Janji Sakral Ziya

23. Perginya Cinta Pertama

••• Bismillahirrahmanirrahim •••

Selamat membaca.

••|||••

*****

"Mas"

"Hm"

"Coba dengerin Kiya"

"Iya saya dengerin kamu kok Humaira" ucap Gus Zidan yang masih fokus pada laptopnya.

Adzkiya kesal ia paling gak suka jika lawan bicaranya tidak menatap dirinya.

"Mas sini" rengek Adzkiya membuat fokus suaminya teralihkan.

"Kenapa sayang"

"Sini" ucap Adzkiya menepuk kasur disampingnya.

Gus Zidan mematikan laptopnya dan menghampiri istrinya yang sedang mode manja.

"Kenapa hm"

"Peluk"

Gus Zidan naik keatas kasur dan memeluk sang istri.

"Tadi mau ngomong apa hm"

"Ngomong apa ya mas kok Kiya lupa"

"Yaudah nanti dipikirin lagi sekarang tidur ya udah malem" Adzkiya mengangguk.

"Mas tidur juga kan"

"Kerjaan saya masih ada Humaira, tapi saya temenin kamu sampai tidur"

"Emang lagi ngerjain apa sih mas"

"Lagi bikin bahan buat ngajar besok"

"Kan kita dirumah Abi mas besok mau pulang"

"Gak Humaira"

"Katanya tadi ngajar"

"Saya cuman bikin salinan terus nanti saya minta bantuan sama pengajar lain buat gantiin saya"

"Oh"

"Udah ya kamu harus tidur"

"Kiya haus deh mas"

"Haus"

"Iya"

"Yaudah saya bikin susu anget mau"

"Mau mau"

"Tunggu ya"

Gus Zidan turun dari ranjang dan melangkah keluar kamar.

Sambil menunggu sang suami balik Adzkiya memilih memainkan handphonenya.

"Nak" panggil Abi Hasan pada Gus Zidan yang lagi serius membuat susu untuk sang istri.

Gus Zidan berbalik menghadap kesang mertua.

"Abi" Abi Hasan tersenyum.

"Lagi ngapain"

"Bikin susu bi"

"Buat istri kamu" Gus Zidan mengangguk dimana Abi Hasan tersenyum.

"Abi mau apa nanti Zidan yang buatin"

"Gak nak Abi cuman mau ngomong sama kamu"

"Mau ngomong sama Zidan"

"Iya tapi tunggu istri kamu tidur dulu nanti temui Abi dikamar ya"

"Iya bi tapi maaf kalo nanti kelamaan"

"Iya gak papa nak, Abi kekamar dulu"

Gus Zidan menatap heran sang mertua. Ada hal penting apa sampai semalam ini mertuanya ingin berbicara dengannya.