Bab 7

6.3K 404 8
                                    

❤️Don't forget to vote and comment❤️


"Ba bang Malvin" ujar pelan Arvie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ba bang Malvin" ujar pelan Arvie.

Dengan masih tertunduk Malvin menjawab.
"Apa?Lo juga mau nyalahin gue kek mereka kan!!"

"Eng engga kok bang,vie cuman mau nanya kebenarannya sama Abang,Vie cuman mau denger langsung ceritanya dari Abang" ujarnya mencoba membuat Malvin percaya.

Ia pun membantu Malvin keranjangnya dan mengobati lukanya.

"Bang Abang bisa ceritain yang sebenarnya?"

"Huft" Malvin menghela nafas lalu ia mulai menceritakan kejadian yang sebenernya terjadi.

Flashback On

Saat itu Malvin sedang duduk santai di kursi yang di pinggir kolam renang,lalu karna merasa bosan ia pun hendak pergi,namun tiba2 ada leo yang menghampirinya.

"Kenapa sih Lo gak pergi aja dari keluarga ini" ujar Leo

"Kenapa gw yang pergi kenapa gak Lo aja" ujar Marvin.

"Yah tapi sayang nya bokap Lo itu lebih sayang sama anak pungut nya ini dari pada sama Lo yang jelas anak kandung nya sendiri,oh iya gw lupa lo kan pembawa sial buktinya nyokap Lo meninggal gara2 Lo" ujar Leo menyunggingkan senyumnya.

"Terserah Lo bilang apa gw gak peduli" lalu ia melangkah hendak pergi.

Leo yang mendengar samar2 suara abang2nya ia memikirkan sesuatu yang licik.

"Kalo Lo gak bisa pergi dengar cara halus,gw bakalan ngasih cara yang lebih halus lagi" ujarnya tersenyum miring.

Setelah nya ia langsung menceburkan dirinya ke kolam,dan tak lama kemudian datanglah Kean dan Kenzo.

Flashback Off

"Dia gak sepolos yang orang kira" ujar Malvin.

Ya memang Leo yang orang kira anak manis,polos ramah,baik ternyata berwajah 2 dia hanya memuncul kan sifat aslinya ketika ber 2 dengan Malvin.

"Menurut Abang apa tujuannya dia ngelakuin semua itu" ujar Arvie penasaran.

"Mungkin karna harta atau dia emang hanya pengen nyingkirin gw"

Arvie terkejut ia tak menyangka bahwa sifat asli Leo seperti itu.
"Terus kenapa Abang gak bilang yang sebenernya terjadi sama mereka"

"Percuma mereka gak akan percaya terutama papa dan abang2 gw mereka udah dari dulu benci sama gw dan nganggep meninggalnya mama itu karna gw" ujar Malvin pelan.

"Terlebih lagi luka ini mereka selalu Mandang gw jijik karna luka ini" sambil memegang wajah sebelah nya yang terdapat luka bekas kebakaran yang tepat di area pilipis sampai hampir ke area pipi (paham gak sih).

"APA NYA JIJIK GANTENG GINI KOK" ujar Arvie lantang.

Ia tersadar lalu segera ia menutup mulutnya menggunakan tangannya.

"Aduh nih mulut gak bisa diajak kompromi" ujarnya dalam hati.

Marvin bisa melihat wajah arvie memerah sampai ketelinga.

"Benarkah aku tampan?" ujar Malvin dengan alis terangkat,Malvin pun mendekatkan wajah nya ke wajah arvie.

Arvie yang melihat itu segera berdiri dari duduknya.
"Lu lukanya udah sela selesai di obati Vie pamit kekamar dulu babay" ia langsung berlari kearah pintu sambil menahan malu.

"Shit so cute~" ujar Malvin sambil menggit bibirnya.

Sus Lo vin.

.
.
.

Saat ini Arvie sedang berada di kamarnya ia sedang memikirkan cerita Malvin tadi.

"Kenapa sifat nya Leo berbanding terbalik sama apa yang di ceritakan di novel kalau yang di ceritakan Malvin bener gw harus cari tau sendiri"

Karena emang tujuan utama Arvie itu adalah menyatukan keluarga mereka agar tidak ada korban dan Malvin tidak di bunuh oleh keluarganya,tapi ini ia dibikin kepikiran oleh cerita Malvin.

Tiba tiba saat ia sedang asik dengan pikirannya ada seseorang yang masuk ke kamarnya.

"Baby kamu sedang memikirkan apa hm?" Ujarnya.

"ASTOGE PAK UJANG GAGAL NIKAH!!!ehh bang liam?,Arvie kaget tau" ujar Arvie sambil memegang dadanya.

"Lagian kamu mikirin apa sihh sampai gak tau kalau Abang masuk ke kamarmu"

"Engga kok bang heheh lagi mikir aja ntar di masa depan Vie mau nikah Ama mbak Jennie atau mbak jisoo" ujarnya ngasal.

"Jangan dulu nikah Abang masih pengen sama kamu" ujarnya sambil memeluk Arvie yang sedang duduk di atas ranjang.

"Dih ntar yang nikah duluan kan Abang"

"Abang gak mau nikah Abang maunya sama kamu trus"

"Jan ngadi2 deh Abang mau emang jadi bujang lupuk"

"Udah berani ya kamu sama Abang hm?" Ia pun menggelitik Arvie.

"Haha hahahha Abang ahahahah ampun abanggg hahaha udah Vie capek,nanti Vie pipis di celana gimana ihhh" sambil memanyunkan bibirnya.

Liam yang tidak tahan dengan kegemasan adik nya pun mencium bibir plum adiknya yang sendari tadi manyun itu.

Cup

Plak

Arvie yang kaget pun mengeplak muka abangnya yang telah berani mengambil first kiss nya.

"Abang ihhh!!!!!"

"Makanya jangan gemes2"

Arvie yang masih kesal tiba2 teringat sesuatu.

"Bang Abang bisa bantu Vie gak?"





TBC

#Gimana tanggapan kalian tentang cerita ini?

19 feb 2024

Me Become An Extra (Arvie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang