2. Responsibility?

5.3K 580 1.6K
                                    

Jangan lupa follow akun wattpad author Tialrhyu terlebih dahulu biar enggak ketinggalan info update!

Follow Instagram @tialrhyu dan @wattpadtiaa untuk mendapatkan spoiler serta info terupdate seputar cerita DANZEL juga!

VOTE, KOMENTAR SETIAP PARAGRAF, DAN BANTU SHARE CERITA INI KE TEMAN-TEMAN SERTA SOSMED KALIAN JUGA, YA!

VOTE, KOMENTAR SETIAP PARAGRAF, DAN BANTU SHARE CERITA INI KE TEMAN-TEMAN SERTA SOSMED KALIAN JUGA, YA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PLAK!

"PELECEHAN SEKSUAL!!" pekik Arazel keras setelah menabok kasar wajah Danzel sampai cowok itu meringis kuat.

"Apa yang lo bilang empuk anjrit? Gue tau ya gue bohai, tapi jangan di-review juga dong!!" Selanjutnya Arazel bangkit dari atas badan Danzel. 'untung lo empuk' WHAT THE FUCK?

Danzel ikut bangkit seraya mengusap wajahnya yang sakit setelah kena tabok Arazel. "Sumpah, ya, kayaknya perempuan lemah lembut di dunia ini cuma mami gue! Fuck!" umpatnya.

"Akh!" Hingga setelahnya Danzel kembali mengaduh karena rasa nyeri mendadak menyerang punggungnya.

"Kenapa?" tanya Arazel, mendekat ke arah Danzel, seketika merasa khawatir. "Punggung lo sakit? Efek jatuh gak sih?"

Danzel mengangguk, lantas menampilkan telapak tangan yang berdarah setelah mengusap punggung. "Anjing!" pekiknya, terkejut melihat darah yang lumayan banyak. "Punggung gue pendarahan! Mami! Sakit!"

"Ya elah!" sahut Arazel. "Emang hamil punggung lo segala pendarahan?!" Gadis itu tak habis pikir. "Lecet dikit doang kena aspal itu, bego! Gaya doang kayak preman, sama darah sendiri menjerit."

Danzel tak menjawab lagi, terlalu shock melihat darahnya sendiri sampai kedua matanya memanas. Cowok itu memang phobia darah. Untungnya setiap berkelahi ia tak pernah sampe berdarah saking jagonya Danzel Alagar Margantara dalam bela diri.

Sedang itu, Arazel justru mendekati motor Danzel yang terjatuh dan membangunkannya tanpa aba-aba. Danzel yang melihat itu sempat membulatkan mata, tak percaya Arazel kuat membangunkan motor gedenya.

"Ayok ke rumah gue biar diobatin lukanya, gue bonceng lo," kata Arazel kemudian, seraya naik ke atas motor besar Danzel.

Danzel mengerjap. "Lo bisa bawa motor?" tanyanya, sedikit terkejut.

"Bjier! Jangankan motor," jawab Arazel. "Pesawat pun bisa gue! Tapi mati."

Danzel tertawa garing. "Gak lucu."

"Dih? Gak lucu tapi ketawa. Aneh banget yang baru patah hati."

Langkah Danzel terhenti di hadapan Arazel. Kembali hatinya memanas setelah mendengar perkataan gadis itu. "Kenapa diingetin lagi?"

"Biar lo gak lupa," balas Arazel.

Danzel tak menyahut lagi. Lebih memilih langsung naik ke atas motornya, tepatnya ke boncengan Arazel. Sedikit heran, sih, mengapa laki-laki itu menurut saja untuk dibonceng?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANZEL: dangerous dragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang