Part 29

54.8K 2.7K 11
                                    

Happy reading...

***

Abizer mengantar Giren dengan selamat sampai di depan pintu gerbang mansion keluarga Caksara.

"Thanks"

"Hm"

"Nih bunga lo" Giren memberikan bunga yang tadi Abizer suruh pegang.

"Buat lo"

"Hah?"

"Itu buat lo"

"Kenapa buat gue, nih kasi buat pacar lo aja" Giren kembali menyodorkan bunga itu.

"Lo pacar gue" Ucap Abizer lirih.

"Apa?"

"Gak. Masuk, udah malam"

"Ini gimana" Giren mengangkat bunga di tangannya.

"Ambil, gue gak nerima penolakan"

"Thanks"

"Hm. Gue balik" Abizer memasang kembali helm full face nya.

"Hati hati" Abizer hanya mengangguk.

Setelah motor Abizer pergi, Giren pun masuk.

"Assalamualaikum" Ucap Giren saat masuk ke dalam mension.

"Waalaikumsalam"

"Bagus, malam gini baru pulang. Mau jadi apaan lo, jalang?" Ujar Yezran.

"Apa bedanya sama lo. Lo pulang malam gapapa kenapa kalau gue lo permasalahkan" Balas Giren.

"Ya jelas beda lah, gue cowo sedangkan lo cewe"

"Beda gender doang"

"Lo lemah, kalau ada orang yang mau lecehin lo emang lo bisa lawan"

"Sejak kapan lo punya rasa perhatian kayak gini, kesambet lo?"

"Gue bukan perhatian, gue cuman gak mau nama keluarga Caksara jadi rusak karna lo"

Giren memutar kedua bola matanya malas. Ia tak lagi ingin merespon ucapan Yezran. Ia berlalu begitu saja melewati Yezran.

"Bunga dari siapa tu" Ujar Yezran namun tak di gubris oleh Giren.

"Dasar gak sopan" Teriak Yezran.

Sudahlah, tenaga Giren sudah habis untuk meladeni Yezran. Sekarang ia sangat lelah seharian mengikuti Miranda.

Giren masuk ke kamarnya lalu meletakkan tas selempang dan juga bunga yang di berikan oleh Abizer tadi di kasurnya. Ia masuk ke kamar mandi berniat membersihkan diri lalu tidur.

Saat di kamar mandi hp Giren terus saja berbunyi. Sebuah spam chat muncul di layar hpnya.

***

Di kamar yang bernuansa hitam putih, seseorang baru saja datang dari balik pintu kamar mandi sembari menggosok handuk di kepalanya. Dia adalah Abizer.

My Twilight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang