17. Vampir

8.7K 348 1
                                    

••• Bismillahirrahmanirrahim •••

Selamat membaca.

••|||••

*****

Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu tapi Adzkiya dan teman-teman barunya belum juga berniat untuk pulang ke asrama mereka.

"Kiya ke asrama kami yuk" ajak Aqilla.

"Iya tuh bener" ucap Intan.

"Lain kali aja ya aku belum izin"

"Kamu apa-apa harus izin ya sama ortu kamu" Adzkiya mengangguk saja.

"Hm gak papa deh tapi lain kali harus mau ya kalo diajakin" ucap Aqilla.

"Insyaallah"

"Yaudah kita duluan ya" pamit Aqilla dan yang lain pada Adzkiya.

"Iya dah"

"Dah"

Setelah kepergian teman-temannya Adzkiya juga pergi dari sana berjalan seorang diri menuju Ndalem dengan cara sembunyi sembunyi.

Kakinya sudah sampai di pintu belakang ndalem, saat ia ingin masuk tidak sengaja ia bertemu dengan sang mertua.

"Nak"

"Ummi" Adzkiya meraih tangan sang mertua dan menciumnya.

"Kenapa mindik-mindik gitu"

"Takut ketauan santri ummi"

"Yaudah masuk-masuk"

Keduanya masuk dan ummi Zainab membawa Adzkiya keruang keluarga yang dimana di sana sudah ada Abi Zaid dan Gus Zidan suaminya.

Adzkiya menyalami Abi Zaid dan terakhir ke suaminya seperti biasa Adzkiya mendapatkan kecupan hangat di keningnya.

"Humaira sini duduk" Adzkiya duduk disamping sang suami.

"Lagi bahas apa kok pada ngumpul"

"Ada yang mau Abi bicarakan sama kamu"

"Ada apa bi kok kaya serius gitu"

"Abi cuman mau minta izin sama kamu nak"

"Izin apa Abi kenapa harus ke Kiya"

"Begini nak ada urusan pesantren yang harus suami kamu kerjakan, jadi Abi minta izin sama kamu untuk mengirim suami kamu keluar kota kamu gak papa kalo suami kamu pergi"

"Lama ngga bi" ucapnya dengan sendu.

"Nanti kamu ngomong sama suami kamu ya, Abi gak maksa kok kalo kamu gak izinin nanti Abi cari orang lain buat gantiin suami kamu" Adzkiya hanya diam.

"Zidan bawa istri kamu" ucap Abi Zaid menyuruh putranya.

"Humaira ayo"

Adzkiya hanya pasrah dibawa sang suami ia seperti tidak bertenaga setelah mendengar suaminya akan pergi untuk urusan pekerjaan.

"Abi ummi Zidan izin keatas ya" keduanya mengangguk.

Setelah sampai diatas keduanya sama-sama diam tanpa suara. Gus Zidan menatap istrinya yang menunduk.

"Humaira" panggil Gus Zidan tapi tidak direspon sang istri.

"Humaira sini" Gus Zidan merentangkan tangannya menyuruh sang istri untuk memeluknya tanpa pikir panjang Adzkiya langsung masuk kedalam dekapan sang suami.

"Gus beneran pergi ya" ucapnya dengan suara tercekat.

"Tergantung kamu"

"Kok tergantung Kiya"

Janji Sakral ZiyaWhere stories live. Discover now