22. SENYUM YANG MEMBEKAS

56 8 0
                                    

22. SENYUM YANG MEMBEKAS


"Manusia kuat itu identik dengan senyumnya yang lebar, yang tulus, dan yang menyimpan banyak luka."

-Marvori

***

Virhan dan Arsell beradu pandang, Virhan yang cukup kesal dengan pertanyaannya yang tidak di jawab juga akhirnya bersuara memecah tawa.

"Bercanda, Sell." Ucap Virhan sambil tertawa yang melihat reaksi Arsell, yang seperti ragu untuk menjawabnya

"Lagian gue tau kok, lo suka kan, sama Aland?" Alih Virhan membicarakan ketuanya yang tidak di dengar langsung oleh Aland saat ini

Perempuan itu sontak malu, "Ng-nggak," kata Arsell yang tidak fasih mengatakannya, tapi Virhan menghiraukan balasan Arsell yang terlihat sedang berbohong dengan perasaannya sendiri.

Virhan memang bukan orang pemaksa.

"Lo pulang bareng gue, ya?" Tanya Virhan menawarkan ajakan pulang usai sekolah bubar nanti

Belum Arsell jawab, VIrhan kembali bersuara. "Jangan ngebantah anggota inti Marvori." Ucap Virhan sedikit bercanda dan sedikit memaksa.

Tapi beruntungnya, semesta sedang mendukung dengan Arsell yang tidak menolaknya.

"Gue sengaja, ada yang mau gue obrolin juga sama lo," ucap Virhan, kemudian ia berdiri dari tempat duduknya dan menyimpan kedua tangannya di saku celana abu-abunya

"Lo mau disini? Bentar lagi pelajaran bu Laras," Virhan mengingatkannya seakan ia mengakhiri obrolan mereka sampai disini

Virhan berjalan terlebih dahulu yang kemudian disusul oleh Arsell di belakangnya, meninggalkan sisa-sisa obrolan hangat yang beberapa saat lalu mereka bahas.

***
Sore ini, beberapa anggota Marvori berada di basecamp usai pulang sekolah. Mereka melepas segala penat-nya dengan hiburan-hiburan kecil yang mereka ciptakan.

Suara tawa geng Marvori menggema di ruangan beratap, tempat paling menghibur suasana yang mereka anggap rumah kedua.

Tapi beberapa saat kemudian, seseorang membuat suara tawa itu menjadi sunyi setelah Gahral bertanya sesuatu pada Zaidan.

"Aland sama Virhan berantem lagi, Zai?" Tanyanya pada Zaidan yang sedang sibuk bermain gitar

Laki-laki yang banyak mendominasi tawa di perkumpulan Marvori itu merasa bahwa ketuanya hanya hadir sesempatnya saja, hari ini pun mereka belum ada tertawa bareng bersama ketuanya.

Zaidan menggeleng pelan, "Ya lo tanya aja sama orangnya," balas Zaidan tentunya membuat Gahral kesal

"Ini tuh penting bosku, soalnya menyangkut solidaritas Marvori," kata Gahral beralih posisi dari tempat duduknya

Zaidan yang merupakan wakil ketua Marvori memang tidak tahu mengenai permasalahan apa lagi tentang ketua dan anggota intinya, Virhan.

Laki-laki paling kalem di antara yang lainnya bukannya abai, ia memposisikan dirinya sebagai wakil ketua yang tenang, supaya apapun, pasti baik-baik saja.

"Semenjak Aland balikan sama Nesta, jadinya nggak ada waktu lagi buat nongkrong," ujar Satrio yang sedang bermain dengan seekor kucing berwarna putih, kucing-kucing jalanan yang seringkali mampir ke basecamp-nya.

"Virhan juga, tadi gue liat dia bonceng cewek, anjir." Lanjut Satrio

"Anjir, kok gue keduluan ya," umpat Gahral

TUAN BERKELANAWhere stories live. Discover now