Bab XXXII

654 51 9
                                    

Harap bijak dalam membaca

















"Cerita mengenai mata-mata borgia merupakan sebuah rahasia terbuka. Hal yang sama juga terjadi pada hubunganku dan keluargaku, walaupun begitu uskup agung adalah paman junkyu. Walaupun tetap saja mereka akan tetap menuduhku sebagai pelakunya, tapi ini semakin membuat masuk akal kenapa mereka mencurigaiku. Tapi aku...." apa jeongwoo harus pasrah saja sekarang dan menerima kematian keduanya?.

"Aku tidak bisa menerima tuduhan apapun yang brani-braninya menuduh menantuku sebagai pelakunya" duke (ayah haruto).

Mendengar hal itu tentu saja membuat jeongwoo terkejut.

"Kau adalah bagian dari keluarga omarta" lanjut duke.

"Keluarga?, aku?".

"Aku bahkan tidak pernah berfikir kau berhak mendapatkan hal seperti ini. Ini semua kulakukan hanya untuk memberitahumu, jika kau mengetahui sesuatu kau boleh mengatakanya padaku" duke.

"Saya benar-benar tidak tau apa yang harus saya katakan. Saya tau apa yang ada dipikiran orang-orang saat ini. Mereka fikir saya iri pada tuan junkyu, itulah alasan mengapa mereka berfikir aku bisa melakukan hal yang mengerikan seperti itu hiks.." jeongwoo menundukan wajahnya sambil menangis. Baru pertamakali ada yang menganggap dirinya sebagai keluarga.

"I-itu siapa yang brani mengatakah hal jahat seperti itu?" Bingung duke.

"Hik hiks..".

"Aku hanya...jangan menangis sekarang. Aku tidak berniat bertanya seperti itu" sangking bingungnya duke sampai memberikan sapu tangan pribadinya pada jeongwoo.

"Apapun yang terjadi tidak akan mengubah kebenaran jika mereka memang mencurigaiku sebagai dalang dibalik kejadian ini. Mengingat aku ini anak paus suci, mereka berfikir aku bisa mengunakan batu magok kapan saja sesuka hatiku, atau aku akan menyuruh orang untuk melakukan hal itu" batin jeongwoo sambil menyeka air matanya.

"Aku mengatakan hal yang buruk padamu nyonya. Hah tolong maafkan aku, Karna semua kekacauan yang terjadi membuatku bertindak keterlaluan. Aku bersalah karna telah menghina menantuku itu sama saja seperti menghina omerta".

Jeongwoo sedikit menengok ke arah duke.

"Jadi jangan menangis" setelah mengatakan hal itu duke langsung meninggalkan kamar jeongwoo.

"Mungkin saja tidak semua orang berfikiran sama seperti ayah. Bagi mereka aku ini tetap saja jadi orang asing".

Malam semakin larut, tapi jeongwoo belum juga bisa tertidur.

"Pertama aku harus memperkirakan beberapa kemungkinan. (1. Itu adalah kemungkinan dimana pekerjaanku banyak dipermasalahkan, jika rencana itu dilakukan oleh orang yang ada dikuil atau keluarga puriana maka mereka pasti membeli batu magok dari pasar gelap kan?. Karna batu itu merupakan barang ilegal yang dijual dipasaran). (2. Bagaiman jika rencana itu berasal dari sisi romagna?. Kenapa?, karna mereka adalah orang yang paling mencurigakan yang bisa menggunakan batu magok). (3. Bagaimana jika ada orang ketiga yang ingin menuduhku?. Selama junkyu diserang semua kecurigaan akan mengarah padaku. Siapa yang akan diuntungkan disini?). (4. Ini adalah pekerjaan dari orang yang kucurigai.  Aku tidak suka menuduh disini, tapi itu mungkin saja karna diakan (jaehyuk) ingin aku bertengkar dengan haruto sehingga aku akan diceraikan secepat mungkin). Dia juga mengetahui lokasi dimana bisa mendapatkan batu magok" memikirkan semua kemungkinan ini membuat jeongwoo semakin frustasi.

"Setelah semuanya selesai, mata-mata keluarga kami baru memberitahukan semua kejadian yang ada dikuil. Jika begitu maka kemungkinan nomor empatlah yang paling masuk akal" batin jeongwoo.

"Sekarang aku akan berurusan dengan suamiku. Aku terlalu meremehkan cerita dan obsesi dari bajingan sikopat itu (yang dimaksud disini itu jaehyuk). Hah ntahlah" jeongwoo lantas mendudukan tubuhnya.

"Hah apa yang pria itu pikirkan sekarang?".

(Pergi)tatapan dan kata-kata dingin itu masi terngiang-ngiang dibayangan jeongwoo.

"Dia pasti merasa menyesal karna telah  memberikan kesempatan padaku. Bagi dia (kehadiran junkyu) itu....".

"Aku terus bermasalah dengan kematian, tapi kenapa juga aku masih harus berurusan dengan kesehatan tubuhku.." kesal jeongwoo.

"Acara amal akan diadakan kembali karna kekacauan yang terjadi kemarin. Taun ini akan terjadi kedua kalinya, jadi kupikir aku tidak akan ada disana lagi....uhuk!!" Jeongwoo merasakan ada hal aneh pada minumanya.

Pyar...

"Uhuk..uhuk huek!!" Jeongwoo memutahkan air yang telah ia telan. Saat dilihat ternyata air yang ia minum telah dicampuri oleh pasir.

"Pasir?, siapa yang melakukan hal ini?. Kenapa kalian semua melakukan hal ini padaku?. Apa kalian melakukan semua ini agar aku merasakan seberapa sakit yang junkyu alami?".

Srak....

Jeongwoo membersihkan bekas air serta pecahan kaca yang ada dilantai.

"Mereka terlalu berlebihan".

"Mungkin sekarang junkyu merasa baik".

"Ini sakit".

"Karna semua bagian dari keluarga ini ada disisinya".

Tap tap tap

Jeongwoo kaget karna ada yang memasuki kamarnya tanpa izin terlebih dulu.

"Kyaaa!!".

"Ah wony?!" Tubuh jeongwoo didorong sampai menabrak dinding.

"Kenapa kau melakukan semua ini?" Wonyoung mencengkram erat pundak jeongwoo.

"Dari pertama kali aku melihat tanganmu, aku berharap....katakan padaku KENAPA KAU MELAKUKAN SEMUA HAL MENYEDIHKAN INI!!" Wonyoung tampak begitu marah.

"Apa kau ingin mendapat perhatian?, atau ini semua karna makanan kami membuatmu merasa kotor?" Tubuh jeongwoo semakin gemetaran, ia baru pertama kali melihat wonyoung semarah ini.

"JIKA KAU INGIN MATI. MAKA MATILAH SECARA DIAM!!. KENAPA KAU MENCOBA MATI DENGAN CARA SEPERTI INI?!!".

"Itu semua terjadi karna aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri..hik hiks" jeongwoo.

Wonyoung mulai tersadar saat melihat jeongwoo meneteskan air mata sambil gemetaran.

Dengan cepat ia menarik tanganya yang mencengkram tubuh jeongwoo.

"Apa yang sebenarnya kulakukan.......aku minta maaf" wonyoung semakin memundurkan dirinya lalu segera pergi meninggalkan kamar jeongwoo.





























Bersambung........

Uri jeong jeongi kasian banget😭.

Edit: maaf up nya telat, saya lupa😭🤣.





How To Make My Husband On My Side | HajeongwooWhere stories live. Discover now