[BUKAN TRANSMIGRASI]
𝐄𝐬𝐭𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 𝐂𝐡𝐫𝐲𝐬𝐞𝐢𝐬 𝐀𝐤𝐡𝐭𝐚𝐫. Gadis berusia 16 tahun yang tidak sengaja menyerap sumber energi yang berkekuatan hebat dari dunia lain. Energi itu menarik Estrella ke dunia ajaib yang bernama Fantasia.
Dia bert...
HARI TELAH berganti. Di ruangan kamar milik Ella, terlihat dirinya tengah memilih beberapa pakaian di dalam lemarinya. Ia melihat satu persatu, lalu mengembalikan ke dalam lemari lagi. Sepertinya tidak ada satupun pakaian yang cocok dan nyaman untuk dipakai, semuanya begitu panjang dan ribet.
"Kenapa tidak ada hoodie dan celana jeans sih," ucap Ella yang terus berusaha mencari pakaian di dalam lemari itu.
Ella menghela napas pasrah. Tak lama kemudian ia mengambil pakaian panjang seperti gaun namun lebih sederhana. Gaun itu berwarna pink pastel, warna kesukaan dia. Ella pun tersenyum dan memutuskan untuk memakai gaun itu. Ia Mun masuk ke sebuah ruangan yang ada di kamarnya untuk berganti pakaian.
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
Di ruang makan sudah terlihat beberapa orang yang berkumpul namun tak kunjung melahap makanan mereka. Disana terlihat ratu Zinova, raja Arvand, putri Canowly, pangeran Erick dan satu lagi seorang pria yaitu pangeran Caspian. Ia adalah putra mahkota kerajaan sekaligus sang penerus tahta ayahnya. Mereka berlima saling bertukar pandang, sepertinya tengah menunggu kedatangan seseorang. Siapa lagi kalau bukan Estrella Chryseis Akhtar.
"Kenapa Ella belum kunjung datang juga?" tanya Arvand melirik putrinya, yaitu Canowly.
"Mungkin Ella sedang berganti pakaian, dia belum terlalu terbiasa dengan pakaian kita," jawab Canowly.
Ucapan dari Canowly cukup menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh Arvand. Ia pun mengangguk dan memberi sedikit waktu untuk Ella datang.
"Aku minta maaf, kalian pasti menunggu ku," ujar Ella yang baru tiba. Membuat seisi ruangan menoleh ke arah datangnya Ella. Dengan rasa tak enak Ella hanya bisa tersenyum sungkan kepada mereka.
Semuanya menahan tawa saat melihat Ella keluar mengenakan gaun untuk tidur. Tapi untuk Erick, ia tidak bisa menahan tawanya. Erick tertawa keras membuat Ella merasa kesal yang bercampur heran. Ella melihat pakaian yang ia pakai, apakah ia salah memakainya atau ia memakainya terbaik.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Erick!" sentakan dari Zinova membuat Erick berhenti tertawa, namun masih ada rasa tawa yang ia tahan-tahan.
"Kemari lah Ella, ayo kita sarapan bersama," ajak Zinova dengan lembut. Ella pun menghampiri meja makan dan duduk di samping Canowly.
"Kenapa kau memakai gaun tidur?" bisik Canowly kepada Ella yang sudah duduk di sampingnya.
Mendengar itu tentu membuat Ella terkejut bukan main. Pipinya berubah merah karena rasa malu yang menggerogoti tubuhnya. Pantas saja Erick sampai tertawa keras seperti itu, ternyata dirinya memakai pakaian tidur. Dasar Ella.
