tiga puluh lima🍓

22 2 0
                                    

Votmen jangan lupa ya!

Votmen jangan lupa ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°

"Lo nggak dingin?" tanya Fadel, ia melirik Ara dari kaca spion motornya.

Ara menggelengkan kepalanya, namun dalam lubuk hatinya ia merasa sedikit dingin sebab angin yang berhembus.

Sekitar pukul 6 sore menjelang maghrib, selepas dari pertamina untuk membeli bensin, para remaja itu berhenti di sebuah Indomaret terdekat.

Fadel turun dari motornya dan melihat dari ujung sana ada yang menjual kaos kaki, lantas pikirannya tertuju kepada Ara, mungkin gadis itu membutuhkannya.

"Buk, saya ambil 4 ya buk." ucap Fadel, lelaki itu mengambil beberapa kaos kaki untuk kebutuhan.

Setelah membayar Fadel beralih ketempat yang lain berada, memberikan beberapa kaos kaki untuk yang lainnya, dan terkakhir lelaki itu tiba-tiba jongkok dihadapan Ara, membuat gadis itu tersentak.

"Pake ini, lo kedinginan, perjalanan bakal lama." ucapnya dengan memasangkan kaos kaki itu dengan sangat telaten.

Tidak dapat di pungkiri, gadis itu menahan kesaltingan yang hinggap pada dirinya sendiri, seolah ribuan kupu-kupu tengah berada didalam perutnya.

Tanpa diduga, adegan itu disaksikan oleh Daren yang baru saja keluar dari Indomaret dengan membawa beberapa minuman.

"Lo terlalu munafik," gumamnya dengan tersenyum sinis.

"Ah, lucu banget jancok," ucap Jiya dengan menghentakkan kakinya sendiri.

"Gini amat ya jomblo," timpal Ari

Fadel tidak mengambil pusing, setelah memasangkan kaos kaki itu, ia kembali berdiri dan mengelus puncak kepala Ara dengan lembut.

"Mau beli cemilan?" tanyanya dengan lembut

Gadis itu melongo sembari menganggukkan kepalanya, mencerna setiap detik yang terjadi barusan.

"WOY KAK, SAHABAT GUE BAPER AWAS AJA LO!," pekik Kaila dengan kuat.

Fadel berbalik dan mengacungkan jempol. "Gue tanggung jawab kalau dia baper, "

"Ikan Asin, Ikan tongkol

"ASU!" jawab Fibran, geli dengan tingkah Fadel.

"Nggak ngambung anj!" timpal Ari.

Fibran hanya mengangkat bahunya acuh, lantas cowok itu masuk kedalam Indomaret dan di ikuti oleh Fadel dan Ari.

Cousin LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang