Bab XII

439 56 1
                                    

Harap bijak dalam membaca













Byur........

"Sangat dingin".

Tubuh jeongwoo semakin ditarik kedalam oleh bayangan hitam.

"Apakah aku akan mati dengan cara seperti ini?. Semuanya berakhir semudah ini?".

Jeongwoo berusaha berenang naik tapi gaun yang ia kenakan menghambatnya. Karna terkena air gaun itu jadi semakin berat

"Aku kira begitu, tapi kenapa aku tidak takut sama sekali?. Selain itu benda macam apa ini?, ini terlihat seperti mereka sedang mengerjaiku".

Sekuat apapun tenaga jeongwoo tidak berhasil melepaskan bayangan hitam yang melilit tubuhnya.

"Tapi kenapa ini tidak bekerja?, aku sudah datang sejauh ini. Ughh aku tidak bisa bernafas".

Saat jeongwoo hampir menyerah ia melihat cahaya terang dari atas danau.

"?!!".

Srett......

Ada sebuah tangan yang menariknya kepermukaan danau.

"PUAHHH!!".

"Akhirnya-akhirnya aku bisa bernafas" tapi setelah melihat siapa yang menolongnya ia kembali menahan nafasnya.

"Yatuhan kenapa bisa ada orang disini?".

"Ini sangat tidak masuk akal".

Bisik-bisik orang yang menonton mereka.

Jeongwoo melebarkan matanya saat tau bahwa haruto yang telah menolongnya. Terlebih lagi posisinya sekarang berada digendongan haruto.

"Apa, apa yang sebenarnya terjadi?".

Tampaknya haruto sangat marah?. Bisa dilihat dari tatapan tajamnya pada jeongwoo.

"Para monster itu pasti menariku kedalam danau, tapi kenapa mereka bisa sampai kesini?" Heran jeongwoo.

"Ah sekarang bukanya waktu untuk memikirkan itu, yang lebih berbahaya sekarang adalah orang yang berdiri didepanku. Seperti kejadian kemarin, apa dia berpikir aku melakukan ini untuk suatu tujuan?".

"A-AKU SANGAT KETAKUTAN!!. KAU MENYELAMATKANKU LAGI!!, SAMPAI AKHIR KAU TETAP JADI PENYELAMATKU" jeongwoo langsung memeluk haruto dengan sangat erat.

"Aku berharap dia bersikap lebih lembut padaku kali ini" jeongwoo memeluk haruto sambil mengintip sedikit. Takut-takut haruto malah akan membantingya ketanah.

"Hah" haruto.

Alih-alih memarahi jeongwoo, haruto hanya membuang nafas kemudian mengendong jeongwoo sampai kekereta miliknya lalu menyuruh pelayanya mengantarkan jeongwoo pulang.
















Pagi harinya jeongwoo masih tertidur dikamarnya.

Tok tok tok

"Halo apa anda sudah bangun nyonya?" Pelayan.

"Iya masuklah" jeongwoo.

Creak

"Saya disini untuk menyajikan sarapan" pelayan.

"Ah kau tidak peelu menyiapkan sarapan untuku, perutku rasanya kurang enak" jeongwoo.

"Baiklah".

"Bagaimana dengan wony?" Jeongwoo.

"Nona wonyoung sudah keluar sejak tadi pagi" pelayan bersikap sangat dingin pada jeongwoo. Bahkan saat jeongwoo tak mau makan pelayan itu nampak acuh tak acuh.

How To Make My Husband On My Side | HajeongwooWhere stories live. Discover now