenuhi undangan makan malam dari mama Acel.

Sam keluar dari kamarnya dan tidak sengaja berpapasan dengan Alam karena kamar mereka berdua berdampingan.

"Mau kemana Sam?" tanya Alam kepada sang adik, yang baru saja menutup pintunya.

"Mau ke rumah teman, di undang makan malam sama mamanya," jawabnya dan mulai berjalan menuruni anak tangga.

"Teman siapa? Si bima? Juna atau siapa teman lo yang ngundang makan malam segala? Tumben banget" heran Alam, pasalnya Sam tidak terlalu memiliki banyak teman yang begitu dekat dengannya dan Alam mengetahui semua teman adiknya itu.

"Ada teman gua, kemaren sempat gua tolongin jadi mamanya mau ngajak makan malam" jelas Sam kepada sang kakak. Begini lah persaudaraan mereka saling menyayangi dan saling perhatian walaupun Alam dan Sam mendapat perlakuan yang berbeda dari orang tua mereka.

"Teman atau teman nih? Hhahaa" Alam menggoda adiknya dia tau pasti teman yang dimaksud samudera adalah seorang wanita.

"Dih, apaain sih gajelas lu, udah ah gua berangkat" Sam meraih gagang pintu untuk segera keluar dari rumah megah itu.

Namun, kegiatannya terhenti karena pintu lebih dulu terbuka dari luar pertanda akan ada yang masuk.

"Mau kemana kamu? Ini sudah malam, jangan keluyuran terus!!! Lebih baik belajar!! Sebentar lagi kalian akan mengadakan ujian naik kelas!! Saya tidak mau kamu mendapat peringkat terakhir lagi, saya malu!!" Perkataan yang keluar begitu saja dari mulut papanya membuat Sam mengerang kesal, ucapan yang pertama dikatakan papanya setelah dua minggu tidak bertemu.

"Sam mau--" Ucapan Sam terhenti ketika Alam menepis pundaknya mengisyaratkan agar Sam untuk diam.

"Sam mau belajar kelompok pa, Sekarang mereka ada kelompok belajar dan diadain di rumah temannya Sam." Alam berusaha melindungi adiknya walaupun harus berbohong agar adiknya bisa pergi tanpa ada perdebatan dengan orang tuanya.

"Oh bagus deh, belajar yang rajin biar kamu seperti kakak mu yang membanggakan" seru mamanya dan berlalu pergi menuju kamar dan tak lupa mendaratkan sebuah ciuman kepada anak sulungnya dam diikuti oleh sang suami dari belakang

"Ga harus segitunya juga lam, lo ga harus bohong ke mereka" ucap Sam dan berlalu meninggalkan rumahnya dengan motor kesayangannya.
Dia sudah terbiasa dengan sikap orang tuanya.

🐰🐰🐰

Acel sangat gelisah malam ini. Dia khawatir Samudera tidak jadi kerumhanya sedangkan mamanya sudah menyiapkan semuanya dengan sebaik mungkin untuk makan malam sederhana ini.

"Apa aku chat aja ya kak Sam untuk mastiin bisa datang atau engga" Acel bermonolog sendiri dikmaarnya dengan pakaian yang sudah rapi, menggunakan gaun pink selutut dan makeup tipis menghiasi wajah cantiknya.

Akhirnya setelah menimbang - nimbang Acel memberanikan diri untuk menghubungi Sam memalui pesan Whatsup.

Kak sam jadi dateng kan?

Setelah mengirim pesan itu tidak lama HP Acel berbunyi menandakan ada pesan masuk.

jadi, ini gua udah di depan rumah lo.

Setelah membaca balasan dari Sam Acel keluar dari kamarnya dan menemui mamanya yang tengah asik menata meja makann.

"Mau kemana Cel? Sini bantuin mama!!" Ucap Tamara melihat anaknya yang baru saja menuruni anak tangga.

ARSELLAWhere stories live. Discover now