Ch - 14

1.2K 138 17
                                    

What Kind of Future

Happy Reading

...

Ryu berlutut di depan sosok wanita cantik yang dikenal sebagai Nirmala. Setelah tinggal di dunia dengan berbagai kejadian tak terduga akhirnya Ryu kembali menghadap Nirmala di padang gersang tempatnya bertemu dengan wanita itu serta Uji.

Saat ini, Uji berdiri tepat dibelakang sosok Nirmala. Anak itu menatap iba Ryu yang berlutut dengan isakan yang terus terdengar bahkan dari semenjak ia datang tadi.

Sementara Uji merasa iba, Nirmala malah menunjukkan senyuman manisnya. Sosok cantik berambut panjang itu tersenyum senang mendengar isakan-isakan kecil yang keluar dari mulut sosok manusia yang tengah berlutut di depannya itu.

"Sudah kubilang kehidupanmu itu adalah karma dari mengakhiri hidup. Jadi, untuk kemunculan beberapa orang itu harusnya kau bisa menduganya bukan?" ucap Nirmala santai.

Ryu yang tadinya menunduk kini mendongak. Ia menatap wajah yang kini seperti tengah menikmati rasa sakit yang ia alami sekarang.

"Ibuku atau Ibu Uji semuanya bisa kuatasi. Tapi Joshua? Kenapa kau juga menghadirkan dia? Kenapa menghadirkan orang yang bahkan ingin aku lupakan?" tanya Ryu emosi.

Jujur saja, ia merasa tak adil dengan hukuman ini. Ia tak pernah memprotes apapun yang menjadi hukumannya, tapi Joshua? Menurutnya keterlaluan jika melibatkan Joshua seperti ini.

"Apa kau merasa jika hukuman ini tak adil?" tanya Nirmala dengan senyuman miring.

"Tentu! Joshua tak ada hubungannya. Dia hanya teman sesaat, untuk apa melibatkan dia?!" ucapan Ryu membuat sosok Nirmala terkekeh.

Sosok itu berjalan mendekat kearah Ryu, ia berjongkok dihadapan Ryu dan mencengkram kedua pipi Ryu dengan lumayan keras.

"Yang aku berikan padamu adalah karma manusia. Dan kehadiran orang yang berarti dihidupmu adalah bagian dari karma. Menurutmu, apa kau pernah berpikir tentang dia ketika memutuskan untuk mengakhiri hidup? Jika merasa tidak maka jangan protes seolah-olah kau yang paling tersakiti disini!" Nirmala melepas kasar cengkramannya hingga membuat wajah Ryu tertoleh.

"Aku rela siapapun dan apapun datang padaku. Tapi bukan Joshua! Jangan dia!" teriak Ryu frustasi.

Uji yang ada di belakang Nirmala ingin merengkuh Ryu yang saat ini terlihat rapuh. Walau bagaimana pun ia pernah ada di titik seperti Ryu. Ia bahkan juga sempat berencana bunuh diri, namun saat itu ia terselamatkan saja dari karma karena harus mati karena penyakit yang di deritanya.

"Nirmala, aku bisa mengerti kenapa Ryu harus menjalani hukuman. Tapi, tidak bisakah hukumannya diringankan? Ryu hanya meminta jangan libatkan lagi Joshua, ia hanya minta hilangkan Joshua dari list hukumannya." pinta Uji. Nirmala yang mendengar itu berdecih. Wajah yang semula tersenyum dengan cantiknya kini menatap datar pada dua manusia yang kini bersamanya.

"Setiap kejadian ada sebab akibatnya. Joshua muncul bukanlah kehendakku, dia hanya kebetulan terseret oleh karma anak manusia ini. Dan apapun yang kau katakan, karma tetap karma, tak ada toleransi tak ada tawar menawar. Yang kau tabur itu juga yang kau tuai, ketika seorang manusia tidak menghargai hidupnya, bukankah lebih baik mengajarkannya arti hidup dengan cara yang lebih keras?"

Ryu yang mendengar ucapan Nirmala barusan menutup wajahnya dan menangis dengan sesenggukan. Demi apapun dirinya merasa kewalahan dengan kenyataan yang ia hadapi saat ini, bahkan untuk memohon keringanan saja dirinya tak bisa, apakah ini memang hal yang pantas ia terima?

What Kind of Future? [END]Where stories live. Discover now