Baby-Pijat kenikmatan-1

318K 442 0
                                    

"Yah, hari ini aku manggil tukang urut, rekomendasi dari buk RT, kamu tahu kan waktu aku jatuh dari motor kemaren, belum sempat pijat, karena banyak luka goresan, takut sakit kalau kena minyak, " ujar Ella buka suara di pagi hari, ketika sang suami akan berangkat kerja. Dan sang anak yang akan berangkat ke sekolah.

Memang beberapa hari yang lalu, Ella terjatuh dari motor, waktu akan menjemput putra nya dari sekolah, dan meninggal kan banyak luka goresan ditubuh mulusnya.

Tapi, sekarang luka itu telah menghilang, karena berganti dengan beberapa bagian tubuh nya yang pegal.

"Oh, gak papa sayang, " balas sang suami yang bernama Surya itu, tampak mengizinkan sang istri untuk dipijat. "Tapi, perempuan kan? "

"Perempuan kok, Yah, " balas Ella.

"Kalau perempuan, Aku izinin, " ujar Surya.

Dan Ella yang menerima izin itu, hanya menganggukkan kepalanya, dan keluarga kecil itu pun melanjutkan acara sarapan paginya.

***

Siangnya, saat Ella sedang menonton tv untuk menunggu tukang pijat yang dihubungi, bel rumah nya berbunyi, dan Ella beranggapan yang datang itu ialah tukang pijat yang dipanggilnya itu.

Tapi saat membuka pintu, dia malah melihat pria muda yang sedang berdiri didepan rumah nya. "Ada perlu apa ya, dek? " tanya Ella, memanggil pria itu dengan panggilan adek, karena wajahnya masih terlihat muda.

"Apakah benar, ini rumah Mbak Zella Ariani? " tanya pria muda itu, yang Ella balas dengan anggukan.

"Iya, saya Zella atau Ella, mau ngapain ya, dek?"

"Saya, tukang pijat pesanan mbak, " ujarnya, di akhiri dengan senyum manis.

Mendengar ucapan pria itu, membuat Ella tercengang, bahkan tak percaya, karena seingatnya, buk RT bilang pemijatnya itu perempuan, dan karena itu Ella mau untuk dipijat.

"T-pi, saya mesan yang perempuan, dek, " ujar Ella pelan.

"Iya, itu ibu saya Mbak, dan kebetulan beliau lagi sakit. Jadi, saya yang menggantikan, " ujar pria itu.

"Oh, kalau gitu besok aja, dek. Sampai ibunya sehat, saya tungguin nggak papa, " ujar Ella, menolak untuk dipijat oleh seorang pria.

"Tapi, saya udah jauh datang kesini, Mbak, " ujar pria itu, ketika jasanya tak jadi digunakan.

"Kalau gitu, biar saya kasih uang bensin nya, Dek, " ujar Ella menawarkan untuk mengganti uang bensin pria itu.

"Tapi, saya tidak biasa menerima uang tanpa usaha, Mbak, " ujar pria itu menolak tawaran yang diberikan Ella.

Dan Ella yang menerima penolakan itu, tak bisa menyembunyikan kegugupan nya, bahkan perempuan itu sekarang sedang mengigit bibirnya, untuk meredakan kegugupan yang diterimanya.

"Tapi, saya juga nggak bisa dipijat sama pria, Dek, " ujar Ella, akhirnya buka suara.

"Kenapa, Mbak? Ada pembatasan gender ya untuk pemijat? Saya juga nggak bakal macam-macam kok, Mbak. "terdengar nada tak suka dari suara itu.

Membuat Ella yang mendengar nya, kian tak enak hati, lalu dengan meyakinkan dirinya, Ella membuka pintu rumah nya besar, memutuskan untuk menggunakan jasa pria itu, untuk memijat tubuhnya, " Kalau gitu, silahkan masuk, Dek, "ujarnya. " Kita mijatnya di ruang tamu aja, ya? " Lanjut nya yang hanya dibalas anggukan oleh pria itu.

"Ini, sarungnya, mbak, " ujar pria muda itu, sambil menyerahkan sarung pada Ella, untuk mengganti pakaian nya.

"Harus pake sarung ya? Nggak bisa pake baju aja? " pertanyaan konyol Ella itu, membuat pria muda itu tertawa.

"Emang ada orang mau mijat pake gaun, mbak? " tanya pria itu, sambil menatap pakaian yang digunakan Ella.

Sedangkan Ella yang mendengar pertanyaan pria muda itu hanya menggelengkan kepalanya pertanda ia tak pernah melihat orang yang mau memijat tubuhnya, dengan menggunakan gaun.

"Kalau gitu, silahkan pakain nya diganti, Mbak. Biar saya lanjut menyiapkan minyaknya, " balas pria itu, sambil menuangkan minyak, pada wadah kecil.

Ella yang sadar tidak ada pilihan lainnya, hanya bisa menarik nafasnya pelan, sebelum melangkahkan kakinya menuju kamar untuk mengganti pakain nya.

Kalau pun nanti ada sesuatu, ia akan berteriak. Lagian ia akan melakukan pijatan di ruang tamu, yang berdekatan dengan pintu utama, jadi Ella merasa itu cukup aman, karena nantinya, pintu utama akan ia buka lebar.

Biar kalau terjadi sesuatu ia bisa langsung lari atau ada yang melihat nya.

Bersambung.

BabyOnde histórias criam vida. Descubra agora