Step Brother - 35

557 16 5
                                    

Bab 35

Happy Reading!!!

***

“Tumben banget nih Bang Saka rajin ngadain balapan. Lagi banyak uang?” tanya Xena ketika dengan langsung pria yang disebutnya itu mengajaknya turut serta dalam balapan nanti malam.

Laki-laki berusia dua puluh tiga tahun itu tertawa mendengar kalimat Xena, lalu menganggukkan kepala. “Gue dapat sponsor baru,” katanya dengan senyum terukir lebar. Membuat kadar ketampanan laki-laki pecinta balapan itu jadi naik beberapa tingkat. Hampir saja Xena terpesona. Untung ia segera ingat kalau sudah punya Bisma. Coba saja kalau dirinya tidak balikan, Xena mau bersaing dengan perempuan mana pun untuk mendapatkan Saka.

Laki-laki itu kaya, tampan, royal juga. Poin pentingnya Saka menyenangkan. Tipe laki-laki ramah idaman perempuan. Tapi auranya akan langsung berbeda jika sudah berpacu dengan motornya. Bisma sih lewat. Saka lebih keren.

Makin keren karena hobi balapannya itu bikin dia memiliki ide untuk membuat club balapannya sendiri. Di dukung dengan keuangan keluarganya yang melebihi batas maksimal, Saka dapat memiliki sirkuitnya sendiri. Dan kini di jadikan laki-laki itu untuk mengembangkan bakat orang-orang seperti Xena, Bisma dan yang lainnya.

Awal Xena mengenal Saka adalah ketika Dewa menawarkannya balapan di hari di mana ia bertemu dengan Bisma. Sampai sekarang Saka tidak pernah lupa mengontaknya jika ada acara-acara seperti ini. Menurut Saka, Xena memiliki bakat. Sayang jika tidak di kembangkan. Hal itu bikin Xena puas membanggakan diri pada ibunya, sekalipun tanggapan Greta hanya cebikan bibir.

“Jadi gimana, lo ikut gak?” ulang Saka ketika belum juga mendapatkan jawaban Xena.

“Ikut lah, yakali enggak. Sayang banget tuh hadiah kalau gue sia-siakan,” kekeh Xena, menular pada Saka. “Tapi Bang, lo bisa bantu gue nyabotase Si Bisma gak? Gue mau buat dia kalah kali ini,”

Saka terpikal, tangannya yang semula berada di atas paha terangkat demi mengusak rambut Xena.

Bisma yang melihat tentu saja langsung menepis tangan Saka, tatapannya tajam tertuju pada laki-laki yang sudah dianggapnya seperti kakak sendiri itu. “Cewek gue Bang!” peringatnya tajam.

Bukan marah, Saka malah makin tertawa dengan keposesifan Bisma. Namun bukannya berhenti, Saka justru semakin senang menggoda Bisma. Membuat rumah minimalis yang menjadi markas Saka dan para pembalap masa depannya riuh dengan umpatan juga gelak tawa orang-orang yang ada di sana, tak terkecuali Xena.

Dewa juga ada di sana. Karena sama seperti Bisma, Dewa pun calon penerus Saka di dunia balapan.

Sampai akhirnya malam tiba, dan Xena berpacu dengan motor kesayangannya.

Ada cukup banyak peserta malam ini. Tapi itu tidak membuat Xena kewalahan. Sudah di bilang sejak awal ‘kan, kemampuannya tidak perlu di ragukan, meskipun kenyataannya sekarang Xena berada diurutan ketiga setelah Bisma dan Dewa.

Diam-diam Dewa semakin berkembang, bikin Xena berdecak sebal. Tapi tak urung merasa bangga. Namun tentu saja Xena tidak akan memujinya terang-terangan.

Xena tidak akan pernah membiarkan baik Bisma mau pun Dewa besar kepala.

“Ck, sial!” umpat Xena kala melepas helm-nya. Di depannya Milla dan Renata sudah berjalan ke arahnya, langsung memberikan minum seolah tahu bahwa Xena membutuhkan itu. Dan tak bohong, Xena memang mendadak haus sekarang.

“Kenapa lo, Xen? Gak terima gue kalahin?” ejek Dewa dengan senyum kemenangannya.

“Anjing lo, Dewa! Awas lo. Gue pasti bakal bisa kalahin lo lagi. Tunggu aja!”

Step BrotherWhere stories live. Discover now