Pijat Kenikmatan-5

69.7K 307 8
                                    

Kegiatan memijat belum dimulai, karena Surya masih sibuk bertukar cerita dengan pria muda itu.

Istri nya juga belum kembali, setelah berpamitan untuk membuat minuman tadi.

"Maaf Mas, kamar mandi nya mana yaa? Saya tiba-tiba kebelet, sakit perut ini. Mungkin lagi terserang diare. Tadi sempat makan rujak sebelum kesini, " ujar Rendy, sambil menyentuh perutnya, tak lupa menampakkan raut kesakitan kepada Surya.

"Oalah. Pagi-pagi kol makan rujak, " ujar Surya tak percaya dengan apa yang dilakukan laki-laki muda itu.

"Enak soalnya, " kekeh Rendy, masih dengan memegang perutnya.

Surya yang mendengar jawaban Rendy itu, hanya bisa menggelengkan kepala nya tak percaya, sungguh.

"Jadi, dimana Mas? " Ulang Rendy bertanya, tentang keberadaan toilet yang ingin ia cari itu.

"Kamu lurus aja, nanti belok. Atau lebih tepatnya kamar mandi itu, disamping dapur, " ujar Surya, sambil memberikan petunjuk tentang keberadaan kamar mandi yang dibutuhkan oleh Rendy.

"Oke, Mas. Terima kasih, " ujar Rendy, lalu segera bangkit dari duduknya, masih dengan menyentuh perutnya.

Bahkan Rendy berpura-pura tersandung kakinya sendiri. Agar Surya percaya, dirinya benar-benar membutuhkan kamar mandi, untuk membuang rasa sakit yang tersemayam di dalam perut itu.

Dan tampaknya, apa yang dilakukan Rendy itu, dipercaya dengan mudah oleh Surya.

"Hati-hati. Jangan sampai setelah perut kamu yang nggak sakit. Lanjut ke kaki kamu, Ren, " ujar Surya mengingatkan.

"Iya, Mas, " Jawab Rendy, lalu bangkit dari adegan pura-pura jatuhnya, lalu kembali melanjutkan langkah nya untuk menuju kamar mandi masih dengan menyentuh perutnya.

Dan setelah berada dibelokkan rumah, tempat dimana dirinya tak akan dilihat lagi oleh Surya, Rendy menegakkan kembali tubuh nya, berlatih kebugaran sebenar, sebelum melangkahkan kakinya menuju dapur, mencari seseorang yang sedari tadi menganggunya, tak ada lagi adegan menyentuh perut karena rasa sakit itu.

***

Ella yang sedang mencicipi kolak yang dibuatnya, tersentak kaget, saat merasakan ada yang memeluk tubuh nya dari belakang.

Dan Ella cukup sadar ini bukan suami nya, itu bisa dirasakan dari wangi yang tak sama. Tubuh bagian depan yang tampak nya terbentuk dengan sempurna.

"Miss, baby, " ujar suara itu, dengan serak yang membuat Ella yang mendengar nya secara langsung, sedikit mengigit bibir nya gugup.

Dia tahu suara ini. Orang yang sama dengan orang yang sebulan lalu mengoyak inti tubuh nya dengan begitu brutal. Namun penuh kenikmatan. Tiada tara.

Selagi Ella mencerna apa yang terjadi, tangan pria itu, telah berada pada bagian atas tubuh nya, meremas dengan gemas disana, membuat Ella sedikit melenguh. Dan gairahnya kembali bangkit dengan begitu muda, seolah haus akan sentuhan.

"Puncak nya, langsung berdiri baby, " ujar Rendy itu,  sambil membisikkan kalimat itu kepada Ella.

Ella yang mendengar ucapan Rendy itu kian menegang, terlebih sekarang ia telah mengigit bibir nya.

Setelah puas bermain didada Ella yang menggoda itu, tangan Rendy terus turun, bermain di pusar sebentar, sebelum tangan Rendy masuk diantara daster Ella.

Karena, memang tadi, setelah ia menemui anaknya, Ella sempat mengganti pakaian nya dengan daster. Karena ia merasa kurang nyaman untuk masak menggunakan jeans dan pakaian nya.

Karena memang tujuan Ella menganti pakaian ialah, rencananya, setelah menyiapkan cemilan untuk Surya dan Rendy, ia ingin memasak makanan untuk makan siang.

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : May 26 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

BabyOù les histoires vivent. Découvrez maintenant