Rumah Hongjoong

384 56 23
                                    

Rumah Hongjoong

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Rumah Hongjoong.

Di sinilah Seonghwa sekarang. Belum masuk sih, baru nyampe gerbang, nih holang malah diem kek patung pas liat segede apa rumah Hongjoong. "Ini rumah?" tanyanya ngawur.

Hongjoong ngangguk. "Kecil sih, tapi bisa lah disebut rumah."

"KECIL ANU KAU!"

"Sembarangan, anuku gede—eh."

"Eh?"

(☞ ͡° ͜ʖ ͡°)☞

Apa itu apa?! Seonghwa kaget banget tetiba bahas anu, dia jongkok, wajahnya merah, malu banget.

Malu karena anu kau kecil apa malu karena tahu ternyata anu Hongjoong gede, Hwa? Aowkwowkowk //dilempar teflon

Hongjoong berdehem, berusaha mencairkan suasana. "Dah yuk ah masuk, nanti keburu dingin baksonya," ajak Hongjoong. Menggenggam tangan Seonghwa, menariknya pelan agar bangun dan berjalan berdampingan memasuki halaman rumah.

Pas masuk rumah, Seonghwa makin lebar aja mangap-nya. Langit-langitnya tinggi betul woi, kan ia jadi minder. Ya, Seonghwa juga bukannya orang yang susah-susah amat sih, dia masih termasuk menengah ke atas, hanya saja rumahnya tak sebesar ini, hanya berada di kompleks perumahan biasa, tidak di perumahan elit seperti rumah Hongjoong, kan tetep bikin minder.

"Gak usah sungkan, anggap aja rumah sendiri, kan ini emang rumah masa depan kamu," ujar Hongjoong.

Sukses bikin pipi Seonghwa yang udah merah makin merah sampai menjalar ke telinga. Ia merasa beruntung sekali menjadi kekasih Hongjoong. Tunggu, jan jangan keberuntungan seumur hidupnya dah kepake gegara ini lagi?!

"Aduh aduh, anakku pulang bawa mantu. Jadi ini yang namanya Seonghwa? Ihhh, manis banget, lucu, gemesin."

Lamunan Seonghwa buyar ketika mendengar suara wanita, yang ia yakini itu pasti Ibu Hongjoong. Tapi ... ma-mantu?!! "Se-selamat sore Nyo—"

"Bunda."

"Selamat sore, Bunda," ralat Seonghwa, pipinya makin merah aja, malu banget, gak nyangka bakal secepat ini ketemu sama Ibu mertua, eh calon ibu mertua.

Dengan gemas, Bunda unyelin pipi Seonghwa, gak sekenyal pipi Jongho anak tetangga, tapi lentur banget gemes.

"Aduh, Bun, jangan gitu dong, kasian itu Seonghwa-nya," tegur Hongjoong, kasian liat Seonghwa pasrah gak bisa ngapa-ngapain.

Bunda terkekeh pelan, tangannya beralih untuk mengusap pelan surai Seonghwa. "Dimakan dulu baksonya, habis itu baru ngerjain tugas, nanti Bunda siapkan camilan juga," ujarnya, tersenyum lembut, dan berjalan menuju ruangan lain.

Bunda Hongjoong baik banget, kan Seonghwa makin baper.

"Seonghwa, sini," panggil Hongjoong, berdiri di salah satu pintu.

"Eh iya," balas Seonghwa, berlari-lari kecil menghampiri Hongjoong, berjalan berdampingan melewati koridor yang lumayan panjang, dan masuk ke dalam dapur yang sangat luas.

BoyFriend . JoongHwaOnde as histórias ganham vida. Descobre agora