dua puluh enam🍓

31 5 0
                                    

Jangan lupa tekan bintang ya! Gratis kok nggak bayar🤗

Tandai typo!

Dan selamat membaca!

Dan selamat membaca!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°°°

"Nanda, Jiya!!!" panggil Kaila berlari menuju kedua gadis itu.

"Kalian kenapa? Kok seperti khawatir gitu, ada apa sih?." tanya Kaila.

Nanda pun mundur mandir tidak jelas di depan toilet wanita.

"Terus lo kenapa di sini?" tanya Kaila sekali lagi.

"Ara belum balik dari tadi, kata si Nanda Ara lagi nggak sehat, kita takut aja jangan sampai Ara pingsan didalam." ucap Jiya.

"Hah, demi apa, kok nggak bilang sih." timpal Kaila dengan keluhnya

"Dobrak aja yuk, kalau lama begini gue khawatir," saran Nanda.

Jiya pun setuju begitupun dengan Kaila. Ketika para gadis itu ingin mendobrak pintu, ke empat cowok yang tidak lain, Yudi, Gifar, Oky, Aprian, datang dan langsung menghentikan aksi mereka.

"EHHH!! lo pada ngapain mau dobrak ini fasilitas kampus, nanti rusak," pekik Yudi dengan berdiri di depan pintu toilet.

Nanda memutar bola matanya malas, melihat ke empat curut itu ternyata keluar juga dari kelas.

"Ngapain lo pada keluar? belum kelar jamnya Bu Sinta," tanya Kaila.

"Kita ngikutin kalian, ada apa?"tanya Oky dengan serius, cowok itu tahu mungkin ada yang tidak beres dengan mereka.

Jiya lagi dan lagi menghela nafasnya, " Ara menghilang," dua kalimat yang keluar dari mulut gadis itu membuat ke empat cowok itu terkejut

"Loh!serius? Ilang dimana?" tanya Aprian.

Plak

"Gubluk, pertanyaan lo perbaiki napa," ucap Yudi dengan kesal ketika mendengar pertanyaan yang dilontarkan Aprian.

"Nggak tahu, tadi Ara datang kok, terus gue liat dia seperti kurang sehat gitu, nah dia ijin ke toilet sampe sekarang dia belum balik." jawab Nanda dengan sangat khawatir.

"Udah di cek di toilet wanita?" tanya Gifar.

"Belum," timpal Kaila.

Nanda dengan tergesa-gesah, masuk kedalam, mencari keberadaan Ara, perasaannya tidak tenang, takut terjadi apa-apa dengan sahabatnya.

Cousin LoveWhere stories live. Discover now